Kisah Nenek Berusia 101 Tahun Asal New York yang Diyakini Memiliki DNA Manusia Super

Nenek bernama Angela Friedman juga sudah melewati pandemi sebelum corona COVID-19, yakni flu spanyol pada 1918.

oleh Komarudin diperbarui 30 Apr 2020, 02:31 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 02:31 WIB
Ilustrasi nenek-nenek (iStock)
Ilustrasi nenek-nenek (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati berada dalam kategori rentan, nyatanya seorang nenek berusia 101 berhasil sembuh dari corona COVID-19. Dengan usianya yang sudah lebih dari satu abad, lansia asal New York, Amerika Serikat, itu juga sempat berada di masa pandemi flu Spanyol.

Pihak keluarga mengatakan mereka tidak terkejut ketika Angela Friedman mengalahkan corona COVID-19 karena ia memiliki DNA 'manusia super'.

Mengutip laman Metro, Rabu, 29 April 2020, ibu Friedman meninggal saat melahirkannya di sebuah kapal penumpang yang membawa imigran dari Italia ke New York City selama penyebaran flu Spanyol pada 1918.

Satu dari 11 bersaudara itu dirawat bersama dua saudara perempuannya, hingga bisa bersatu kembali dengan ayah mereka di Brooklyn, tempat Friedman dibesarkan.

Ia kemudian menikah dengan lelaki bernama Harold Friedman. Tapi, tragedi menimpa ketika mereka berdua didiagnosa menderita kanker, dan sang suami berpulang lebih dulu.

"Ibuku selamat. Padahal, ia sempat mengalami keguguran, pendarahan internal, dan kanker," ujar putri Friedman, Joanne Merola.

"Semua orang dalam keluarga itu hidup sampai setidaknya 95 (tahun), kecuali satu paman. Ibuku selamat (dari infeksi corona COVID-19). Ia memiliki DNA manusia super," Merola menambahkan.

Kagum pada Ibu

Ilustrasi
Ilustrasi seorang nenek. (dok. pexels/kenneth tecson)

Friedman sekarang tinggal di North Westchester Restorative Therapy dan pusat perawatan di Lake Mohegan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit pada 21 Maret 2020 untuk operasi kecil.

Namun, prosedur itu dibatalkan ketika Friedman dinyatakan positif corona COVID-19. Friedman kembali ke panti jompo untuk lakukan isolasi mandiri dan mengalami demam naik-turun selama beberapa minggu, hingga akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 pada 20 April 2020.

Merola belum bisa mengunjungi ibunya sejak Februari 2020 dan mengatakan ia hampir tuli sehingga mereka tak dapat berbicara di telepon. Tapi, terlepas dari jarak di antara mereka, sang putri mengaku kagum pada daya tahan ibunya. "Ibuku akan hidup lebih lama dari kita semua," ungkapnya.

Kisah Friedman muncul setelah Keith Watson, juga berumur 101, jadi salah satu orang tertua di Inggris yang selamat dari COVID-19. Begitu juga dengan Barbara Briley berusia 86 yang dinyatakan negatif virus SARS-CoV-2 pada Maret 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya