Liputan6.com, Jakarta - Sekitar pertengahan 2018, kampanye meninggalkan sedotan plastik mulai gencar digaungkan. Benda kecil yang terkesan sepele itu rupanya menjadi sumber masalah besar bagi penghuni ekosistem lautan.
Berdasarkan data Divers Clean Action, pemakaian sedotan plastik di Indonesia diperkirakan mencapai 93.244.847 batang per hari. Jumlah tersebut jika direntangkan akan mencapai 16.784 kilometer atau sama dengan jarak antara Jakarta--Mexico City. Belum lagi jumlah penghuni laut yang tercemar plastik, seperti kasus bangkai paus yang perutnya mengandung puluhan hingga ratusan kilogram sampah.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah penjual makanan, baik waralaba lokal maupun internasional, seketika berbondong-bondong menggantikan sedotan plastik mereka dengan yang lebih ramah lingkungan. Alternatifnya, mereka menyediakan sedotan bambu atau kertas. Sebagian di antaranya bahkan menghilangkannya sama sekali.Â
Namun, kesadaran mengurangi penggunaan sedotan plastik nyatanya tidak bertahan selamanya. Di tengah pandemi, sejumlah gerai kembali menyelipkan sedotan plastik ke setiap kantong pesanan yang dilayani lewat pesan antar. Jumlahnya biasanya menyesuaikan dengan jumlah gelas minuman yang dibeli.Â
Salah satunya adalah Janji Jiwa. Perihal ini, CEO dan founder Jiwa Group, Billy Kurniawan menyebut sedotan plastik masih jadi solusi terbaik untuk melayani pelanggan yang memesan produk pesan antar karena lebih tahan lama.
"Sedotan paper kalau kena air gampang rusak, padahal selama perjalanan kan kantong bisa berembun. Jadi, paper straw bukan solusi delivery-based product," jelasnya dalam jumpa pers peluncuran Jiwa+ di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Setiap sedotan plastik, sambung dia, dikemas dalam plastik lagi dengan alasan memastikan kehigienisannya bagi pelanggan. Selain sedotan, Janji Jiwa juga menggunakan kantong plastik untuk mengemas produk yang dikirim lewat pesan antar. Alasannya lagi-lagi demi menjaga keamanan produk.Â
"Kita juga enggak bisa pakai kantong cassava. Selama pengantaran kan dia berkeringat, kalau kena cassava bag, bisa pecah," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Janji Bumi
Meski begitu, Billy mengklaim pihaknya berusaha meminimalkan penggunaan kemasan plastik dengan cara lain. Ia mengaku seluruh produk makanan kini dikemas menggunakan wadah kertas. Hal itu, sambung dia, sejalan dengan komitmen Sayang Bumi yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu.
"Sebenarnya plastik enggak akan jadi masalah besar, kalau bisa di-recycle, ini enggak akan jadi isu. Maka, kita juga menggemakan Janji Sayang Bumi, yang mengajak agar semua bisa mengelola sampah plastik yang kita keluarin," imbuh dia sembari berjanji akan segera mengganti penggunaan plastik bila ditemukan solusi terbaru yang lebih efektif.
Dalam kesempatan itu pula, Janji Jiwa meluncurkan aplikasi Jiwa+ yang mempermudah pelanggan memesan produk dan memperoleh benefit tambahan. Aplikasi yang diluncurkan pada hari ini menargetkan 100 ribu pengundah hingga akhir 2020.Â
Gerry Naraya, CTO Jiwa Group, menjelaskan setiap pengunduh dan pendaftar langsung menjadi member Janji Jiwa. Aplikasi tersebut menjadi sarana untuk loyalty program bagi pelanggan setia mereka yang kini tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Agar lebih interaktif, terdapat sejumlah aktivitas yang harus diikuti anggota sebelum bisa memperoleh benefit. Termasuk di dalamnya adalah pengkategorian membership yang mencapai lima level, dari Jiwa hingga Belahan Jiwa.
"Bagi yang menjadi membership Jiwa sampai lima persen. Kalau mau naikkan level, ada achievement yang harus diikuti, berisi misi, dilengkapi beli produk. Untuk naikkan level ke Teman Sejiwa, member perlu lakukan 20 achievement. Sejauh ini, kita sudah ada 100 achivement," sahutnya.
Advertisement
Misi dan Promosi
Setiap misi atau aktivitas yang dilakukan akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan untuk membeli produk Jiwa Group. Selain itu, konsumen juga bisa memesan secara daring dan membayarnya menggunakan uang digital. Produk yang dipesan akan langsung dibuat bila dikirim melalui pesan antar, atau dibuat langsung bila memilih mengambilnya sendiri.
"Pelanggan yang memesan lewat Jiwa+ akan menjadi priority service," kata Gerry.
Ia juga menyebut para pengguna aplikasi juga berhak mendapat sejumlah promo. Dua promo perdana adalah paket Ngopi Tiap Hari dan Paket Jajan Hepi.
Paket ngopi memungkinkan konsumen menghemat Rp50 ribu untuk pembelian 10 cup kopi reguler. Sementara, paket jajan diperuntukkan bagi konsumen yang ingin mengirit bujet jajan mereka dengan membayar Rp50 ribu untuk mendapatkan voucher senilai Rp100 ribu. Semua promo berlaku hingga tiga bulan ke depan.
"Masih banyak promo dari kami tapi mulai dari dua aja," kata dia lagi.