Liputan6.com, Jakarta - Ratu Elizabeth II mendadak membatalkan agenda makan siang bersama anggota kerajaan yang biasa digelar untuk menyambut Natal. Langkah itu diambil seiring penyebaran Covid-19 varian Omicron yang meluas di negeri itu.
Dikutip dari laman The Sun, Kamis (16/12/2021), sang ratu menyatakan dengan menyesal pertemuan kerajaan tahunan itu tak bisa berjalan sesuai rencana. Namun, hal itu dinilai tepat dilakukan mengingat situasi Omicron.
Keputusan itu dideskripsikan sebagai langkah pencegahan mengingat acara makan siang dikhawatirkan akan menempatkan banyak orang yang terlibat dalam agenda Natal itu dalam risiko. Pihak Istana Buckingham menolak memberi komentar lebih lanjut dengan menyatakan acara itu adalah acara keluarga pribadi.
Advertisement
Semestinya, Ratu Elizabeth II menjadi tuan rumah untuk Pangeran Charles dan istrinya Camilla, beserta 50 orang anggota keluarga kerajaan di Istana Windsor, hari ini. Pesta makan siang itu dilakukan sebelum Ratu berangkat ke Sandringham, Norfolk, untuk puncak peringatan Natal 2022.
Â
Baca Juga
Perayaan itu akan menjadi Natal pertama tanpa kehadiran suaminya, Pangeran Philip, yang meninggal pada usia 99 tahun, April 2021. Dalam pesta itu, lokasi acara yang biasanya berlangsung di Istana Buckingham berpindah ke Windsor, kediaman resmi Ratu saat ini seraya menjalankan tugas ringan setelah kesehatannya dikabarkan terganggu.
Tiga dari empat cucunya yang lahir tahun ini, August, Lucas, dan Siena, juga awalnya diharapkan bergabung dalam pesta itu. Hanya Lilibet yang sedari awal disebut tidak akan ikut karena orangtuanya, Pangeran Harry dan Meghan Markle, memutuskan tidak pulang ke Inggris.
Dengan perubahan rencana itu, agenda Natal Ratu Elizabeth II di Sandringham diperkirakan berubah. Perayaan itu awalnya diharapkan berlangsung lebih besar dari tahun lalu setelah sang ratu dipaksa tinggal di Windsor untuk pertama kalinya dalam 33 tahun, menyusul situasi pandemi Covid-19.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekor Tertinggi
Pihak kerajaan disebut mengambil keputusan sulit untuk menunda tradisi keluarga tahunan setelah kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi, Rabu, 15 Desember 2021. Total ada 78.610 kasus infeksi baru yang dilaporkan dalam 24 jam pada hari kemarin.
Jumlah kasus Omicron juga melonjak hingga 90 persen pada Selasa lalu, dari 633 kasus hingga 4.671 kasus. Total kasus Omicron di Inggris mencapai 10.017, tetapi pejabat kesehatan memeringatkan angka sebenarnya diperkirakan berkali lipat lebih tinggi.
Para ahli menyebut wabah menyebar dengan kecepatan yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Hal itu dipicu oleh varian Covid-19 Omicron yang lebih mudah menular dibandingkan Delta. Tiga minggu lalu, Inggris mendeteksi hanya satu kasus, tetapi menyebar lebih cepat dalam beberapa minggu terakhir.
Â
Advertisement
Lockdown Diam-Diam
Dalam seminggu terakhir, 404.869 orang dinyatakan positif Covid-19, meningkat 19,1 persen dari minggu sebelumnya. PM Inggris Boris Johnson bersikeras tak akan menerapkan pembatasan pertemuan keluarga pada Natal ini secara legal.
"Kita tidak membatalkan kegiatan, kita tidak menutup sektor hiburan, kita tidak membatalkan pesta seseorang atau pertemuan mereka. Yang kami sampaikan adalah pikir baik-baik sebelum Anda pergi," ucap Johnson.
Meski begitu, mantan penasihat ilmiah senior Inggris, Prof Chris Whitty memperingatkan agar warga tidak memprioritaskan pertemuan sosial. Saran agar warga bertemu dengan teman dan keluarga bila benar-benar perlu membuat orang Inggris marah pada penguncian 'tersembunyi'.
Â
Omicron dari Afrika Selatan
Advertisement