Restoran Unik di Swedia, Hanya Layani Satu Tamu dan Bayar Makanan Sesuka Hati

Apa ada saja di restoran yang terletak 350 kilometer dari ibu kota Swedia ini?

oleh Putu Elmira diperbarui 04 Mei 2020, 13:02 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 13:02 WIB
Ilustrasi Makan
Ilustrasi makan (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah restoran pop-up di Swedia menghadirkan konsep unik. Biaya makan di restoran bernama Bord for En atau berarti Meja untuk Satu Orang yang akan buka pada 10 Mei ini diserahkan pada pengunjung. Seperti namanya, restoran ini hanya melayani satu tamu.

Dilansir dari CNN Travel, Senin (4/5/2020), Rasmus Persson dan Linda Karlsson adalah pasangan yang bertanggung jawab atas konsep unik ini. Terletak di Varmland, sekitar 350 kilometer dari Stockholm, restoran inii terletak di padang rumput yang subur.

Karena konsepnya, tamu tak ada berinteraksi dengan orang lain. Restoran ini menghadirkan pengalaman individu untuk dinikmati dalam isolasi, tanpa pelayan dan tamu lain.

Bakal dijalankan secara terbatas, di mana akan dibuka hingga 1 Agustus mendatang, satu orang per hari akan dilayani. Persson dan Karlsson dikatakan tidak melakukan ini untuk menghasilkan uang.

"Kami ingin menghindari perasaan diawasi saat Anda makan makanan Anda. Kita semua menghadapi masa-masa sulit dan ada orang yang kehilangan pekerjaan, orang yang dicintai, bahkan pikiran mereka," ungkap mereka.

Pasangan ini merancang konsep Bord for En beberapa minggu lalu ketika orangtua Karlsson mampir ke rumah mereka. Karlsson mencatat bahwa Swedia telah mengeluarkan rekomendasi, bukan pembatasan, tentang praktik-praktik menjaga jarak sosial.

Meski demikian, Persson dan Karlsson memutuskan daripada membiarkan orangtua Karlsson yang berisiko di dalam rumah, di mana keempatnya dapat menikmati makan bersama dalam keadaan normal, akan lebih bijaksana untuk menyiapkan meja untuk mereka di luar di taman yang berjarak aman.

Pengalaman bersantap yang tidak biasa ini jadi inspirasi terciptanya Bord for En. "Kami menyambut semua, tidak peduli apapun situasi keuangan Anda. Harga menu terserah pada tamu," kata Karlsson yang bersama dengan Persson memiliki pengalaman dalam industri perhotelan.

Pasangan itu mengatakan mereka mungkin memperluas restoran Bord for En ketika pandemi corona COVID-19 sudah berakhir.

Sajian di Restoran Pop-Up

[Fimela] Ilustrasi Restoran
Ilustrasi Restoran | unsplash.com/@louishansel

Sementara itu, di banyak kota internasional, makan sendirian, tidak hanya dapat diterima, tapi juga dinormalisasi dan dihargai. Meski begitu, tidak semua restoran telah menerapkan praktik restoran solo. Karlsson optimis bahwa Bord for En akan mengurangi kecanggungan sosial yang melekat soal makan sendiri.

Adapun menu yang disajikan terinspirasi oleh perjalanan dan kenangan Persso. Hash browns ala Swedia, smetana (sejenis krim asam), serta kaviar rumput laut dan wood yang dipetik berwarna cokelat muda sebagai makanan pembuka.

Diikuti dengan first course, yakni puree wortel-jahet kuning, browned hazelnut butter, kroket jagung manis, dan serpent root ash. Makanan penutupnya disebut Last Days of Summer yang berisi ginned blueberi, es buttermilk, dan gula viola dari bit di pertanian pasangan ini.

Minuman akan disajikan juga, tetapi semua jenis nonalkohol. Makanan dan minuman akan dibawa ke setiap tamu dalam keranjang piknik yang diikat dengan tali mengarah ke jendela dapur restoran.

Ditanya apakah pengecualian akan dibuat untuk lebih dari satu tamu, katakan saja bagi pasangan yang telah mengisolasi diri bersama, Karlsson mengatakan sayangnya tidak.

"Sedih mengatakan tidak. Kita mungkin terisolasi, tetapi apakah kita menghabiskan waktu bersama diri kita sendiri? Ini adalah kesempatan untuk melakukan itu," jelas Karlsson.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya