Kopi Indonesia Makin Berjaya di Pasar Dunia

Java Coffee Estate sebagai produsen kopi berkualitas terbaik yang tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga memenuhi standar keberlanjutan global.

oleh Septian Deny Diperbarui 10 Apr 2025, 20:15 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 20:15 WIB
Biji kopi
Java Coffee Estate (JCE) perkebunan kopi yang dikelola melalui kerja sama antara PTPN IV PalmCo dan PTPN I, terus memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen kopi arabika specialty Indonesia yang mengedepankan standar keberlanjutan dengan sertifikasi internasional.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Java Coffee Estate (JCE) perkebunan kopi yang dikelola melalui kerja sama antara PTPN IV PalmCo dan PTPN I, terus memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen kopi arabika specialty Indonesia yang mengedepankan standar keberlanjutan dengan sertifikasi internasional.

Sepanjang tahun 2024 JCE mencatatkan kinerja ekspor yang positif. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penerapan sertifikasi Rainforest Alliance (RA) dan European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang menjadi syarat utama bagi produk agrikultur tersebut masuk ke Pasar Dunia khususnya Uni Eropa.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi berkelanjutan yang dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

"Dengan berbagai langkah yang kami lakukan, kami ingin menjadikan Java Coffee Estate sebagai produsen kopi berkualitas terbaik yang tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga memenuhi standar keberlanjutan global. Dengan demikian, kopi premium Indonesia yang dikenal dengan “Java Coffee” semakin mendunia dan dipercaya oleh pasar dunia,” ujarnya.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi kopi di Java Coffee Estate adalah penerapan program intensifikasi melalui replanting, yang telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2021 hingga Tahun 2025 dengan Total tanaman baru mencapai 1.500 Ha.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan menanam ulang pohon kopi menggunakan varietas unggul, sekaligus menerapkan teknologi pertanian terbaru yang lebih efisien.

“Program replanting ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membantu memperpanjang siklus produksi kopi di perkebunan. Dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis data, Java Coffee Estate memastikan bahwa setiap hektare lahan dikelola secara optimal untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang memenuhi standar ekspor,” tambahnya.

 

Peningkatan Produktivitas

Biji kopi. (Sumber: freepik)
Biji kopi. (Sumber: freepik)... Selengkapnya

Selain peningkatan produktivitas, Java Coffee Estate juga berkomitmen untuk memenuhi regulasi ketat yang diberlakukan di pasar ekspor. Salah satu tantangan terbesar industri kopi saat ini adalah regulasi EUDR, yang mewajibkan produk agrikultur yang masuk ke Uni Eropa bebas dari unsur deforestasi. Oleh karena itu, penerapan sistem ketelusuran (traceability) di setiap tahap produksi menjadi bagian penting dalam memastikan kepatuhan terhadap aturan tersebut.

Direktur Pemasaran Holding PTPN III (Persero) sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN, Dwi Sutoro, optimistis bahwa ekspor kopi dari Java Coffee Estate akan terus meningkat pada tahun 2025.

“Melihat tren positif sepanjang 2024, kami yakin ekspor kopi Arabika specialty dari JCE akan terus tumbuh dengan dukungan berbagai program strategis, seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, serta adaptasi terhadap regulasi global,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi Sutoro menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas, tetapi juga memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global. Java Coffee Estate diharapkan dapat menjadi barometer keberhasilan agribisnis kopi di Tanah Air, sekaligus bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di industri kopi premium dunia,” tutupnya.

3 Kopi Indonesia Masuk Daftar Kopi Terbaik di Dunia Versi TasteAtlas, Rajai Asia

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendampingi ITS untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip TPS ke Koperasi Kopi Wonosalam dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kopi dengan mengintegrasikan petani kopi lokal,... Selengkapnya

Didasarkan pada kompetisi profesional dan kritikus, TasteAtlas merilis daftar kopi terbaik di dunia tahun 2025. Di antara daftar platform panduan online untuk makanan tradisional, ulasan kritikus makanan, serta artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer berbasis di Kroasia tersebut, ada tiga kopi Indonesia dalam list.

Pertama, melansir situs webnya, Jumat, 21 Maret 2025, ada Kopi Luwak dari Gayo Kopi yang masuk dalam 10 persen teratas mereka, bertengger di peringkat ke-5. Di atasnya merupakan kopi-kopi dari Afrika dan Amerika Latin, membuat kopi yang rasanya cenderung asam tersebut merajai Asia.

Mencetak skor 4,7 dari 5, Gayo Kopi adalah perusahaan Indonesia yang mengkhususkan diri dalam produksi dan ekspor kopi Wild Kopi Luwak premium. Biji mereka bersumber dari dataran tinggi Gayo di Sumatra Utara, tempat musang liar secara alami memilih dan mengkonsumsi ceri kopi terbaik.

Proses alami ini memberikan profil rasa yang unik pada bijinya, menghasilkan pengalaman kopi yang kaya dan memanjakan. Gayo Kopi berkomitmen untuk sumber yang etis, memastikan bahwa semua kopi luwak mereka dikumpulkan dari musang liar yang tidak dikurung, sehingga mendukung kelestarian lingkungan dan kesejahteraan hewan.

Menyusul, ada Toarco Toraja yang kendati tidak masuk 10 persen, tetap mencatat skor baik: 4,6 dari 10. Taste Atlas menulis, "Sulawesi Toarco Jaya Peaberry Washed adalah kopi premium dari wilayah Toraja di Sulawesi, Indonesia. Dibudidayakan di dataran tinggi oleh penduduk asli Toraja, kopi ini diproses dengan cermat oleh PT Toarco Jaya, sebuah kolaborasi antara mitra Indonesia dan Jepang yang didedikasikan untuk memastikan kualitas yang luar biasa."

 

Kopi Indonesia

Mengenal Excelsa, Varietas Kopi Indonesia yang Kerap Disangka Robusta
Biji kopi excelsa. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Biji peaberry yang unik, yang terjadi secara alami di sekitar 5–10 persen ceri kopi, terkenal dengan bentuk bulatnya yang khas dan sering dikaitkan dengan profil rasa yang lebih terkonsentrasi. Kacang-kacangan ini dicuci sepenuhnya, metode pengolahan yang meningkatkan karakteristiknya yang bersih dan cerah.

Saat dipanggang ringan, kopi ini menunjukkan profil bertubuh penuh dengan rasa manis dan pedas, menawarkan pengalaman minum yang halus dan lembut. Kombinasi praktik budidaya yang teliti, karakteristik biji yang unik, dan hasil pemrosesan yang cermat menghasilkan kopi yang khas dan halus, menjadikan Sulawesi Toarco Jaya Peaberry Washed pilihan yang berharga di kalangan penggemar kopi.

Tidak ketinggalan, ada Kopi Luwak Authentic Arabica di posisi buncit. Kopi ini, kata TasteAtlas, berasal dari biji Arabika yang terkenal, diproses dengan hati-hati melalui metode yang unik dan alami. Dipanen dari biji yang telah dikonsumsi, kemudian diekskresikan musang, kopi ini dihargai karena rasanya yang lembut, kaya, dan aromanya yang luar biasa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya