Liputan6.com, Jakarta - Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh Stella Creasy mengambil tindakan berbeda saat menghadiri debat di Commons Chamber, baru baru ini. Creasy tampak menggendong bayi laki-lakinya sambil menyoroti "kurangnya dukungan" untuk ibu yang baru melahirkan, melansir Metro, Jumat (24/9/2021).
Perempuan 44 tahun ini melahirkan anak keduanya awal tahun ini dan telah jadi juru kampanye aktif untuk praktik bersalin yang lebih baik bagi anggota parlemen. Sambil menggendong bayinya, Creasy mendesak Pemimpin Commons Jacob Rees-Mogg untuk bertindak.
Wanita yang jadi anggota parlemen sejak 2010 ini meyebut bahwa ibu baru justru lebih banyak ditegur daripada didukung ketika kembali ke Parlemen. "Kita tahu bahwa Ketua DPR sangat ingin melihat anggota kembali ke Parlemen," katanya.
Advertisement
Baca Juga
"Dan memang Otoritas Standar Parlemen Independen menolak mendanai perlindungan bersalin yang sesuai untuk saya atas dasar orang perlu berbicara di majelis," tuturnya. "Namun hari ini, untuk berbicara, saya harus mengabaikan suara saya untuk cuti melahirkan atau ditegur otoritas DPR karena berbicara di ruang sidang."
Ini, kata Creasy, menjadikan Parlemen salah satu dari sedikit tempat kerja di Inggris yang menegur ibu baru yang kembali bekerja, bukan mendukung mereka. "Saya tahu beberapa (orang) di tempat ini bukan penggemar ibu di semua parlemen, tapi saya yakin pemimpinnya tidak ada di antara mereka," ucapnya.
Awal tahun ini, anggota parlemen meloloskan undang-undang baru yang memberi hak pada menteri untuk cuti melahirkan selama enam bulan dengan gaji penuh. Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk anggota parlemen seperti Creasy.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Ketua Parlemen
Setelah melahirkan bayi pertamanya, Creasy diizinkan menunjuk locum yang menangani pekerjaan konstituen. Tapi, ia diberitahu bahwa tidak dapat melakukan itu lagi. Rees-Mogg mengaku sangat senang melihat Creasy di ruang tersebut dan mengucapkan selamat atas "perilaku sempurna bayinya."
"Aturan cuti melahirkan bagi ibu dan ayah sudah ada. Tapi, jika orang ingin masuk ke ruangan untuk berada di sini, tentu saja mereka dipersilakan, dan saya akan jadi orang terakhir yang menghalangi mereka," katanya.
Rees-Mogg menyambung, "Tapi, saya tidak ingin menekan orang untuk masuk. Saya pikir merekalah yang memutuskan sendiri, seperti yang telah dilakukan (Creasy). Saya pikir aturan yang dibuat saat ini sangat masuk akal dan sepenuhnya sesuai hukum."
Advertisement
Berbeda dari Karyawan
Rees-Mogg mengatakan, anggota parlemen lebih mengarah pada pemegang jabatan daripada karyawan. "Kami memiliki hak berbeda dan hak istimewa yang berbeda terhadap karyawan," katanya.
Ini, imbuhnya, merupakan peran yang berbeda. Karena itu, undang-undang ketenagakerjaan berlaku secara berbeda pada anggota parlemen.
"Kami sebenarnya memiliki lebih banyak hak istimewa daripada kebanyakan pekerja. Bukan karena siapa kami secara individu, tapi karena tanggung jawab secara kolektif untuk mewakili rakyat bangsa ini," ucapnya
Rees-Mogg menambahkan, ia selalu terbuka untuk bertemu anggota parlemen guna membahas berbagai masalah, termasuk soal cuti melahirkan.