6 Barang Rumah Tangga Zaman Dulu yang Bikin Kangen, Masih Ingat?

Semakin banyak rumah tangga yang beralih ke penggunaan perabot yang lebih canggih membuat barang-barang ini semakin langka dan vintage.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Apr 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 11:15 WIB
Blau
Blau (Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - Kecanggihan teknologi juga merambah pada barang-barang rumah tangga. Pilihan yang semakin beragam dan harga semakin terjangkau membuat banyak rumah tangga meninggalkan penggunaan sejumlah barang.

Tak heran, barang-barang tersebut kini tak mudah didapatkan atau bahkan tak lagi diproduksi. Namun, tak ada salahnya kita mengenang kembali barang-barang rumah tangga yang kini sudah berkategori vintage. Liputan6.com merangkum enam di antaranya, apa saja?

1. Blau

Seperti namanya, blau yang berasal dari bahasa Belanda berarti biru. Blau dikemas dalam tekstur padat maupun serbuk. Sebelum ada pemutih, hampir semua rumah tangga menggunakan blau untuk membersihkan pakaian.

Blau memberikan efek cerah pada baju yang berwarna putih. Tinggal siapkan air untuk mencuci, masukan blau, lalu baju. Tinggal cuci, bilas, dan jemur.

2. Setrika Arang

Sebelum ada setrika listrik, orang zaman dulu harus menggunakan setrika arang. Terbuat dari besi yang dibentuk seperti setrika zaman sekarang.

Untuk memanaskannya, diperlukan arang atau bara. Dengan begitu, setrika arang dijamin akan selalu panas dantidak akan mengeluarkan biaya untuk listrik.

Walaupun berat, teknologi zaman dulu ini membuat setrika dapat merapikan pakaian dengan sempurna. Namun, penggunaan barang rumah tangga ini harus hati-hati agar arang tidak membolongi pakaian.

 

3. Abu Gosok

[Bintang] 5 Aktivitas dari Orang Zaman Dulu yang Kayaknya Kini Sudah Hilang
Beli abu gosok. (Via: instagram.com/mmuuffiidd)

"Abuuuu gosooook," suara penjual abu gosok terdengar sampai ke dalam rumah. Gerobak yang dikendarainya membawa berkilogram-kilogram abu gosok.

Abu gosok digunakan oleh orang zaman dulu untuk mengangkat kotoran yang menempel pada alat rumah tangga. Biasanya bagian yang menghitam pada panci atau wajan.

Teksturnya seperti pasir berwarna abu-abu. Terbuat dari limbah pembakaran atau abu dari tumbuhan.

4. Lampu Petromak

Lampu ini sering digunakan saat mati lampu. Bisa juga untuk penerangan ke tempat-tempat yang belum terdapat penerangan.

Untuk menyalakannya, lampu petromak harus diisi dengan minyak spiritus. Di dalam kaca, terdapat kaus lampu sebagai tempat nyala lampu.

 

 

5. Kompor Minyak Tanah

Menelusuri Kejayaan Industri Kompor Minyak di Bugangan Semarang
Sri Riyanti menunjukkan kompor minyak yang dijual di kiosnya di sentra industri logam Bugangan, Kota Semarang, Jumat (29/6/2018). (Solopos/Imam Yuda S.)

Kompor ini terbuat dari aluminium yang di bawahnya terdapat tempat untuk memasukan minyak tanah sebagai bahan bakar.

Untuk menggunakannya, Anda harus menggunakan korek api untuk menyalakan kompor. Cukup nyalakan api dan dekati ke arah kompor.

6. Piring dan Gelas Kaleng

Banyak orang zaman dulu menggunakan piring dan gelas kaleng. Terdapat corak khas yang banyak dimiliki orang yaitu warna hijau dengan aksen putih.

Bila sudah lama, gelas maupun piring permukaannya bisa pecah-pecah. Warna cat di permukaan pun bisa menghilang. Itulah keunikan pada alat makan tersebut. (Fairuz Fildzah)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya