6 Pelajaran Parenting dari Drakor Twenty Five Twenty One yang Baru Saja Tamat

Romansa tokoh drakor Twenty Five Twenty One mungkin membuat Anda tidak menyadari sederet pelajaran pengasuhan anak di dalamnya.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Apr 2022, 15:08 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 14:02 WIB
Twenty Five Twenty One
Drakor Twenty Five Twenty One. [Foto: tvn_drama]

Liputan6.com, Jakarta - 16 episode sudah Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) menemani akhir pekan para penonton drama Twenty Five Twenty One. Episode terakhir drama tvN ini, Minggu, 3 April 2022, menimbulkan reaksi beragam di jagat maya. Sebagai peringatan, ulasan berikutnya akan mengandung spoiler.

Ada yang tetap mempertanyakan ayah Kim Min Chae (Lee So Yoon), yang merupakan putri Hee Do, dan karena itu menganggap akhir K-drama tersebut sebagai open ending. Sementara tidak sedikit yang menerima akhir cerita yang dideskripsikan "menyayat hati, tapi indah."

Terlepas dari romansa dua tokoh utama, juga gemasnya hubungan Moon Ji Woong (Choi Hyun Wook) dan Ko Yu Rim (Bona), serta sentuhan akhir oleh Ji Seung Wan (Lee Joo Myoung) dan adik Yi Jin, Baek Yi Hyun, drama ini menyimpan pelajaran parenting yang mungkin terlewatkan.

Secara garis besar, K-drama ini membahas bagaimana beberapa siswa SMA mengatasi rasa sakit yang tumbuh sambil mencoba memahami orangtua mereka. Yi Jin mengambil tanggung jawab ayahnya, sementara Hee Do berurusan dengan ibunya, Shin Jae Kyung, karena merasa kurang dukungan dan kasih sayang.

Dari sekian banyak, berikut beberapa pelajaran parenting yang bisa dipetik dari Twenty Five Twenty One, seperti dikutip dari Modern Parenting, Senin (4/4/2022).

1. Jika sedang berjuang, jangan mencoba menyembunyikannya dan mengatakan tidak apa-apa.

Yu Rim bekerja keras untuk jadi pemain anggar peraih medali emas agar bisa membantu orangtuanya yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup. Ia sering khawatir tentang uang, tapi ibunya mencoba untuk tidak melibatkan Yu Rim.

Sayangnya, ini jadi bumerang saat Yu Rim mendorong dirinya, hingga ia merasa terancam oleh progres Hee Do. Hubungan keduanya di awal-awal episode sempat sangat tegang.

2. Kritik tidak selalu membuat anak Anda lebih baik.

Hee Do berurusan dengan kurangnya dukungan yang terlihat dari ibunya setiap hari, bahkan dari episode pertama. Sejak awal, penonton dapat melihat bahwa keduanya memiliki hubungan yang sangat tegang, bahkan ibunya berpikir Hee Do tidak bisa jadi pemain anggar yang baik.

Namun, ada miskomunikasi yang jelas karena kecintaan Hee Do pada anggar berasal dari mendiang ayahnya yang memperkenalkannya dengan dunia anggar. Di sini, penonton dapat melihat bahwa ibu, bahkan komentar pelatih tentang buruknya Hee Do dalam bermain anggar menghancurkannya.

Itu setidaknya sampai pelatih Yang Chan Mi, yang ironisnya pernah berteman dengan ibu Hee Do, berlapang dada menerima Na Hee Do sebagai muridnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3. Lebih Memilih Pekerjaan daripada Anak Tidak Akan Pernah Berhasil

Kim Tae-ri
Kim Tae Ri di drama Twenty Five Twenty One (Sumber: Instagram/kimtaeri_official)

Konflik terus-menerus antara Hee Do dan Jae Kyung juga tumbuh karena pekerjaan ibunya. Sebagai pembawa acara utama sebuah stasiun TV, ia harus menjaga hal-hal yang tidak memihak.

Namun, kurangnya dukungan darinya, bahkan di belakang layar, membuat Hee Do semakin menjauh darinya. Ketika media menuduh Hee Do menyuap pelatih, Jae Kyung melaporkan dengan tepat apa yang membuat putrinya semakin menjauh.

Hubungan keduanya baru membaik ketika mereka dengan terbuka berbicara tentang kesedihan kehilangan ayah Hee Do, yang merupakan suami Jae Kyung.

4. Pastikan Anak-Anak Anda Tahu Bahwa Anda Mencintai Mereka

Nam Joo Hyuk dalam Twenty Five Twenty One. (tvN via Soompi)
Nam Joo Hyuk dalam Twenty Five Twenty One. (tvN via Soompi)

Orangtua Yi Jin menjalani perceraian palsu untuk mencegah kreditur melecehkannya dan saudaranya. Meski berpisah ke arah yang berbeda, Yi Jin tetap kuat merahasiakan lokasi ayahnya.

Dalam satu episode, ayahnya bahkan kembali dan memeluknya, mengatakan bahwa ia sangat bangga bahwa Yi Jin masih berusaha dan tetap kuat. Jauh di lubuk hati, anak-anak umumnya menghargai kata-kata bahwa orangtua mereka masih mencintai mereka, terutama selama masa-masa sulit.

5. Bisa Jadi Orangtua Lebih Baik

Kim Tae Ri dan Bona WJSN dalam drakor "Twenty One Twenty Five". (Foto: Instagram/bona_95819)
Kim Tae Ri dan Bona WJSN dalam drakor "Twenty One Twenty Five". (Foto: Instagram/bona_95819)

Twenty One Twenty Five memang sebagian besar diceritakan dari sudut pandang Hee Do sejak usia 18 tahun, namun kadang-kadang kembali ke Min Chae. Dari sana, penonton dapat melihat bahwa Hee Do berusaha jadi ibu yang lebih baik bagi Min Chae, terutama setelah ia berhenti menekuni balet.

Pada awalnya, hubungan itu tidak mulus, tapi setelah Min Chae membaca buku harian ibunya, keduanya jadi lebih dekat. Tampak Hee do melakukan yang terbaik untuk jadi ibu yang lebih baik daripada Jae Kyung.

6. Cinta Seorang Ibu Tidak Mengenal Batas

Twenty Five Twenty One
Twenty Five Twenty One. [Foto: Instagram tvn_drama]

Setelah skandal yang disebabkan Yu Rim, di mana ia mempertanyakan keputusan wasit, Hee Do mendapati dirinya sendirian untuk mengatasi kekacauan itu. Namun, ibu Yu Rim memeluknya dan memberi tahu bahwa ia tidak sendirian.

Itu mengejutkan Yu Rim, bahkan Hee Do. Terkadang, jadi seorang ibu tidak terbatas pada apakah anak Anda adalah pemenangnya atau tidak. Terlebih jika mengetahui bahwa ada beberapa orang yang lebih membutuhkan ibu mereka.

Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya