Liputan6.com, Jakarta - Jelang Lebaran konsumsi daging masyarakat kian meningkat. Namun, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan besar.
Salah satunya adalah memodifikasi daging babi menjadi daging sapi palsu. Hal itu yang membuat banyak orang resah.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak perlu cemas... InshaaAllah di Bandung Barat aman dari dari daging2 yang meresahkan masyarakat," kata Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dalam akun Instagram pribadinya, Rabu, 13 Mei 2020.
Hengky mengajak, sebelum membeli daging lebih dulu mengenal jenis daging sapi, daging babi, dan daging celeng.
"Sekarang tinggal kita pikirkan, kumaha carana bisa ngaborong daging sapi kemudian berbagi, mumpung kita memasuki 10 hari inti di Ramadhan ini," imbuh Hengky Kurniawan.
Beda Daging Sapi, Daging Babi, dan Daging Celeng
Dalam unggahan itu, Hengky Kurniawan membedakan tiga jenis daging yang masih banyak orang yang belum bisa membedakan. Dengan unggahan itu, orang tidak tertipu saat membeli daging.
Daging sapi memiliki warna merah tua. Selain itu, serat dagingnya kasar dan rapat serta bertekstur rapat. Lemak dagingnya tebal dan keras serta aromanya khas bau sapi.
Sementara itu, daging babi memiliki warna merah pucat. Serat dagingnya halus renggang dengan tekstur lunak. Lemak dagingnya pun tebal dan lunak serta aromanya amis.
Lain lagi dengan daging celeng, warnanya merah muda dengan serat agak kasar. Daging celeng memiliki tekstur lunak dengan lemak daging tipis, sedangkan aromanya anyir.Â
Advertisement