Lompat Tebing, Cara Terbaru Nikmati Keindahan Mandeh di Pesisir Selatan Sumbar

Tersedia pilihan ketinggian untuk lompat tebing di sekitar Mandeh yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumbar. Mau coba?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 14:00 WIB
Mandeh Pesisir Selatan Sumbar
Keindahan Mandeh yang berlokasi di Pesisi Selatan, Sumatera Barat, menarik ribuan peserta lomba lari pada Minggu, 3 Maret 2019. (dok. Kementerian Pariwisata/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Mandeh - Mandeh yang berada di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), baru-baru ini menjadi tuan rumah BRI Mandeh Run, lomba marathon yang diikuti 2.000 peserta dari dalam dan luar negeri. Selain hadiah uang, panorama indah sepanjang jalan menjadi daya tarik utama kompetisi tersebut.

Tapi, apakah Anda benar-benar mengenal Mandeh? Dalam keterangan tertulis Biro Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata, Minggu, 3 Maret 2019, Mandeh ternyata merupakan gugusan pulau melingkupi Traju, Sironjong Besar, Sironjong Kecil, Pulau Setan, hingga Pulau Cubadak.

Seluruhnya menghadirkan kecantikan dengan perbukitan hijau nan alami. Karena kecantikannya, Presiden Joko Widodo menyebut Mandeh tak kalah elok dari Raja Ampat.

Mandeh yang kini dikembangkan sebagai Kawasan Wisata Bahari Terpadu mulai jadi destinasi impian banyak wisatawan. Mandeh yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menjadi primadona baru pariwisata di Kota Minang.

Terletak 43 kilometer dari Kota Padang, Mandeh bisa ditempuh dengan jalur darat sekitar 2 jam perjalanan. Jalan mulus dan berkelok ditambah panorama alam yang indah membuat siapa saja yang datang semakin penasaran.

Ke arah utara kawasan tersebut, pengunjung bisa menikmati gugusan pulau yang terlihat melingkar seperti Pulau Pagang, Pulau Marak yang berdampingan dengan Sikuai, serta Pulau Bintangor.

Untuk menikmati gugusan pulau yang ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Terpadu oleh Presiden Joko Widodo pada 10 Oktober 2015 itu, bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Yang pertama adalah island hopping. Anda bisa menyewa terlebih dulu perahu nelayan dari Dermaga Lama Carocok. Di sana terdapat beberapa pegiat wisata yang menawarkan paket-paket perjalanan sehari (one day trip) untuk mengelilingi kawasan Mandeh.

Harganya beragam tergantung jumlah peserta yang ikut, mulai dari Rp 150 ribu per orang. Harga tersebut minimal kuota peserta trip sebanyak 10 orang.

"Harga menyesuaikan dari banyaknya peserta yang ikut. Harga itu sudah termasuk biaya sewa alat snorkeling dan makan siang yang dihidangkan di Pulau Setan," kata Ryan Pramayoga, salah satu operator jasa wisata di Mandeh.

Wisatawan tidak perlu khawatir untuk island hopping di Mandeh. Ryan membekali kapalnya dengan peralatan keselamatan standar seperti jaket pelampung.

"Meskipun perairan di sini tenang, prosedur keselamatan tetap kami perhatikan. Supaya wisatawan nyaman berwisata," katanya.

 

Lompat Tebing

Mandeh Pesisir Selatan Sumbar
Tersedia pilihan ketinggian untuk lompat tebing di sekitar Mandeh yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumbar. (dok. Kementerian Pariwisata/Dinny Mutiah)

Bermodal mesin kapal 15 PK, Ryan bersama 300 pemilik kapal yang dulunya nelayan, kini beralih menjadi tur operator dan memanfaatkan nama Mandeh sebagai salah satu sumber penghasilan mereka.

"Di sini ada spot snorkeling dengan berbagai macam ikan dan biota laut yang bisa langsung dilihat. Juga ada spot kapal Belanda yang karam bisa dilihat dengan cara scuba diving," katanya.

Tidak hanya itu, aktivitas cliff jump atau lompat dari tebing langsung ke laut bisa menjadi atraksi sendiri di Pulau Sironjong. Terdapat anak tangga yang mengantar kita ke puncak tebing. Tingginya bervariasi, mulai dari 5 meter sampai 20 meter.

"Cliff jump ini sudah sangat familiar. Akan tetapi, wisatawan yang belum pernah melakukannya disarankan tidak melompat dari ketinggian 20 meter. Atau dengan kata lain hanya untuk yang sudah profesional saja," kata Ryan.

Selain wisata bahari, wisatawan juga bisa menikmati Mandeh dengan trekking ke beberapa air terjun. Salah satunya Air Terjun Mandeh. Bila beruntung, saat trekking wisatawan bisa berjumpa dengan kawanan monyet siamang, salah satu spesies kera hitam berlengan panjang dan hidup di pepohonan di kawasan Mandeh.

Sebagai penutup hari, melihat matahari terbenam di Puncak Mandeh bisa menjadi menu wajib bagi wisatawan. Di sana terdapat area khusus untuk melihat keindahan beberapa pulau di sekitar Mandeh. Ada juga tempat duduk nyaman yang bisa digunakan untuk bersantai.

Namun, jangan lupa untuk tetap menyayangi Mandeh. Kelestarian dan keindahannya adalah sesuatu yang harus dijaga. Maka wisatawan pun selalu diingatkan untuk menjaga kebersihan, baik saat island hopping atau ketika menikmati sunset di sana. Jadi, kapan mau ke Mandeh?

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya