Liputan6.com, Jakarta - Dua atlet Olimpiade Tokyo 2020 asal Georgia, Vazha Margvelashvili dan Lasha Shavdatuashvili, melakukan pelanggaran serius. Keduanya diketahui keluar dari kampung atlet dan berjalan-jalan di pusat Kota Tokyo.
Hal itu terlihat dari unggahan yang dipasang keduanya di akun Instagram Story masing-masing pada Minggu, 1 Agustus 2021. Dalam satu potret, keduanya berpose dengan seorang rekan mereka tanpa menggunakan masker di dekat patung Hachiko di Shibuya. Dalam unggahan lain, Shavdatuashvili merekam situasi di sekitar persimpangan Shibuya yang cukup lengang.
Advertisement
Baca Juga
Margvelashvili diketahui berhasil meraih medali perak setelah dikalahkan pejudo Jepang, Hifumi Abe, di kelas 66 kg, pada pekan lalu. Sementara, Shavdatuashvili dikalahkan pejudo Shohei Ono di kelas 73 kg, dan hanya meraih medali perak. Kini, medali mereka dicabut oleh panitia akibat melanggar aturan tersebut.
"Sayangnya, ada beberapa kasus pelanggaran. Sejumlah peringatan dan pencabutan gelar sudah dilakukan," kata Ketua Panitia Olimpiade Tokyo 2020, Toshiro Muto, pada Minggu pagi, 1 Agustus 2021, dilansir dari The Guardian, Senin (2/8/2021).
Dalam buku pedoman Olimpiade Tokyo 2020, semua partisipan dilarang untuk berjalan-jalan atau berkegiatan wisata lainnya. Itu termasuk tidak diperbolehkannya mereka mengunjungi tempat wisata, pertokoan, restoran, bar, maupun gym. Aturan tersebut bertujuan agar acara berlangsung aman dan nyaman untuk semua.
Panitia memperingatkan, mereka yang melanggar aturan tersebut bisa didenda atau didiskualifikasi dari pertandingan. Kedua atlet Georgia itu kini sudah meninggalkan Jepang, merujuk aturan yang menyatakan bahwa semua atlet yang sudah selesai bertanding, paling lambat meninggalkan negara itu dalam dua hari.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Permintaan Maaf Kedutaan
Juru bicara Komite Olimpiade Nasional Georgia mengonfimasi bahwa kedua atlet mereka telah melanggar aturan yang ditetapkan oleh panitia. Kedutaan Georgia di Tokyo dikabarkan meminta maaf atas insiden tersebut.
Sementara, pejabat Georgia mengklaim bahwa kedua pejudo itu tak bermaksud melanggar aturan yang tertulis resmi di buku pedoman. "Tidak ada yang menghentikan mereka di pintu keluar, sehingga mereka pikir mereka bisa pergi keluar," ujar pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
"Mereka hanya ingin menikmati udara terbuka, bersantai setelah melewati hari berat dari kompetisi, setelah periode lockdown yang berat," imbuh dia. Meski begitu, Muto menegaskan keduanya melakukan pelanggaran serius.Â
Hingga berita dibuat, tidak ada pernyataan apa pun yang dikeluarkan oleh Margvelashvili dan Shavdatuashvili terkait kasus itu. Dalam akun Instagram mereka hanya ditampilkan momen kepulangan mereka yang disambut bahagia keluarga dan rekan-rekannya.
Advertisement
Kasus Covid-19 Meningkat
Selain pelanggaran kedua pejudo, panitia juga tengah menyelidiki dugaan pelanggaran minuman beralkohol di kampung atlet yang dilakukan banyak atlet dan ofisial. Dalam pedoman, mereka diperkenankan minum sendirian di ruangan masing-masing selama berada di kampung atlet, tetapi tidak di taman. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama Olimpiade berlangsung.
Dikutip dari Associated Press, jumlah orang yang berkaitan dengan penyelenggaraan Olimpiade yang dinyatakan positif Covid-19 meningkat hingga 264 orang sejak 1 Juli 2021. Pengumuman itu disampaikan pada Minggu kemarin.
Panitia menyebut salah satu atlet yang tinggal di kampung itu termasuk ke dalam 18 kasus positif baru. Total 27 atlet dinyatakan positif dari 264 kasus yang terkonfirmasi. Meski begitu, tak semuanya tinggal di kawasan tersebut.
Muto mengatakan satu orang yang positif kini dirawat di rumah sakit, tetapi tidak ada satu pun yang terinfeksi memiliki gejala serius. Secara keseluruhan, 108 pendatang dinyatakan positif, dengan 35 di antaranya teridentifikasi dari 41 ribu tes wajib di saat kedatangan di bandara Jepang.Â