Meghan Markle Keguguran, Begini Kronologi Kehilangan Calon Anak Kedua Pangeran Harry

Kabar keguguran yang dialami Meghan Markle itu disebutkan sudah disampaikan pada Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga Kerajaan Inggris lain.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Nov 2020, 22:36 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 11:30 WIB
Meghan Markle
Wanita bernama lengkap Rachel Meghan Markle itu merupakan seorang aktris Amerika Serikat. Meghan Markle dikenal sebagai Rachel Zane dalam serial televisi AS berjudul ‘Suits’. (Photo by Chris Pizzello/Invision/AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle datang membawa kabar sedih. Ia mengungkap peristiwa keguguran yang dialami lewat sebuah esai pribadi yang diterbitkan di New York Times.

Duchess of Sussex mengungkap kronologi kehilangan calon anak keduanya bersama Pangeran Harry terjadi pada bulan Juli lalu. Kejadiannya terjadi pada pagi hari saat Meghan Markle beraktivitas seperti biasa.

Dikutip dari The Sun, Kamis (26/11/2020), mantan bintang serial The Suits tersebut memulai hari dengan menyiapkan sarapan, memberi makan anjing, dan mengonsumsi vitamin. Seperti ibu rumah tangga lain, ia lalu membereskan isi rumah.

Bukan hal yang berat, melainkan hanya mengurusi kaus kaki tercecer, mengambil krayon patah di bawah meja, dan menggendong Archie dari boks bayinya. Ia pun sempat mengganti popok putranya itu.

"Setelah mengganti popok, aku merasakan keram yang tajam. Aku terjatuh ke lantai dengan Archie di gendonganku, menyenandungkan nina bobo untuk membuat kami tenang, nada ceria itu sangat kontras dengan perasaanku yang menyadari ada sesuatu yang tak beres," tulis Meghan dalam artikel sepanjang seribu kata tersebut.

"Aku tahu, saat menggenggam anak pertamaku, aku telah kehilangan anak keduaku," sambungnya lagi.

Setelah itu, Meghan dan Pangeran Harry segera berangkat ke salah satu rumah sakit di California, Amerika Serikat. Dokter memastikan perempuan 39 tahun itu mengalami keguguran, tanpa diketahui usia kandungan Meghan saat itu terjadi.

"Beberapa jam kemudian, aku berbaring di ranjang rumah sakit, memegang tangan suamiku. Aku merasakan telapak tangannya yang basah dan mencium buku jarinya yang basah karena air mata kami berdua," tulis Meghan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kepedihan Pangeran Harry

Pangeran Harry dan Meghan Markle
Pangeran Harry dan Meghan Markle mengunjungi New Zealand House di London, Selasa (19/3). Pangeran Harry dan Meghan Markle menempatkan karangan bunga di luar gedung sebagai penghormatan kepada para korban serangan teror di Christchurch. (AP/Alastair Grant)

Dalam artikel tersebut, Meghan menyebut sang suami mengalami kepedihan. Ia pun merenungi cara agar mereka bisa pulih. 

"Aku sadar bahwa satu-satunya cara untuk pulih adalah menanyakan, 'apakah kamu baik-baik saja?'" tulis Meghan seraya mengajak siapa pun untuk bertindak yang sama pada orang terdekat mereka selama libur Thanksgiving di Amerika Serikat.

The Sun menuliskan bahwa peristiwa keguguran yang dialami Meghan telah dilaporkan pada Ratu Elizabeth II dan anggota Kerajaan Inggris lain. Pasangan ini disebut mendapat dukungan moral dari sang kakak, Pangeran William, dan ayah mereka, Pangeran Charles, agar bisa melewati hari-hari gelap tersebut.

Seorang sumber dekat sang Ratu mengatakan, "Ada kepedihan yang bisa dipahami di dalam keluarga."

Meski begitu, Meghan juga menyinggung soal tabu berkaitan dengan keguguran. Ia menuliskan, "Kehilangan seorang anak berarti mengalami kesedihan yang nyaris tak tertahankan, dialami banyak orang, tapi dibicarakan oleh sedikit orang."

"Dalam kepedihan atas kehilangan yang kami alami, suamiku dan aku menyadari di ruangan yang terdapat 100 perempuan saat itu, 10-20 orang di antaranya menderita karena keguguran," sambung Meghan.

"Namun, terlepas dari kesamaan rasa sakit ini yang mengejutkan, percakapan tetap tabu, penuh dengan rasa malu (tidak beralasan), dan melanggengkan siklus berkabung sendirian," tulisnya lagi.


Pengungkapan Tabu

Meghan Markle
Meghan Markle (Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP / POOL)

Maka itu, Meghan mengajak mereka yang senasib untuk menghadapi situasi itu bersama-sama. Dengan begitu, mereka akan bisa segera pulih.

Ungkapan hati Meghan menarik perhatian kalangan badan amal yang fokus pada kesehatan ibu hamil. Sophie King, seorang bidan di Tommy, badan amal Inggris yang meriset tentang keguguran, kematian dalam kandungan, dan kelahiran prematur mengakui soal tabu yang diungkap Meghan.

"Memang masih dianggap tabu di masyarakat. Sehingga ibu-ibu seperti Meghan yang membagikan kisahnya adalah langkah penting untuk meruntuhkan stigma dan rasa malu tersebut," katanya.

Zoe Clark-Coates, pendiri badan amal Mariposa Trust mengatakan, "Kita tidak hebat dalam budaya yang membicarakan hal-hal yang membuat kita sedih atau benar-benar membuka diri kita secara emosional."


Infografis Mundurnya Meghan dan Pangeran Harry

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur
Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya