Peti Mati Emas Raja Tutankhamun Mesir Direstorasi untuk Pertama Kali

Mesir merenovasi peti mati emas Raja Tutankhamin untuk pertama kalinya.

oleh Komarudin diperbarui 20 Jul 2019, 03:03 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 03:03 WIB
Melihat dari Dekat Mumi Firaun Tutankhamun
Sarkofagus emas dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM) terlihat di ruang pemakamannya di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja di tepi barat sungai Nil, Luxor, Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Liputan6.com, Jakarta - Para ahli telah memulai pekerjaan merestorasi peti mati berlapis emas putra raja Mesir, Tutankhamun untuk pertama kalinya sejak penemuan makam itu pada 1922. Hal itu disampaikan Kementerian Purbakala Mesir, baru-baru ini.

Peti mati emas dan koleksi berharga dari makam Tutankhamun diharapkan menjadi pusat dari Grand Egyptian Museum (GEM) baru Mesir yang akan dibuka dekat Piramida Giza pada tahun depan, seperti dilansir Reuters, Kamis, 18 Juli 2019.

Arkeolog Inggris Haward Carter menemukan makam raja dinasti ke-18 di Lembah Para Raja Luxor pada 1922. Makam itu tak tersentuh dan termasuk sekitar 5 ribu artefak.

Kementerian Purbakala Mesir mengatakan peti mati diangkut dari Mesir ke selatan GEM untuk diperbaiki untuk pertama kalinya sejak penemuan makam tersebut.

"Peti mati itu mengalami banyak kerusakan, termasuk retakan pada lapisan emas plester dan kelemahan umum di semua lapisan emas," kata Eissa Zidan, Kepala Departemen Pemulihan Pertolongan Pertama di GEM.

"Pekerjaan restorasi akan memakan waktu sekitar delapan bulan," tambahnya.

Sebelumnya, Mesir telah mengumumkan bahwa GEM, yang telah dibangun selama sekitar 15 tahun dan sebagian didanai oleh Jepang akan secara resmi dibuka pada akhir 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Renovasi Makam

Melihat dari Dekat Mumi Firaun Tutankhamun
Wisatawan melihat sarkofagus emas dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM), ditampilkan di ruang pemakamannya di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja, Luxor, Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Sebelumnya, makam Tutankhamun, mumi raja muda yang dikebumikan 3.000 tahun yang lalu, kembali dibuka untuk umum setelah satu abad ditemukan.

Makam itu dibuka setelah menjalani proses renovasi yang rumit, demi memperbaiki kerusakan akibat debu, kelembapan udara dan ulah tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pengunjung.

Renovasi berlangsung selama sepuluh tahun dan sempat tertunda pada 2011 karena pergolakan politik di Mesir --penggulingan Hosni Mubarak dari kursi kepresidenan.

Dalam proses renovasi, lantai kayu, penerangan, dan lorong-lorong dalam makan, semuanya diganti. Itu artinya, mumi Tutakhamun juga harus dipindahkan. Setelah renovasi makam Tutankhamun, kini giliran peti mati emas Tutankhamun yang diperbaiki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya