Awas, 6 Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Memperburuk Kesehatan Tubuh

Enam kebiasaan ini dianggap bisa mengganggu kesehatan tubuh. Waspada!

oleh Afra Augesti diperbarui 07 Sep 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 18:35 WIB
[Fimela] Cuci Tangan
Ilustrasi Cuci Tangan | unsplash.com

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar orang tahu bahwa kebiasaan seperti merokok atau makan banyak junk food dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

Namun, ada banyak kebiasaan berbahaya yang kurang diketahui publik, yang mana telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Berikut 6 kebiasaan sehari-hari yang paling umum, secara perlahan dan diam-diam, merusak kesehatan kita, seperti dikutip dari Bright Side, Jumat (6/9/2019). 

1. Menaruh Dompet di Saku Celana Belakang

ilustrasi dompet
ilustrasi dompet/copyright unsplash/Allef Vinicius

Banyak laki-laki yang gemar menempatkan dompet mereka di saku celana belakang. Walaupun cara ini dinilai nyaman, tetapi itu bisa menyakitkan badan mereka.

Menduduki dompet --bahkan untuk periode 15 menit-- dapat menyebabkan tulang belakang Anda bergeser dan ligamen (jaringan ikat yang kuat yang mengikat tulang pada persendian) tulang belakang Anda bisa berubah.

Pada akhirnya, tulang belakang Anda akan asimetri. Sementara itu, menduduki dompet dalam waktu lama, dapat menyebabkan sakit punggung kronis, linu panggul, dan skoliosis (tulang belakang yang bengkok dengan lengkungan yang tidak normal).

2. Berhadapan dengan Layar Ponsel Sambil Tiduran

Wanita selingkuh (iStockphoto)
Ilustrasi wanita selingkuh (iStockphoto)

Studi terbaru menunjukkan, berhadapan dengan layar ponsel sembari rebahan di kasur, dapat mengurangi kualitas tidur kita. Jajak pendapat yang diambil oleh National Sleep Foundation menunjukkan, sekitar 89% orang dewasa dan 75% anak-anak memiliki setidaknya satu perangkat elektronik di kamar mereka.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga mampu menyebabkan bobot tubuh bertambah dan memicu kelelahan pada siang hari. Kegiatan ini juga memengaruhi tingkat produktivitas, kemampuan belajar, dan tingkat stres kita.

3. Membasuh Telapak Tangan dengan Air Panas

Ilustrasi Cuci Tangan
Ilustrasi cuci tangan (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa air panas dan dingin sama-sama efektif membunuh kuman dan menghilangkan bakteri dari tangan kita.

Menurut penelitian ini, entah itu 38 derajat Celcius atau 16 derajat Celcius, suhu air tidak memainkan peran penting dalam mengurangi kuman. Riset menunjukkan, air dingin sebenarnya lebih sehat untuk tangan kita daripada air panas.

Meskipun diketahui bahwa air panas umumnya ampun membunuh bakteri, ada persepsi yang salah tentang hal itu. Air panas tidak membunuh kuman, tetapi air mendidihlah yang mampu melakukannya.

Mencuci tangan dengan air hangat memang bisa melembutkan telapak tangan, tetapi ini juga membuat tangan kita lebih rentan terhadap kuman.

4. Mengunyah Makanan Terlalu Cepat

Ilustrasi Mengunyah Makanan 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Mengunyah Makanan 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makan cepat dan mengunyah makanan Anda terlalu cepat dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Makan cepat dapat menyebabkan bertambahnya berat badan dan bahkan mampu meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Makan cepat juga lebih cenderung membuat kita makan berlebihan, karena dibutuhkan sekitar 20 menit --dari saat Anda mulai makan-- untuk otak Anda agar mengirimkan sinyal kenyang.

Jadi, Anda sebenarnya sudah kenyang, namun masih terus makan. Anda mungkin tidak menyadarinya, karena otak Anda tidak punya cukup waktu untuk bereaksi dan tidak mengetahui bahwa Anda kenyang.

5. Menggosok Gigi Segera Setelah Makan

20160913 Gosok Gigi
Ilustrasi Foto Membersihkan dan Menggosok Gigi (iStockphoto)

Meskipun beberapa dari kita cenderung menyikat gigi segera setelah makan, menurut beberapa penelitian, Anda harus menunggu setidaknya 30 menit setelah makan.

Gigi kita dilindungi oleh enamel dan asam yang diciptakan oleh makanan yang berbeda dapat menghilangkan enamel pelindung ini, yang berarti bahwa gigi kita berada pada kondisi terlemah setelah makan.

Untungnya, tubuh kita memiliki cara menyeimbangkan kadar asam tinggi dengan bantuan air liur. Namun, ini juga membutuhkan waktu.

Menyikat gigi segera setelah makan berarti Anda menyerang gigi Anda, walau menggunakan sikat gigi yang lembut sekalipun.

Disarankan agar membiarkan air liur melakukan tugasnya dan menyeimbangkan kadar asam tinggi, sebelum Anda menyikat gigi. Alternatif lain yaitu berkumur dengan air matang atau mengunyah permen karet tanpa gula.

6. Membersihkan Telinga dengan Korek Kuping

5 Kegunaan Lain Cotton Bud, Bisa Anda Coba
Ilustrasi cotton bud (Freepik)

Membersihkan telinga dengan cotton bud atau korek kuping dikatakan dapat merusak telinga. Menurut sebuah penelitian, membersihkan telinga Anda dengan cotton bud justru hanya mendorong kotoran telinga masuk lebih jauh ke dalam saluran telinga.

Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan infeksi, gendang telinga yang terluka, dan tinitus (suara bising di dalam telinga dapat berupa dengung atau gemuruh).

Biarkan saja kotoran telinga seperti itu, karena kotoran telinga akan luruh secara alami. Kotoran telinga berfungsi seperti filter untuk saluran telinga, mencegah debu dan kotoran masuk ke dalamnya.

Membersihkan telinga dengan cotton bud membuat telinga rentan terhadap polusi. Namun, jika Anda merasa perlu untuk membersihkan telinga Anda, cukup dengan handuk yang diusapkan di luar lubang telinga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya