Survei Sebut Gojek Sudah Penuhi Ekspektasi Penumpang Terkait Protokol Kesehatan, Benarkah?

Masih sering ditemukan mitra pengemudi Gojek yang tidak membawa hand sanitizer atau menggunakan sekat pemisah.

oleh Henry diperbarui 17 Mar 2021, 09:02 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 09:02 WIB
130 Posko Aman Bersama Gojek Beroperasi di 16 Kota Selama Pandemi Covid-19
Mitra Gojek saat menerima masker di Posko Aman Bersama Gojek, Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Posko Gojek menerapkan drive thru dengan 3 jenis layanan mulai dari pembagian healthy kit, pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan cairan disinfektan untuk kendaraan. (Liputan6.com/HO/Ading)

Liputan6.com, Jakarta - Penerapan protokol kesehatan (prokes) sangat diutamakan di masa pandemi Covid-19, termasuk di bidang layanan transportasi. Hal itu juga dilakukan oleh Gojek, salah satu penyedia layanan transportasi di Indonesia. Mereka berusaha memperkuat prokes dengan sistem Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan (J3K).

Menurut hasil penelitian yang didapat melalui riset yang dilakukan oleh School Business and Management, Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) pada November hingga Desember 2020, Gojek dinilai lebih ketat dalam menyediakan layanan. Hal itu mencakup kewajiban mengenakan masker, disinfeksi kendaraan, ukur suhu pengemudi, imbauan helm sendiri, kantung penutup kepala, hand sanitizer, hingga sekat pemisah.

"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respons masyarakat terhadap J3K Gojek. Kepercayaan masyarakat terhadap J3K, Pola Mobilitas masyarakat selama PSBB dan AKB," terang Director of Center for Policy and Public Management, SBM-ITB, Yudo Anggoro, dalam konferensi pers virtual, Selasa, 16 Maret 2021.

"Kebijakan soal protokol kesehatan ini membuat masyarakat semakin sadar kebersihan, menerapkan 3M, dan ini akan jadi norma baru. Setelah pandemi, kita semua yaitu masyarakat dan industri jadi sudah terbiasa untuk menjaga dan implementasikan (prokes)," sambungnya.

Yudo menambahkan, penerapan protokol kesehatan di armada ojek dan taksi daring telah memenuhi aspirasi para penggunanya, yang kini lebih mementingkan kebersihan, keamanan, dan kenyamanan berkendara.

Sementara itu, Chief Transport Officer Gojek, Raditya Wibowo, menyampaikan bahwa di masa pandemi ini, semua berperan penting dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan satu sama lain. Karena itu, hadirnya gerakan #PesanDariRumah dengan melibatkan keluarga mitra driver ini sebagai kontribusi Gojek dalam upaya menekan angka penyebaran COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


3 Pilar Utama

Perkuat Displin Mitra Taati Protokol Kesehatan, Gojek Pertimbangkan Disinfeksi Helm dan Jok untuk Tiap Pesanan
Konferensi pers virtual Gojek. (Liputan6.com/Henry)

Selama ini, keseriusan Gojek dalam implementasi protokol J3K difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi. Mengenai keluhan para pelanggan tentang mitra pengemudi yang tidak atau kurang melaksanakan prokes dengan baik, Raditya berharap hal-hal seperti itu bisa diadukan oleh pelanggan.

"Kita selalu mengingatkan dan membagikan alat-alat protokol kesehatan. Jadi, kalau ada yang melanggar atau tidak melaksanakan protokol, dilaporkan saja ke kami, karena ini sangat penting bagi kita semua," ucap Raditya.

Mengenai usulan agar disinfeksi terhadap jok atau kursi mobil dan helm selalu dilakukan tiap kali ada pesanan, Raditya mengatakan akan mempertimbangkan prosedur seperti itu.

"Ini ide yang menarik. Jadi setiap ada penumpang yang turun dan mau ada penumpang yang naik harus kita semprotkan disinfektan, kalau di mobil biasanya di bagian jok atau helm untuk motor. Ini bisa kita jalankan dan kembangkan menjadi standar protokol kesehatan," pungkasnya.


Tips Aman Naik Ojek Online Saat Pandemi

Infografis Tips Aman Naik Ojek Online Saat Pandemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Aman Naik Ojek Online Saat Pandemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya