Hadiah HUT ke-76 RI, 2 Anak Badak Jawa Terekam Kamera Pemantau Taman Nasional Ujung Kulon

KLHK menyebut populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon kini mencapai 75 ekor.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 16 Agu 2021, 23:50 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 22:01 WIB
Hadiah HUT ke-76 RI, 2 Anak Badak Jawa Terekam Kamera Pemantau Taman Nasional Ujung Kulon
Anak badak Jawa terekam kamera pemantau di Taman Nasional Ujung Kulon. (dok. Balai TN Ujung Kulon)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang peringatan HUT ke-76 RI, Taman Nasional Ujung Kulon membagikan kabar bahagia. Kamera pemantau di salah satu Warisan Dunia UNESCO itu berhasil merekam kemunculan dua anak badak jawa (Rhenoceros sondaicus) di Semenanjung Ujung Kulon.

Kamera video trap itu merekam di dua kurun waktu berbeda, yakni April dan Juni 2021. Menurut Tim Monitoring Badak Jawa Taman Nasional Ujung Kulon, itu menjadi kelahiran kedua pada 2021 setelah kelahiran dua ekor anak badak jawa pada Maret lalu.

"Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa menjadi sebanyak 75 ekor," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (16/8/2021).

Ia menyatakan kelahiran badak jawa itu sebagai salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh flagship species tersebut dan habitatnya di TN Ujung Kulon. Hal itu juga dipandang sebagai optimisme bahwa tidak terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk badak jawa.

"Kelahiran anak badak jawa di tahun 2021 ini merupakan bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia. Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu pelestarian Badak Jawa di TNUK yang juga merupakan kebanggaan masyarakat dunia ini," sambung dia.

Dalam catatan Balai TN Ujung Kulon, anak badak jawa pertama yang berjenis kelamin betina mulai terekam kamera video pada 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu. Kelahiran itu menjadi yang kedua bagi induk badak Ambu setelah sebelumnya melahirkan pada 2017.

Anak badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan diperkirakan sudah berusia 1 tahun. Sosoknya mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apa Jenis Kelamin 2 Anak Badak Terbaru?

Hadiah HUT ke-76 RI, 2 Anak Badak Jawa Terekam Kamera Pemantau Taman Nasional Ujung Kulon
Anak badak Jawa terekam kamera pemantau di Taman Nasional Ujung Kulon. (dok. Balai TN Ujung Kulon)

Sementara, anak badak jawa ketiga berjenis kelamin jantan. Usianya diperkirakan 3--4 bulan saat mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani.

Bagi sang induk, itu merupakan kelahiran pertama kali. Rimbani merupakan anak dari induk bernama Ratih.

Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021. Induknya adalah Kasih dan menjadi kelahiran yang ketiga.

 

Upaya Konservasi

Badak Jawa
2 anak badak jawa lahir di Taman Nasional Ujung Kulon (dok.instagram/@kementerianlhk/https://www.instagram.com/p/CQA6L7qs3VI/Komarudin)

Badak Jawa adalah jenis satwa langka yang masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I.

Kepala Balai TN Ujung Kulon Anggodo, dalam peringatan Hari Badak Sedunia menjelaskan sejumlah upaya konservasi dilakukan demi melindungi satwa endemik taman nasional itu. Salah satunya memperluas area persebaran, agar tidak terbatas di wilayah semenanjung. Persebaran area ini penting mengingat lokasinya dekat Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau.

Kemudian, pengayaan tanaman pakan badak pun terus dilakukan, di samping tetap mengoptimalisasi padang rumput. "Kami pun memberdayakan masyarakat desa penyangga dalam upaya konservasi badak jawa," tambah Anggodo.

Koordinator Rhino Monitoring Unit (RMU), Muhammad Syamsudin, menambahkan bahwa monitoring badak jawa tahun ini semuanya sudah berbasis resor. Pemasangan camera trap pun dilakukan dengan grid 2 km x 2 km untuk satu kamera. Pada kasus-kasus, seperti lokasi penemuan anak badak, penjagaan pun akan diperketat demi memastikan keberlangsungan hidup generasi selanjutnya dari badak jawa.

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya