Liputan6.com, Jakarta - Aksi simpatik seorang karyawan restoran kepada pengemudi ojek online (ojol) di Bandung, Jawa Barat, mendadak viral. Tak hanya berbagi makanan, sikap santun karyawan restoran ditunjukkan kepada pengemudi ojol yang sedang membelikan pesanan konsumennya.
Hal itu mengundang simpati warganet. Banyak yang memuji tindakan karyawan restoran tersebut. Sang pemilik akhirnya mengungkapkan kisah di balik aksi berbagi tersebut.
"Saat ini semua kondisi sektor usaha mengalami penurunan, termasuk kami dari Luberground. Kami hadir pertama di Braga Bandung dan di tempat itu mengalami penurunan," ujar Andi Mochamad Aprillah, salah seorang pendiri Luberground, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 14 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
Akhirnya, lelaki yang akrab disapa Rilla dan teman-temannya menginisiasi aksi berbagi agar bisa membuat orang lain tersenyum. Terlebih, saat ini berita pandemi yang beredar selalu angker.
"Kami berpikir untuk menebar yang bikin senyum orang saja. Dari situ kami menginisiasi program Luberbagi. Menu-menu yang kami buat itu dikemas secara menarik dan lucu. Harganya juga nggak mahal, kok," ujar Rillah.
Dengan adanya Luberbagi, lanjut Rilla, ia berharap akan berdampak pada sektor-sektor yang lain, seperti ojol. Ia mengaku sebagai pengusaha makanan, sangat terbantu oleh peran sopir ojol.
"Akhirnya, kami menginisiasi, setiap pembelian yang terjadi, kita juga berbagi kepada mereka. Awalnya, kami mau memberi sembako, tapi kemudian diputuskan dari produk kami," imbuh Rilla.
Dalam video itu, tampak seorang pengemudi ojol dengan gembira menerima satu Smiley Bucket. Menurut Rilla, Smilley Bucket berisi satu ekor ayam dan nasi. "Itu cukup untuk menu enam orang," jelas Rilla.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berusaha Bertahan
Rilla mengatakan orang sudah jenuh dengan pandemi dan lebih ingin memberikan sesuatu yang membuat orang lain bahagia. Oleh karena itu, Rilla dan kawan-kawannya berusaha agar Luberground di Jalan Braga tetap buka di masa PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Di antara banyak restoran di Braga, mungkin hami kami saja bertahan untuk tetap buka, sedangkan yang lain tutup. Karena penutupan jalan di Bandung itu lebih parah daripada di Jakarta,"Â kata Rillah.
"Lebih ketat, ada ring satu, ring dua, ring tiga, dan ring empat. Si driver pun merasa sepi pesanan, yang karena memang jarang yang buka," imbuhnya.
Â
Advertisement
Demi Karyawan
Rilla juga mengungkapkan pembukaan usaha itu demi para karyawannya. "Kalau kami tutup, maka karyawan nggak akan dapat gaji," kata dia.
Ia menyadari, meskipum buka, penghasilan tetap akan berada di bawah saat sebelum pandemi. Tetapi, ia merasa cukup bila pendapatan bisa menutupi ongkos operasional.
"Jadi, mereka nggak harus libur. Oleh karena itu, kita harus membuat sesuatu orang berbelanja lebih sehingga kami mengeluarkan program Luberbagi," ujar Rilla.
Bagi Rilla, budaya hampers tak hanya saat bulan Ramadan, tapi juga bisa dilakukan saat ini. "Mereka juga nggak bisa berbagi dengan berbelanja di sini doang, tapi juga bisa di tempat lain. Ya, kami berharap tempat usaha yang lain pun bisa berbagi dengan orang lain," ucapnya.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19
Advertisement