Phuket Berencana Jadi Destinasi Pertama di Thailand yang Nyatakan Covid-19 sebagai Endemi

Phuket ingin menjadi provinsi pertama di Thailand yang mendeklarasikan Covid-19 sebagai endemi, meski kasus penularan Covid-19 di tengah wisatawan asing meningkat.

oleh Fadjriah NurdiarsihDinny Mutiah diperbarui 21 Feb 2022, 11:52 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 09:31 WIB
Ilustrasi Phuket, Thailand
Ilustrasi Phuket, Thailand (dok.unsplash/ Deepain Jindal)

Liputan6.com, Jakarta - Phuket berencana menjadi provinsi pertama di Thailand yang mendeklarasikan Covid-19 sebagai endemi. Pejabat setempat mengatakan rencana itu muncul meski jumlah kasus baru Covid-19 terus bertambah di kalangan wisatawan.

"Phuket akan sangat senang menjadi provinsi pertama yang mendeklarasikannya," kata Wakil Gubernur Phuket Pichet Panapong, Minggu, 20 Februari 2022, dikutip dari Bangkok Post, Senin (21/2/2022).

"Saya harap ini bisa membantu mengurangi kekhawatiran soal virus dan fokus pada pemulihan ekonomi," dia menambahkan.

Status endemi, sambung dia, bisa diberikan bila tingkat infeksi di suatu provinsi tidak melebihi 10 ribu kasus baru per hari. Di samping itu, tingkat fatalitasnya tidak melebihi 0,1 persen, dan lebih dari 80 persen warga yang berisiko sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, merujuk pada Komite Nasional Penyakit Menular Thailand.

Pichet juga mengatakan akan meminta pemerintah pusat untuk memperpendek durasi isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19. Ia mengusulkan karantina cukup dilakukan selama lima hari dari 10 hari yang berlaku saat ini.

Ia mengusulkan, dalam lima hari pertama isolasi, pasien Covid-19 akan diminta mengkarantina diri di rumah, di pusat karantina, atau di rumah sakit sebelum diizinkan untuk kembali beraktivitas dengan menerapkan langkah pencegahan Covid-19 yang ketat selama lima hari berikutnya. Hal itu sebagai solusi atas masalah cuti kerja yang menimbulkan dilema.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporan Kasus

Geliat Turis di Pulau Phuket Thailand
Orang-orang berselancar di pantai, saat para turis memanfaatkan program "Kotak Pasir Phuket" untuk pengunjung yang telah divaksinasi penuh terhadap virus corona Covid-19 di pulau Phuket Thailand (25/10/2021). (AFP/Mladen Antonov)

Pichet juga menginginkan agar laporan harian tentang jumlah kasus baru postif Covid-19 tak lagi diumumkan. Alih-alih itu, ia ingin laporan memfokuskan pada kasus berlevel sedang hingga parah. 

Dia bersikeras menyatakan Phuket dalam kondisi aman saat ini karena memiliki sumber daya yang cukup untuk merawat warga lokal dan wisatawan asing. Pemerintah provinsi juga berencana mempercepat vaksinasi kepada anak-anak, serta menerapkan upaya pencegahan lain, termasuk mewajibkan penggunaan masker.

Pemerintah juga bekerja sama dengan klinik setempat menyediakan layanan dasar perawatan Covid-19 dan memberikan saran untuk pemerintah provinsi. Di samping, mereka mendistribusikan pil favipiravir dan menyiapkan tempat isolasi untuk pasien yang bergejala ringan.

Ada Masalah

Ilustrasi varian COVID-19, omicron
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Meski begitu, tingkat infeksi di antara turis masih jadi masalah utama. Ia menyebut sekitar tiga persen turis asing terinfeksi Covid-19, dan empat persen lainnya terdeteksi lewat tes kedua.

Pada Sabtu, Phuket mencatatkan 549 kasus domestik, termasuk 67 orang wisman yang masuk menggunakan skema sandbox dan 49 lainnya yang menggunakan skema Test and Go. Skema Test and Go dirancang agar turis bisa berjalan-jalan tanpa kewajiban karantina, sedangkan skema sandbox tetap memberlakukan karantina dengan lebih longgar.

Test and Go

Ilustrasi bendera Thailand (AP Photo)
Ilustrasi bendera Thailand (AP Photo)

Program Test and Go yang menjadi bagian dari Thailand Pass kembali diterapkan pada Selasa, 1 Februari 2022. Versi terbaru program yang dirancang agar para turis asing bisa berjalan-jalan tanpa kewajiban karantina itu akan menerapkan tambahan biaya dan dokumen yang harus dipenuhi.

Para wisatawan akan diminta untuk memesan kamar SHA+ prabayar ekstra dan tes PCR pada hari ke-5 mereka menginap. Berbeda dengan versi Test and Go sebelumnya, wisatawan asing hanya diminta menjalani satu kali tes dan memesan kamar prabayar pada hari pertama kedatangan. 

Program Test and Go sempat dihentikan sejak 22 Desember 2021. Selama penghentian itu, beragam program Sandbox tetap dijalankan untuk mengisi kekosongan kedatangan. Mereka diharuskan memesan kamar SHA+ prabayar di wilayah atau provinsi yang ditetapkan. Selama itu, turis asing diperkenakan berkegiatan luar ruang saat siang hari, dan kembali ke hotel di malam hari. 

Program Test and Go dinilai mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Thailand sejak diperkenalkan. Mulai 1 November, saat program dimulai, hingga saat ini, tercatat 381.871 pelancong asing tiba di negara itu. 83 persen di antaranya tiba menggunakan skema Test and Go, sisanya menggunakan konsep Sandbox atau program karantina alternatif lainnya.

Perjalanan Timnas Indonesia vs Thailand

Infografis Perjalanan Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2020
Infografis Perjalanan Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2020 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya