Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia jika sunscreen wajib ada dalam rangkaian perawatan kulit. Sunscreen sendiri memiliki sederet manfaat dalam melindungi kulit dari sinar matahari dan blue light.
Dermatolog Claudia Christin, MBBS, Dermatology Ph.D. menyampaikan, peranan utama sunscreen dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk alasan kesehatan. Hal ini mengingat sinar matahari dapat mengakibarkan kerusakan kulit hingga kanker kulit.
"Jadi dengan kita mengaplikasikan sunscreen, kita melindungi diri kita dari risiko terkena kanker kulit. Sunscreen juga bisa membantu mencegah penuaan dini di kulit kita," kata Claudia dalam peluncuran virtual Base Sunscreen, Senin, 26 April 2021.
Advertisement
Baca Juga
Claudia menambahkan, penuaan dini tak hanya keriput, namun juga dapat ditandai dengan hyperpigmentation, kulit yang terasa kering, begitu pula dengan kulit yang mudah dehidrasi. Hyperpigmentation merupakan kondisi munculnya flek atau noda hitam di kulit.
"(Sunscreeen) bisa mengurangi peradangan di kulit dan mencegah sensitivitas kulit terhadap matahari," lanjutnya.
Lantas, mengapa matahari dapat mengakibatkan dampak pada kulit seperti di atas? Dikatakan Claudia, matahari memancarkan tiga gelombang cahaya, yakni UVA, UVB, dan UVC, di mana UVC memiliki panjang gelombang paling pendek dan terfilter oleh ozon di Bumi.
"Tapi masih ada dua gelombang lainnya, yaitu UVA dan UVB yang bisa menembus ke Bumi kita dan memberikan dampak negatif kepada kulit kita. UVA itu dampaknya lebih terhadap aging, jadi kalau misalnya keriput, hyperpigmentation itu lebih ke UVA," ungkap Claudia.
Ia melanjutkan, jika UVB berdampak biasanya pada kulit yang terbakar setelah berjemur tanpa menggunakan sunscreen atau perlindungan sama sekali Kondisi ini dapat mengakibatkan kemerahan pada kulit hingga terjadi pembengkakan di daerah kulit tersebut karena peradangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sunscreen Berbahan Alami
Menilik pentingnya peranan sunscreen pada kulit, merek skincare lokal, Base, menghadirkan Base Ultra Matte Natural Sunscreen. Adapun sunscreen ini berbahan dasar tanaman.
"Juga pastinya memiliki fungsi-fungsi untuk melindungi kulit dari UVA, UVB dan blue light," kata Ratih Permata Sari, Co-Founder and Chief Product Officer Base.
Ratih melanjutkan, ada bahan baku andalan yang digunakan dalam sunscreen ini. "Bahan baku pamungkas yang kita gunakan di dalam sunscreen untuk menangkal blue light adalah carotolino yang diekstrak dari carrot seed oil dan carrot root extract," tambahnya.
Sunscreen yang mengandung SPF 50 PA +++ ini, disebut Ratih, coral-reef friendly dan semua bahan baku yang digunakan vegan dan sudah tersertifikasi Ecocert, sebuah organisasi sertifikasi organik yang didirikan di Prancis pada 1991.
Selain melindungi kulit dari sinar matahari dan blue light, sunscreen ini juga berbahan ekstrak daun raspberi yang berfungsi meregulasi sebum dan mencegah jerawat, ada pula ekstrak daun blackcurrant sebagai antioksidan. Ada pula minyak biji wortel dan ekstrak akar wortel untuk mengurangi kerusakan kulit akibat blue light, minyak biji bunga matahari untuk meningkatkan perlindungan pada ultraviolet.
Terdapat juga kandungan minyak argan untuk menjaga kelembapan kulit, vitamin E sebagai antioksidan, dan ectoin atau asam amino dari mikroorganisme untuk mencegah photoaging dan kerusakan kulit. Sunscreen ini dijual seharga Rp169 ribu.
Advertisement