Inggris Bakal Jadi Negara di Eropa Paling Parah Terdampak Pandemi Corona COVID-19

Angka kematian di Inggris akibat Corona COVID-19 mencapai 20 ribu orang lebih pada tanggal 17 April 2020.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Apr 2020, 07:02 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 07:02 WIB
Ilustrasi London.
Ilustrasi London. (iStockphoto)

Liputan6.com, London - Inggris kini berada di jalur untuk menjadi salah satu negara di Eropa yang paling parah terdampak Virus Corona. Data pada Selasa (28/4/2020) menunjukkan, kematian akibat COVID-19 di Inggris telah mencapai 20.000 pada 17 April, termasuk peningkatan pesat dalam perawatan rumah.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (29/4/2020), Kantor Statistik Nasional mengatakan angka kematian yang melibatkan COVID-19 di Inggris dan Wales adalah 35 persen lebih tinggi daripada angka harian untuk kematian di rumah sakit yang dirilis oleh pemerintah pada 17 April.

Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan, 21.284 orang secara keseluruhan telah meninggal pada 17 April.

Itu berarti sekitar 35 persen lebih tinggi dari 13.917 orang yang meninggal di rumah sakit, seperti yang diterbitkan pemerintah pada 18 April.

Inggris adalah salah satu negara yang mendukung upaya global untuk menemukan vaksin Virus Corona jenis baru jenis baru dengan menyediakan 250 juta Poundsterling untuk penelitian internasional.

Ilmuwan Inggris di Universitas Oxford dan Imperial College London juga memimpin upaya untuk mengembangkan vaksin Corona COVID-19.

Uji coba pada manusia dimulai minggu ini di Oxford, dan pemerintah telah memberikan dana 42,5 juta Poundsterling untuk mendukung uji klinis di kedua institusi tersebut.

Inggris akan menjadi tuan rumah KTT Respons Global Coronavirus pada 4 Mei mendatang, yang bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar 7 miliar Poundsterling untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes untuk membantu mengakhiri pandemi Virus Corona jenis baru.

 

Simak video pilihan berikut:

Inggris Tuan Rumah Konferensi Vaksin Global

Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi (iStock)

Selain itu, Inggris juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi untuk Vaksin Global secara daring pada tanggal 4 Juni mendatang untuk memastikan bahwa Aliansi Vaksin Dunia, GAVI akan didanai sepenuhnya dan memastikan akses yang setara untuk setiap vaksin bagi semua orang di dunia.

"Inggris sudah menjadi salah satu donor bantuan terbesar untuk merespon wabah Corona COVID-19 dan hari ini kami bangga untuk mendukung Ajakan Aksi WHO untuk menyatukan para mitra kesehatan global dalam mempercepat kemajuan penemuan vaksin untuk memerangi COVID-19," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

Sementara itu, Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional Anne-Marie Trevelyan mengatakan, "Keahlian dan pendanaan Inggris adalah upaya terdepan kami dalam menemukan vaksin dan perawatan pasien Virus Corona jenis baru yang akan menyelamatkan nyawa di Inggris dan di seluruh dunia."

"Menyusul seruan dari Perdana Menteri Boris Johnson tentang pentingnya kerjasama global dalam melawan pandemi ini, negara-negara lain juga telah mengikuti langkah kami dengan bekerja secara kolektif dalam perang melawan Corona COVID-19. Memastikan vaksin, perawatan, dan teknologi tersedia di negara-negara yang paling rentan adalah penting guna mengakhiri pandemi - menjaga kita, dan seluruh dunia aman dari infeksi di masa depan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya