Liputan6.com, Jakarta -Â Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengecam Meghan Markle. Kali ini ia membalas pernyataan Meghan yang menyarankan warga AS untuk memilih Joe Biden dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS pada November nanti.
Biden merupakan kandidat presiden dari partai Demokrat yang menjadi lawan politik Trump. Menanggapi pernyataan istri Pangeran Harry itu, Donald Trump berseloroh saat ditanya seorang reporter pada 23 September 2020.
"Saya bukan penggemarnya dan saya akan kembali mengatakan ini," kata Trump saat konferensi pers, seperti dilansir dari The Sun. "Dia mungkin pernah mendengar itu tapi, saya berharap banyak keberuntungan untuk Harry, karena dia (Meghan) akan membutuhkannya," lanjut Trump.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Meghan dan Harry dalam video khusus Time 100 awal pekan ini, mengatakan untuk menolak perkataan yang mendorong kebencian, informasi yang salah, dan hal-hal negatif yang disebarkan secara online.
Meghan Markle mengatakan pemilihan presiden 2020 adalah pemilu paling penting. Ucapan itu dinilai telah menyiratkan bahwa AS membutuhkan perubahan kepemimpinan.
"Sewaktu kami memberikan suara, nilai-nilai kami diterapkan dan suara kami didengar. Dan suara Anda adalah pengingat bahwa Anda penting, karena Anda Anda pantas untuk didengar," ujar Meghan Markle.
Tidak ada yang menyebut nama Donald Trump atau Joe Biden. Namun banyak pihak menginterpretasi pernyataan mereka mengkritik Trump. Serangan Trump pada Markle Markle dan Harry terjadi setelah penasihat senior kampanye Trump, Cory Lewandowski, mengatakan dia berharap pasangan bangsawan itu meninggalkan AS .
"Mereka membuat Inggris hebat kembali dengan pergi (dari kerajaan). Saya berharap mereka melakukan hal yang sama untuk kami," ujar Lewandowski kepada DailyMail.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanggapan Istana Buckingham
Duke dan Duchess of Sussex pada awal tahun ini mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mundur dari tugas mereka sebagai anggota senior dan membagi waktu antara Inggris dan Amerika Utara.
Pangeran Harry juga dikritik karena berpendapat tentang pemilu AS 2020, apalagi ia dianggap tidak memenuhi syarat untuk memberikan suara. Harry juga tidak pernah memberikan suara di Inggris karena merupakan seorang anggota kerajaan yang diharapkan tetap netral dalam politik.
Mengenai pernyataan terbaru pasangan itu di video, Istana Buckingham sebelumnya mengatakan kepada The Sun, "Kami tidak akan berkomentar. Duke bukan pekerja di keluarga Kerajaan dan setiap komentarnya dibuat dalam kapasitas pribadi".
Kepindahan Meghan Markle dan Pangeran Harry dari Kanada ke Amerika Serikat pada Maret 2020 juga sempat mengusik Donald Trump. Ia bahkan mengirimkan pesan pribadi lewat Twitter kepada pasangan kerajaan Inggris tersebut.
Dilansir dari laman Hello Magazine, Trump menyinggung soal pengaturan keamanan bagi Meghan dan Harry setelah mereka resmi pindah ke California, AS,. Ia menegaskan pasangan itu harus menanggung biaya keamanan sendiri karena pemerintahannya tak akan membayarnya.
Advertisement