Liputan6.com, Jakarta - Saat fasilitas kebugaran secara bertahap dibuka kembali, beberapa orang ternyata masih ragu untuk datang kembali. Hal itu terungkap dari survei terhadap 2.000 orang Amerika Serikat yang berolahraga.
Survei dilakukan dua kali seminggu tentang sikap mereka terhadap gym di "masa korona" dan menemukan 24 persen mengatakan mereka emoh ke gym, seperti dilansir dari Fox News, Selasa, 30 Juni 2020.
Advertisement
Baca Juga
Namun, empat dari 10 tetap tak terhalang oleh Covid-19 dan mengatakan mereka akan kembali ke gym. Entah dengan intensitas yang sama atau lebih setelah fasilitas gym dibuka.
Penelitian yang dilakukan oleh OnePoll atas nama LIFEAID Beverage Co., juga menemukan banyak orang Amerika aktif beralih ke latihan di rumah. Sebanyak 42 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka memiliki perlengkapan home gym yang mereka sukai.
Dengan pembukaan gym, langkah-langkah keamanan pasti diterapkan, termasuk penggunaan masker. Mengenakan masker saat pandemi adalah hal yang wajar. Sekitar 26 persen mengatakan mereka antimasker dan tidak akan pergi ke gym.
Sementara, 62 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka percaya mengenakan masker di gym akan membantu melawan penyebaran Covid-19. Selain itu, 83 persen setuju mereka akan merasa jauh lebih nyaman di gym jika semua orang mengenakan masker.
Masker bukan satu-satunya masalah keamanan bagi pengunjung gym. Sebanyak 38 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka akan membersihkan peralatan sebelum menggunakannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menunggu Situasi Aman
Rata-rata responden mengatakan bahwa ketika gym dibuka kembali, mereka masih akan menunggu sekitar empat setengah minggu sebelum akhirnya kembali untuk berolahraga. Banyak di antara mereka merasa kondisi benar-benar aman tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Tapi itu tidak semuanya buruk, karena survei menunjukkan orang Amerika belajar lebih banyak cinta diri selama isolasi. Rata-rata responden ditemukan telah membuat empat perubahan gaya hidup positif sejak pandemi, seperti bisa bugar, sehat, lebih kuat, dan tanpa menjadi obsesif.
Menurut Aaron Hinde, salah satu pendiri LIFEAID Beverage Co, perlu tanggung jawab kebersihan dan keamanan pusat kebugaran bagi pelanggannya. Â
"Itu membutuhkan lebih banyak staf, peralatan, persediaan pembersih. Jadi gym-goer tidak perlu terkejut atau bahkan marah jika dikenakan biaya lebih tinggi. Demi kesehatan, menerima harus menerima biaya itu," tutur Hinde.
Advertisement