Liputan6.com, Jakarta - Saat kunjungan kerja ke Ponorogo, Jawa Timur, akhir bulan lalu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa dua buah pisang setara dengan satu porsi nasi. Konteksnya, saat itu ia berbicara soal diversifikasi pangan dengan jargon "Kenyang Tak Harus Makan Nasi."
"Pangsa pisang di dalam negeri akan semakin potensial. Sebagai perbandingan, dua buah pisang itu setara dengan satu porsi nasi sebanyak 100 gram," katanya dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, 31 Maret 2022. "Jadi, sebenarnya kalau bapak ibu makan dua buah pisang, itu artinya sudah cukup mengenyangkan untuk mengganti satu porsi nasi."
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan ini pun menarik respons warganet, dan tanggapannya tidak hanya berupa komentar. Seorang pengguna Tiktok, @bintimaesaroh86, tampak mempraktikkan apa yang dimaksud Wapres. "Pisang soto ayam," tulisnya sambil membubuhkan emoji 🙄 di sebuah unggahan.
Latar belakang suara dalam video tersebut memperdengarkan seorang pembaca berita menyebutkan pernyataan Ma'ruf Amin tentang konsumsi dua buah pisang. Di klip tersebut tampak dua buah pisang yang sudah dikupas kulitnya ditaruh di dalam mangkuk, lengkap dengan beberapa isian seperti kecambah dan potongan daun bawang.
Itu kemudian disiram dengan kuah soto, bahkan ditambahkan sesendok sambal. Video berdurasi 15 detik itu pun berakhir ketika si perekam mengaduk sajian "pisang soto ayam" tersebut, tanpa memperlihatkan memakannya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tuai Beragam Komentar
Unggahan, yang sampai artikel ini ditulis sudah mencatat 4,8 juta penayangan, ini pun menarik perhatian warganet. Komentar yang dituliskan pun beragam. Salah satunya menulis, "Lama-lama generasi Indonesia melemah kalau gini pejabatnya."
Tapi, ada juga yang sepertinya bermaksud meluruskan pernyataan Wapres. "100 gram nasi = 130 kcal. 2 buah pisang = 160 kcal, gitu maksudnya," tulis pengguna lain.
Ada juga yang berkomentar, "Ya enggak salah. Sumber karbo bukan cuma nasi. Gue dulu pas masih kerja biasa sarapan pake buah. (Makan) siangnya bisa aja mi, malem roti. Tanpa makan nasi." Pengguna lain menulis, "Kalo di madura, kuah soto bukan sama pisang, tapi dimakan sama singkong d kukus atau direbus. Enak banget."
Namun demikian, ada juga yang salah fokus dengan berkomentar, "Sotonya keliatan enak. Boleh spill resepnya? Hehe." Ada juga yang menulis, "Baru ditinggal sejam, sekte mana lagi ini????"
Dalam pernyataannya, Ma'ruf juga mengatakan, kebiasaan masyarakat Indonesia adalah makan nasi sekaligus pisang. "Jadi, makan dua pisang tidak perlu makan nasi. Tapi biasanya kita makan nasi iya, dua pisang iya. Itu berlebihan," tuturnya.
Advertisement
Pengembangan Hortikuktura Berorientasi Ekspor
Menurut laporan kanal News Liputan6.com, Ma'ruf Amin turun langsung untuk kegiatan panen perdana pisang cavendish dalam rangka program pengembangan hortikuktura berorientasi ekspor di Demplot Desa Pulung Ponorogo, Jawa Timur. Ia mengaku bersyukur karena Tuhan memberi karunia bagi Indonesia berupa tanah yang menghasilkan keanekaragaman genetik buah, khususnya pisang.
"Pisang adalah buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Memiliki cita rasa yang beragam, harganya terjangkau, dan mudah diolah jadi produk yang bernilai komersial," ucapnya.
Wapres menyambung, "Besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia, khususnya komoditas pisang, jadi peluang bagi Indonesia. Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun kualitas."
Ma'ruf mengaku menerima laporan bahwa produksi pisang Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2020, produksi pisang mencapai lebih dari delapan juta ton, sementara volume ekspor pisang mencapai 5,5 ribu ton per Mei 2021. Ekspor pisang jadi yang terbesar kedua setelah manggis.
Punya Banyak Jenis Pisang
Lebih lanjut Ma'ruf Amin mengatakan, "Ada utusan dari (Arab) Saudi, ia mengatakan bahwa, 'Saya itu senang sekali datang ke Indonesia. Buah-buahannya banyak ragamnya.' Saya bilang, 'Indonesia itu pisang saja punya banyak sekali.' Saya menemukan di Papua Barat saja, di satu provinsi ada 125 jenis pisang. Artinya, kalau se-Indonesia itu bisa ribuan jenis pisang. Ini kekayaan alam kita Indonesia."
Ia juga mengaku menyambut baik upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menginisiasi Program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. "Pola kemitraan di sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga menggerakkan sumber daya perdesaan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing," kata Ma'ruf.
Bagi petani, lanjutnya, kemitraan dapat mengatasi masalah pembiayaan usaha pertanian, memperbaiki kualitas produk, dan meningkatkan akses pasar bagi produk yang dihasilkan. Sementara itu, perusahaan juga akan memperoleh persediaan bahan baku yang berkualitas.
"Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi sektor pertanian harus terus dikembangkan. Saya minta pada Ibu Gubernur dan dan para bupati agar Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah dapat diperluas di Jawa Timur agar penghasilan dan kesejahteraan petani semakin meningkat," imbuhnya.
Advertisement