5 Cara Cegah Banjir ala Smartcitizens, Setop Mengeluh

Mengatasi banjir upaya pemerintah saja tidak cukup. Dibutuhkan pula partisipasi smartcitizens agar risiko banjir di daerah Anda dapat benar-benar berkurang secara signifikan.

oleh nofie tessar pada 17 Mar 2020, 15:26 WIB
Diperbarui 22 Jul 2020, 10:01 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Tahun ini merupakan tahun dengan curah hujan tertinggi bahkan menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) urah hujan di Indonesia pada tahun 2020 ini menjadi tertinggi dalam 1,5 abad.

Berdasarkan data BNPB, curah hujan di tahun 2020 mencapai  377 mm/hari.  Angka tersebut dua kali lipat lebih dari curah hujan tahun 2016 yang mencapai 100-150 mm/hari. Hal itulah yang menyebabkan banjir terjadi dan diperparah dengan sikap kita yang acuh tak acuh dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan di musim penghujan.

Sesungguhnya pemprov tentu sudah mengupayakan segala cara agar dampak banjir tidak kian meluas dan besar, walaupun begitu, upaya dari pemerintah saja tidak cukup. Dibutuhkan pula partisipasi smartcitizens agar risiko banjir di daerah Anda dapat benar-benar berkurang secara signifikan.

Sebagai Smartcitizens, apa saja sih yang bisa kita lakukan?

Tanam pohon atau tanaman di sekitar rumah dan lingkungan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Pohon dan tanaman hijau dapat mencegah terjadinya banjir. Namun tak banyak yang tahu cara kerja pohon mengatasi debit air berlebih. Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Tanpa tanaman, air hujan kerap kali tidak menembus tanah secara dalam karena bebatuan

Membuat sumur serapan (Biopori) mandiri

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Membuat lubang biopori dan sumur serapan akan mengurangi potensi banjir karena air akan terserap ke tanah. Hal ini penting terutama bagi Anda yang tinggal di area pemukiman dengan permukaan tanah yang dilapisi aspal secara dominan. Tak hanya itu cara ini juga dapat meningkatkan cadangan jumlah air tanah yang kini kian menipis.

Buang sampah di tempat yang ditentukan

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Anda mungkin cukup bosan mendengar pesan “buang sampah di tempatnya” dan terdengar sepele, namun tak banyak orang yang benar-benar melakukannya, padahal buang sampah sembarangan berpotensi tinggi menyebabkan kebanjiran. Sampah berserakan jika hujan akan tersapu air hujan ke got dan saluran-saluran air. Walaupun dirasa sedikit, sampah yang Anda buang sembarangan akan terkumpul dengan sampah-sampah lainnya dan akhirnya menghambat aliran air. Air akan menciptakan genangan yang dapat mengakibatkan banjir

Memperbaiki dan menata kembali sistem penyaluran air

Sifat air ialah mengalir dari tempat tinggi ke rendah, apabila sistem pengaliran air berjalan sempurna tak akan ada air yang menumpuk di daerah tertentu. Tanggul di sungai berfungsi untuk meminimalisir luapan air, sedangkan sumur buatan memiliki fungsi menyedot air dengan cepat di daerah rawan banjir seperti perkotaan.

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Karena kebutuhan tersebut PT Wahana Duta Jaya Rucika menghadirkan solusi total yang bisa mengontrol volume air hujan. Pengaplikasiannya pun dapat di mana saja sepert di halaman gedung perkantoran, pekarangan atau halaman rumah dan ruang terbuka hijau.

Rucika Rainwater System merupakan produk inovatif dari Rucika yang dikembangkan sebagai sistem resapan air dan pemanfaatan air hujan. Terbuat dari bahan plastik sehingga dapat dengan mudah dipasang di beragam area publik seperti halaman sekolah, ataupun tempat parkir.

Keunikan kerja Rucika Rainwater System ialah mampu menyimpan air hujan sementara di dalam sistem dan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang sesuai.

Ada bermacam keunggulan dan manfaat yang dihadirkan Rucika Rainwater System. Di antaranya kemudahan inspeksi untuk perawatan posisi lubang inspeksi yang bebas diletakkan di manapun.

Instalasinya pun sangat mudah, sistemnya memiliki kemampuan kerja tinggi cukup dengan merakit blok-blok tanpa membutuhkan alat penyambung apapun. Proses pengangkutan Rucika Rainwater System pun tergolong mudah karena dapat dilepas pasang sehingga dapat mengurangi beban.

Kapasitas penyimpanan air mencapai 96.59% dan tahan terhadap beban hingga 25 ton. Tak perlu khawatir karena bahan dari produk dari Rucika ini terbuat dari bahan yang sangat ramah lingkungan. Jadilah smartcitizens, persiapkan lingkungan Anda dan ucapkan selamat tinggal kepada banjir dengan Rucika Rainwater System.

Informasi lebih lanjut, klik di sini.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya