Daging Sapi Palsu Dijual Online di Bangkok

Para peneliti mengambil 42 sampel daging sapi berlabel halal yang dijual online di Bangkok. Apa hasilnya?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Agu 2020, 10:01 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2020, 10:01 WIB
[Fimela] daging sapi
ilustrasi daging sapi kurban | pexels.com/@mali

Liputan6.com, Jakarta - Umat muslim di Bangkok kini wajib waspada saat membeli daging sapi halal secara online. Sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Sains Halal di Chulalongkorn University menemukan hasil yang mengejutkan.

Dikutip dari laman Coconut, Selasa (4/8/2020), nyaris 42 sampel 'daging sapi' yang didapat lewat pesan online atau hasil sampel di sekolah yang berada di Bangkok dan Provinsi Prachinburi dinyatakan palsu. Hasil pengujian menemukan bahwa semua daging sapi yang dipesan online dan 70 persen sampel yang diambil kampus adalah daging babi yang direndam di darah kerbau.

Perendaman itu untuk menyamarkan wujud daging babi agar mirip dengan daging sapi. Tak hanya itu, terdeteksi pula bakteri berbahaya pada sampel dalam porsi yang tidak diungkapkan secara pasti.

Menanggapi hal itu, Alongkon Phonlabut dari Kementerian Pertanian dan Koperasi mengatakan pada Sabtu, 1 Agustus 2020, daging sapi palsu semakin banyak dijual sejak Mei 2020. Utamanya setelah pedagang asongan di ibu kota dan provinsi sekitarnya tidak leluasa berjualan serta penjual daring berusaha meningkatkan keuntungan selama pandemi.

Persoalan daging sapi palsu sepertinya terkonsentrasi di penyedia restoran online dan penjual makanan kaki lima. Pasalnya, kebanyakan outlet ritel melaporkan tak terpengaruh dengan situasi pandemi.

Perwakilan dari 10 kementerian dan asosiasi, termasuk pejabat peternakan dan perlindungan konsumen telah bertemu pada pekan lalu untuk mendiskusikan penyelidikan lebih lanjut. Tujuannya untuk mengungkap sumber penyebaran daging sapi palsu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kepercayaan Hilang

Ilustrasi
Ilustrasi daging sapi. (dok. pixabay.com/PDPhotos)

Alongkon menambahkan, temuan daging sapi palsu itu meruntuhkan kepercayaan kepada restoran-restoran halal di Thailand yang berjumlah lebih dari 150 ribu. Kasus daging palsu juga akan memengaruhi para pelancong muslim, termasuk dari Indonesia, yang banyak berkunjung ke negeri Gajah Putih.

Pemerintah juga mengkhawatirkan kasus tersebut bakal memengaruhi ekspor daging sapi ke negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia. Produk-produk berlabel halal dari Thailand cukup banyak beredar di negara ini.

Terkait hal itu, pemerintah membuka hotline khusus untuk menangani keluhan konsumen. Konsumen juga bisa menguji keaslian daging sapi yang dibeli lewat Pusat Sains Halal yang berlokasi di dekat National Stadium di kampus Chulalongkorn University.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya