Ayutthaya Thailand Kembali Terima Turis

Ayutthaya merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Thailand.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 26 Mei 2020, 06:01 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 06:01 WIB
Ayutthaya Thailand Kembali Terima Turis
Kawasan kota lama Ayutthaya Thailand. (dok. foto Romeo GACAD / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ayutthaya kembali membuka diri bagi para turis setelah berbulan-bulan ditutup karena aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah Thailand. Pembatasan itu demi menekan penyebaran Covid-19.

Kawasan kota lama Ayutthaya kembali dibuka akhir pekan lalu. Sejumlah situs bersejarah dan kuil bisa menerima tamu lagi.

Dikutip dari The Thaiger, Senin, 25 Mei 2020, pembukaan pembatasan itu diharapkan memulihkan kembali ekonomi Thailand yang selama ini bergantung kepada pariwisata. Pejabat setempat berharap setidaknya turis domestik bisa kembali berwisata dan diperkirakan berjalan mulai Juni mendatang.

Gubernur Ayutthaya mengatakan provinsinya kini aman dari virus corona dengan tak ada catatan infeksi baru dalam sebulan terakhir. Total, terdapat delapan kasus Covid-19 di provinsi tersebut dengan satu di antaranya meninggal dunia.

Untuk mencegah terjadinya gelombang kedua, para pengunjung destinasi wisata itu harus menaati peraturan yang berlaku, seperti memakai masker, menggunakan hand sanitiser, mengecek suhu tubuh, dan menjaga jarak. Dari beberapa destinasi, kuil Budha Wat Phanan Choeng dan Wat Yai Chai Mongkhon merupakan yang paling banyak dikunjungi turis pada akhir pekan lalu.

 

Slogan We Love Thailand

Patung Buddha Raksasa
Sebuah foto udara menunjukkan masker diletakkan pada wajah patung Buddha raksasa di kuil Wat Nithet Rat Pradit di Pathum Thani di luar Bangkok, Thailand, 12 Mei 2020. Pemasangan masker tersebut sebagai tanggapan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)

Ekonomi Thailand pada dasarnya dikontribusi oleh sektor pariwisata. Namun, penutupan perbatasan dan pembekuan penerbangan internasional, kecuali untuk penerbangan repartriasi telah membuat industri pariwisata di negeri itu tumbang.

Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memprediksi jumlah turis asing menurun hingga 65 persen pada tahun ini. Tetapi, dampaknya terhadap industri ini akan lebih tinggi.

Presiden Dewan Pariwisata Thailand mengatakan kepada Bangkok Post bahwa lebih dari 3000 bisnis yang berkaitan dengan pariwisata telah mengajukan permintaan utang. Jumlahnya mencapai 12,7 miliar baht. Tetapi, sejauh ini hanya 36 kasus yang bernilai 87,2 juta baht yang disetujui.

Saat ini, negeri gajah putih itu sedang membenahi sektor travel domestik setelah pandemi dengan memulai kampanye berjudul 'We Love Thailand'. Presiden TCT mengatakan pembukaan kembali destinasi wisata dan bisnis untuk turis domestik akan memberi perpanjangan hidup bagi operator travel.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya