Harga Tas Hermes Tetap Selangit di Tengah Pandemi

Memiliki tas Birkin bukan hanya menentukan status sosial, tetapi juga menjadi nilai investasi selama krisis ekonomi maupun pandemi.

oleh Henry diperbarui 18 Mei 2020, 14:02 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 14:02 WIB
20170602-Tas Hermes Termahal, Terjual dengan Harga 5 Miliar-AFP
Model memperlihatkan tas Hermes Birkin Himalayan Crocodile di Christies Hong Kong, 4 Mei 2017. Tas Hermes Himalaya ini memecahkan rekor sebagai tas tangan termahal setelah terjual seharga US$380 ribu (sekitar Rp5 miliar) dalam lelang. (ISAAC LAWRENCE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi corona Covid-19 ternyata tidak membuat penjualan barang-barang fesyen menurun. Buktinya, produk fesyen seperti tas masih tetap berjaya. Salah satunya Hermes, rumah mode asal Paris, Prancis.

Harga tas Hermes untuk model Birkin tetap tinggi. Ini tentunya jadi kabar gembira bagi fashionista pencinta tas Hermes. Para kolektor Hermes biasanya menjadikan tas sebagai investasi.

Tas Birkin selama masa pandemi harganya tetap stabil, bahkan di saat kelebihan pasokan. Dilansir dari Jing Daily, 15 Mei 2020, menurut publikasi keuangan Nikkei, salah satu toko mewah seken tertua di Hong Kong, Stasiun Milan, melaporkan peningkatan 30 persen dalam transaksi tas Birkin dalam dua bulan terakhir.

Tas tersebut belum terpengaruh oleh krisis Covid-19, sehingga bernasib jauh lebih baik dibandingkan produk mewah lainnya. Menurut laporan keuangan terbarunya, Hermes melaporkan penjualan kuartal pertama 1,64 miliar dolar AS atau setara Rp23 triliun, turun dari 1,74 miliar dolar AS atau setara Rp25 triliun setahun sebelumnya.

Penurunan ini tak begitu memukul dibanding produk pesaing mewah lainnya. Memiliki tas Birkin sekarang bukan hanya menentukan status sosial, tetapi juga menjadi nilai investasi selama krisis ekonomi. Lalu, apa yang membuat harganya tetap stabil?

Tas Birkin dibuat dalam beragam gaya, warna, dan model yang berbeda sehingga setiap tas terasa unik. Daftar tunggu yang panjang, berkisar antara bulan dan tahun, membuat pembeli berarti perlu waktu lebih lama untuk membeli dan menerima pesanan Birkin.

Eksklusivitas yang meningkat ini telah mendorong harga tas di pasar primer dan sekunder, terutama di Tiongkok. Setelah dibuka kembali, toko utama Hermes uangzhou mengambil angka penjualan yang memecahkan rekor total USD 2,7 juta dolar AS atau setara Rp401 miliar.

Tulang Punggung Penjualan Hermes

Koleksi Tas Sandra Dewi
Koleksi Tas Sandra Dewi, Hermes Birkin Black Togo GHW (dok.Instagram@sandradewi88/https://www.dinsta.com/photos///Devita Nur Azizah

Toko tersebut dilaporkan menerima pengiriman produk Hermès langka yang memikat influencer Tiongkok dan konsumen mewah keluar dari rumah mereka untuk mengeluarkan uang demi sebuah tas.

Dalam beberapa tahun terakhir, generasi milenial yang sukses seperti perempuan profesional secara bertahap gemar membeli Birkin. Tas Birkin pun jadi tulang punggung penjualan keseluruhan Hermès, membawa lebih dari 50 persen pendapatan.

Pasar online Baghunter melaporkan kalau nilai rata-rata penjualan kembali Birkin telah meningkat sebesar 14 persen selama 35 tahun terakhir.

Hal itu menunjukkan bahwa investasi tas Birkin menawarkan stabilitas lebih daripada emas. Beragam konsep ini telah diperkuat oleh tampilan toko yang mewah, layanan terbaik, harga tinggi, dan daftar tunggu yang panjang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya