Naik Pesawat Terbang di Tengah Risiko Penyebaran Virus Corona, Amankah?

Virus corona sendiri sudah jadi ancaman global dengan ratusan kasus di sejumlah negara di dunia.

oleh Asnida Riani diperbarui 28 Jan 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman virus corona membuat pelancong mesti lebih hati-hati dalam berpindah tempat, tahu lokasi mana saja yang harus dihindari, serta melakukan berbagai tindakan preventif. Salah satu yang tak boleh lolos dari atensi adalah pemilihan transportasi.

Mengutip CNN, Selasa (28/1/2020), lantaran penyebaran virus disebut berasal dari Wuhan, Tiongkok, tersebut sudah dalam skala global, pesawat terbang jadi opsi transportasi, di mana risiko penyebaran berada paling tinggi.

Profesor divisi penyakit menular Columbia University Irving Medical Center Dr. Yoko Furuya menyebut, ancaman ini bahkan ada di area-area jauh dari penyebaran awal maupun di tempat yang sudah positif terdeteksi pengidap virus corona.

"Ketika berbicara tentang ancaman virus secara global, transportasi udara biasanya jadi media penyebaran paling cepat dari satu negara ke negara lain," ucapnya.

Dr. William Schaffner, profesor divisi penyakit menular Vanderbilt University menambahkan, penyebaran penyakit tertentu selalu jadi salah satu concern pengoperasian transportasi udara.

Ia menambahkan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin jadi kebiasaan krusial untuk mencegah transmisi virus corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harus Seberapa Khawatir Pelancong terhadap Virus Corona?

Virus Corona Hantui Perayaan Tahun Baru Imlek
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melewati dekorasi perayaan Imlek Tahun Tikus Logam di Hong Kong, 24 Januari 2020. Pemerintah China memutuskan menutup seluruh akses masuk dan keluar Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. (AP/Kin Cheung)

Tingkat kekhawatiran paling tinggi akan penyebaran virus corona ditujukan pada pelancong yang secara rutin melakoni penerbangan ke luar negeri. Kendati, Yoko menyebut, penerbangan domestik juga bukan bebas risiko sama sekali.

"Risiko penyebaran bukan berarti tak ada sama sekali. Tapi, secara general, kekahwatiran ini harus selaras dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan, termasuk sementara membatalkan kunjungan, apalagi ke tempat-tempat risiko terdampak (penyebaran virus corona)," kata Yoko.

"Tingkat kebersihan tangan yang baik selalau jadi ide bagus untuk melindungi diri dari serangan virus apapun," jelas William. Bila sedang tak memungkinkan menggunakan sabun dan air, hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol disebut sebagai alternatif.

Juga, Pusat Kontrol Wabah Amerika Serikat manambahkan, menutup hdung menggunakan tisu maupun lengan, bukan tangan, ketika bersin atau batuk, juga bisa jadi salah satu tindakan preventif.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya