Najeela Shihab Ungkap Trik Bantu Anak yang Galau karena Tak Bisa Bertemu Pacar di Masa Pandemi

Menjaga semangat anak nyatanya tak semata menjelaskan situasi pandemi, tapi juga mengontrol kondisi psikisnya.

oleh Asnida Riani diperbarui 13 Mei 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi anak remaja duduk bersama orangtuanya. (dok. pexels/Polina Zimmerman)

Liputan6.com, Jakarta - Mengadopsi rutin baru di rumah selama masa pandemi tentu tak selalu mudah. Tantangannya beragam, mulai dari mencari keseimbangan demi menuntaskan sederet tanggung jawab, sampai memberi pengertian pada anak.

Pemahaman yang diberikan tentu mencakup berbagai bidang. Dengan anak lebih kecil, orangtua harus pandai-pandai menjaga semangat, sementara bagi buah hati tengah di usia remaja masalahnya bisa berbeda, yakni bantu mereka atasi galau karena tak bisa ketemu pacar.

Lewat sesi sharing bertajuk "Rindu Keluarga di Masa Pandemi" secara daring, Sabtu, 9 Mei 2020, Najeela Shihab pun memberi trik mengatasi situasi tersebut. "Pertama, pasti harus didampingi dulu," tutur perempuan yang sempat praktik sebagai psikolog tersebut.

Kemudian, komunikasi selanjutnya bisa dibangun dengan bercerita kisah-kisah hubungan jarak jauh yang dalam beberapa kondisi justru bisa menaikkan kualitas hubungan. Bila persepsi itu terbangun, anak sangat mungkin melihat kondisi pandemi dari sisi positif.

"Mungkin kita sendiri pernah mengalami (hubungan jarak jauh), ceritakan. Bisa juga dengan kasih saran untuk belajar cara baru mengekspresikan rasa sayang," imbuh Ela, begitu sapaan akrabnya.

Dengan terus belajar seiring waktu tersebut, Najeela Shihab mengatakan, interaksi dalam hubungan sangat mungkin jadi kaya, bahkan nantinya setelah masa pandemi.

Anak Pasti Drama

Najeela Shihab
Najeela Shihab (Liputan6.com/Komarudin)

Yang harus disadari orangtua, kata Najeela Shihab, anak pasti drama di masa serba tak pasti seperti sekarang. "Jadi, semisal anaknya tanya-tanya terus, kapan boleh keluar, kapan bisa sekolah lagi, artinya mereka normal," tuturnya,

Mengatasinya, Ela menyarankan untuk belajar berbagai hal bersama. "Mungkin bisa bikin challenge yang diikuti semua anggota keluarga, ayah, ibu, anak, semua ikut," sambungynya.

Keikutsertaan orangtua di sini penting untuk melepaskan kesan semata menyuruh tanpa sepenuhnya mau terlibat bersama anak di masa seperti sekarang. "Dengan begitu semuanya bisa jadi sama-sama lebih baik, lebih paham satu sama lain," tutup Ela.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya