Liputan6.com, Jakarta - Taman Nasional Kelimutu kembali harus menutup pintu untuk wisatawan. Kabar ini disampaikan dalam surat pengumuman tentang Penutupan Kegiatan Wisata Taman Nasional Kelimutu.
Dalam surat pengumuman yang ditandatangani oleh Kepala Balai, Persada Agussetia Sitepu pada Minggu, 4 April 2021, tertulis penutupan Taman Nasional Kelimutu terjadi dikarenakan cuaca buruk, yakni hujan dan angin kencang. Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa cuaca buruk ini masih akan berlanjut beberapa hari kedepan," bunyi surat pengumuman tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Mengingat hal tersebut, untuk menjamin keselamatan pengunjung wisata Taman Nasional Kelimutu, pihak Balai Taman Nasional Kelimutu menutup kunjungan wisata selama tiga hari.
"Penutupan kunjungan wisata selama 3 (tiga) hari terhitung mulai tanggal 5 April 2021 sampai tanggal 7 April 2021 yang akan dievaluasi lebih lanjut," lanjut surat pengumuman itu.
Sementara, dalam unggahan di akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Kelimutu, disampaikan bagi pengunjung yang telah booking online, pihaknya harap maklum untuk tidak berkunjung terlebih dahulu hingga kondisi cuaca kembali aman.
"Mimin harap sobat kelimutu dapat maklum terhadap kondisi cuaca yang terjadi, karena keselamatan pengunjung merupakan prioritas kami. Terimakasih," tutup keterangan di unggahan Taman Nasional Kelimutu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cuaca Buruk
Pada unggahan yang berisi informasi soal penutupan Taman Nasional Kelimutu, disertakan pula siaran pers dari BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang. Keterangan itu menyebutkan menurut hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral.
"Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan," bunyi siaran pers yang ditandatangi oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Agung Sudiono Abadi pada 3 April 2021.
Turut disampaikan, BMKG mendeteksi adanya bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dan diprakirakan akan cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia. Secara tidak langsung, kondisi ini berkontribusi signifikan pada peningkatan atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT dalam periode beberapa hari ke depan, terutama Kota Kupang, Kab. Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Sabu, Rote Ndao, Nagekeo, Ngada, Ende, sebagian Flores Timur, Lembata, Alor, dan Sumba Timur," lanjut keterangan itu.
"Sementara itu berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk potensi Banjir/Bandang dalam periode hingga 3 (tiga) hari ke depan dengan kategori SIAGA berpotensi terjadi di wilayah NTT berikut ini: Kota Kupang, Kab. Kupang, TTU, dan TTS," lanjut keterangan tersebut.
Advertisement