Liputan6.com, Jakarta 1 Ramadhan 1443 Hijriah telah ditetapkan pemerintah jatuh pada esok hari, Minggu 3 April 2022. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun telah mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat muslim saat tengah menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 April kemarin.
"Mohon maaf lahir dan batin semoga kita senantiasa dilimpahkan rahmat dari Allah SWT dan dijauhkan dari penyakit dan bencana," kata Jokowi.
Advertisement
Baca Juga
Selain Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa. Satu doanya, dia berharap di bulan baik ini kasus Covid-19 di Tanah Air semakin membaik.
Ma'ruf pun turut mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah dan marabahaya. Dia pun juga mengingatkan untuk menghindari perilaku konsutif selama bulan suci Ramadhan.
"Jangan menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih konsumtif. Bulan Ramadhan juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan penguatan solidaritas kemanusiaan serta momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah," jelas Ma'ruf Amin.
Berikut ucapan hingga pesan dari Jokowi hingga Ma'ruf Amin menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah:
1. Masyarakat Indonesia Dijauhkan dari Penyakit dan Bencana
Presiden Jokowi mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat. Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 April kemarin.
"Saya ingin mengucapkan marhaban ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadan 1443 Hijriah," ujar Jokowi.
Dia mengucapkan doa agar pada Ramadhan kali ini, masyarakat Republik Indonesia dijauhkan dari penyakit dan bencana.
Advertisement
2. Segerakan Zakat dan Bisa Keluar dari Pandemi
Wapres Ma'ruf mengatakan perbanyak sedekah selama Ramadhan dan menunaikan zakat fitrah pada Idulfitri.
Solidaritas sosial yang tinggi tersebut, menurut Wapres, kian penting di tengah situasi pandemi COVID-19 mengingat banyak masyarakat yang terdampak pandemi.
“Saya mengharapkan bulan Ramadhan kali ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan kita, tumbuhnya solidaritas bangsa, serta kita bisa keluar dari pandemi," kata Ma'ruf Amin.
Wapres juga mengajak umat Islam di Indonesia menyegerakan zakat harta pada Ramadhan ini meskipun zakat harta umumnya ditunaikan setahun sekali ketika mencapai nisab.
"Saya anjurkan, walaupun misalnya zakat harta itu dilakukan sesuai dengan haul, maka justru digunakanlah bulan puasa ini, ditakjilkan, tetapi dibiasakan untuk mengeluarkan zakat hartanya di bulan Ramadhan," ajak Ma'ruf.
"Karena banyak orang yang membutuhkan, termasuk juga dalam menghadapi lebaran nanti, apalagi dalam suasana pandemi ini banyak masyarakat yang berkekurangan," lanjutnya.
3. Jangan Konsumtif
Wapres juga mengajak seluruh umat Islam Indonesia agar menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk memperbanyak sedekah dan menghindari perilaku konsumtif.
"Jangan menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih konsumtif. Bulan Ramadhan juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan penguatan solidaritas kemanusiaan serta momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah," pungkas Ma'ruf.
Advertisement
4. Tempa Diri dengan Maksimalkan Ibadah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi sarana menempa diri. Umat Islam pun diharapkan dapat memaksimalkan ibadah di bulan penuh rahmat tersebut.
"Ramadhan itu kesempatan yang luar biasa bagi umat Islam untuk menempa kapasitas rohaninya," kata Gus Yahya, sesaat setelah mengabarkan awal Ramadhan 1443 H jatuh pada Ahad 3 April 2022, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Jumat, 1 April 2022.
Gus Yahya juga berpesan agar umat Islam dapat menjalankan seluruh ibadah atau perbuatan selama Ramadhan hendaknya dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dari bulan suci ini dengan tujuan mendapat gelar takwa.
"Apa pun yang kita lakukan, baik puasanya itu sendiri maupun berbagai macam fadhailul a’mal yang kita lakukan selama Ramadhan, ini semua dimaksudkan untuk mengambil berkah sebesar-besarnya dari bulan suci ini dan sungguh-sungguh menempa ketakwaan kita kepada Allah," ujarnya.