Pilates, Olahraga yang Mengenalkan Penggunaan Otot Tubuh

Hingga kini, pilates masih dianggap sebagai olahraga untuk pemulihan dari cedera. Padahal, pilates dapat dilakukan untuk mencegah cedera itu sendiri.

oleh Henry diperbarui 08 Sep 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2019, 07:00 WIB
Pilates, Olahraga yang Mengenalkan Penggunaan Otot Tubuh
Sesi pemotongan kue saat grand opening Pilates Soul di Jl, Wijaya I, Jakarta Selatan pada Jumat (6/9/2019). (dok. liputan6.com/Novi Thedora)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting. Banyak hal yang bisa kita lakukan agar tubuh terhindar dari penyakit, seperti menjaga pola makan, gaya hidup dan berolahraga. Selain dapat menjaga kesehatan, olahraga juga dapat membuat tubuh semakin bugar.

Terdapat beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan secara rutin dan ringan. Beberapa di antaranya adalah yoga, zumba dan pilates. Ketiga olahraga ini dinilai dapat dilakukan setiap hari, bahkan saat sedang beraktivitas. Hal ini diungkapkan oleh salah satu Dini Suryani, pendiri Pilates Soul pada grand opening-nya di Jl. Wijaya I No. 73, Jakarta Selatan pada Jumat, 6 September 2019.

Pilates Soul adalah studio latihan pilates, zumba dan yoga yang didirikan oleh Sandi Fajar Ariyanti, Ully Manik, Cecilia Manik dan Dini Suryani. Berawal dari kegemaran masing-masing pribadi akan olahraga, membuat kecintaan terhadap pilates semakin mendalam sehingga ingin berbagi ilmu kepada masyarakat. Mereka juga ingin mematahkan anggapan bahwa pilates adalah olahraga yang dilakukan untuk pemulihan cedera.

Anggapan ini bisa muncul karena banyak orang yang dapat membetulkan postur tubuh atau mengatur penggunaan otot setelah mengikuti pilates. Faktanya, pilates adalah olahraga yang bisa membuat diri lebih mengenal penggunaan otot saat beraktivitas, terutama saat melakukan olahraga lainnya. Dini mengatakan bahwa pilates sebenarnya bisa menjadi langkah awal agar tubuh terhindar dari cedera.

"Di pilates ini kita mengutamakan endurance, moment sehingga bisa prevent cidera karena otot akan ingat mana yang harus digunakan," ungkap Dini dalam grand opening Pilates Soul.

Masalah yang sering ditemui oleh Pilates Soul adalah sakit punggung, lutut dan skoliosis. Penyebab munculnya rasa sakit tersebut bermacam-macam, namun yang paling umum adalah kebiasaan yang tidak disadari. Contohnya, posisi duduk yang salah dalam waktu yang lama atau kebiasaan tubuh bertumpu hanya pada satu sisi. Hal ini membuat kekuatan otot di tubuh menjadi tidak seimbang dan bisa memberikan masalah seperti lebih mudah cedera.

"Tubuh membutuhkan keseimbangan, kalau misalnya cewek-cewek suka melipat kakinya di sebelah kiri, sesekali harus ganti ke kanan. Kalau suka pakai tas di bahu sebelah kanan, ganti juga ke kiri," tambah Dini.

Karenanya, Dini mengatakan bahwa instruksi yang sering dilakukan adalah membuat klien membiasakan keseimbangan di tubuhnya. Selain itu, dia juga mengajarkan postur yang baik sehingga saat beraktivitas, tubuh dapat secara otomatis mengendalikan posisi otot sehingga menangkal cedera.

"Misal pas zumba, ada lompat-lompat kan, nah saya pernah sampai lutut saya sakit. Ternyata posisi lutut saya saat melompat salah. Setelah mengikuti pilates, sekarang sudah tidak sakit lagi karena sudah tahu bahwa lutut harus sejajar dengan jari telunjuk kaki," ujar Ully Manik, salah satu founder Pilates Soul yang juga berperan sebagai pelatih Zumba.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa Dilakukan Kapan Saja

Pilates, Olahraga yang Mengenalkan Penggunaan Otot Tubuh
Salah satu gerakan di pilates. (dok. liputan6.com/Novi Thedora)

Biasanya, satu sesi latihan pilates memakan durasi selama 45 hingga 50 menit. Dalam satu sesi itu, ada beberapa bagian seperti pemanasan, melakukan gerakan dan konsultasi khusus dengan pelatih. Idealnya, latihan ini harus dilakukan tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Namun, bagi Anda yang memiliki mobilitas yang tinggi, Anda masih bisa melakukan gerakan pilates disela-sela Anda beraktivitas. Bagi pekerja kantoran, Dini mencontohkan dalam posisi duduk saja Anda sudah bisa melakukan tiga gerakan yang dapat melemaskan otot bahu, kaki dan punggung.

Caranya adalah menarik otot tubuh sampai batas maksimal, kemudian tahan selama delapan detik sembari menarik napas. Setelah itu, kembali ke posisi semula sambil membuang napas. Gerakan sederhana ini hanya memakan waktu selama tiga sampai lima menit.

"Kita ingin memotivasi orang untuk bergerak. Intinya, move dulu deh. Ga mesti fleksibel atau strong," kata Dini pada Jumat (6/9/2019).

Salah satu pendiri Pilates Soul, Cecilia Manik juga memberitahu lima gerakan yang bisa dilakukan setiap hari agar membuat tubuh dapat tetap bugar dan otot tetap kencang. Lima gerakan tersebut adalah foward bend (bungkuk ke depan), back bend (mengadah agar otot punggung dapat tertarik), twisting (memutar pinggang ke kiri dan kanan), membengkokkan badan ke samping dan jongkok. Disarankan untuk melakukan lima gerakan tersebut setiap hari.

Alasan tidak memiliki waktu yang menjadi tantangan bagi para klien Pilates Soul dan masyarakat. Namun, menurut Ully Manik tubuh tetap harus mendapat waktunya sendiri agar bisa tetap fit.

"Waktu kan milik kamu, kamu yang berhak mengaturnya. Tapi, tubuh juga butuh waktu untuk dijaga. Dari pada kamu ke dokter saat sudah sakit, itu kan makan waktu juga. Mendingan ke saya," ujar Ully sembari bercanda.

Kendati demikian, Pilates Soul tetap menyarankan melakukan latihan akan lebih baik jika didampingi oleh profesional. Hal ini dikarenakan diri sendiri tidak dapat melihat postur tubuh dan tidak tahu apakah otot yang digunakan sudah benar atau belum.

Tak hanya pilates, studio ini juga membuka kelas latihan untuk zumba dan yoga. Kisaran harga yang ditawarkan dimulai dari Rp300 ribu untuk sesi grup dan Rp900 ribu untuk sesi privat.

(Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya