Partikel Kosmik Ungkap Rahasia Piramida Mesir

Struktur internal piramida Mesir kuno terungkap untuk pertama kalinya oleh tim peneliti internasional dengan menggunakan partikel kosmik.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Apr 2016, 19:59 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 19:59 WIB
Struktur internal Piramida Bent
Struktur internal Piramida Bent (Cairo University)

Liputan6.com, Giza - Struktur internal piramida Mesir kuno terungkap untuk pertama kalinya oleh tim peneliti internasional dengan menggunakan partikel kosmik.

Teknologi inovatif tersebut diaplikasikan pada Piramida Bent berusia 4.500, yang dibangun saat masa Kerjaan Lama Firaun Sneferu.

Terdapat spekulasi bahwa jasad Firaun Sneferu terletak di dalam piramida di sebuah ruang pemakaman yang belum ditemukan. Namun teknologi inovatif, ScanPyramids, membantah hipotesa itu.

Dari hasil pemindaian, tidak terdeteksi ada ruang tambahan dengan ukuran yang sama dengan ruang di bagian atas.

Menurut para peneliti yang mempresentasikan hasilnya di Kairo kepada Menteri Purbakala, Khaled El-Enany, dan mantan menteri Mamdouh El-Damaty, menunjukkan hasil sangat baik karena menunjukkan bagian dalam monumen seperti menggunakan sinar X.

Bent Pyramid merupakan piramida pertama yang diselidiki menggunakan ScanPyramids. Teknologi tersebut diciptakan tim dari Universitas Kairo dan organisasi asal Paris, Heritage, Innovation and Preservation.

Dikutip dari Discovery News, Kamis (28/4/2016), teknologi tersebut menggabungkan berbagai macam hal inovatif, seperti infra merah, muon radiography, dan rekonstruksi 3D.

Teknologi inovatif itu sangat bergantung pada muon, yaitu partikel kosmik yang secara permanen dan alami menghujani Bumi, yang mampu menembus bahan yang sangat dalam.

Struktur internal Piramida Bent (Cairo University)

Muon berasal dari lapisan atas atmosfer Bumi, di mana mereka diciptakan dari tabrakan antar sinar kosmik dan inti atom di atmosfer.

"Ini merupakan sebuah terobosan ilmiah karena menggunakan prinsip muography yang diterapkan piramida Mesir. Ini membuka jalan untuk penyelidikan baru," ujar wakil direktur ScanPyramids, Mehid Tayoubi.

Hasil tersebut muncul 4 bulan setelah tim yang dipimpin Kunihiro Morishima dari the Institute for Advanced Research of Nagoya University, Jepang, memasang 40 lempengan muon detektor di dalam ruang bawah Piramida Bent.

40 detektor muon dipasang di ruang bawah Piramida Bent (Cairo University)

"Dari lempengan ini, lebih dari 10 juta jejak muon telah dianalisa. Kami menghitung muon dan menurut distribusi sudut mereka, kita mampu merekonstruksi gambar," ujar Tayoubi.

"Untuk yang pertama kalinya, struktur dalam piramida telah diungkap dengan partikel muon. Gambar tersebut menunjukkan ruang kedua piramida yang terletak kira-kira di atas lantai yang lebih rendah di mana emulsi pelat dipasang," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya