Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Halmahera Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Jailolo. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.704,00 km persegi dan berpenduduk sebanyak 136.092 jiwa (2020). Jumlah penduduk di kabupaten ini 10,42 persen dari jumlah penduduk Maluku Utara yang 1.305.092 jiwa.
Halmahera Barat merupakan salah satu kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara yang semula merupakan Kabupaten Induk. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 terbentuklah Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Kepulauan Sula dan Kota Tidore Kepulauan pada 25 Februari 2003.
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Halmahera Barat. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Halmahera Barat yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
Baca Juga
1. Rumah Adat Sasadu
Sasadu merupakan rumah adat suku bangsa Sahu di Halmahera Barat yang juga merupakan suku bangsa asli dan tertua yang ada di daerah tersebut. Di rumah ini, masyarakat adat Sahu biasa berkumpul dalam pertemuan-pertemuan. Di Halmahera Barat, rumah ini lazim ditemui di setiap desa.
Penggunaan Sasadu sebagai lokasi pertemuan masyarakat biasanya terkait dengan diselenggarakannya berbagai acara, misalnya ritual atau upacara adat seperti perayaan panen dan pemilihan ketua adat, dan menyambut tamu yang datang. Sasadu kuga bisa digunakan hanya untuk sekadar bersantai tanpa ada acara khusus.
Sasadu dibangun di bagian tengah kampung atau desa dengan lokasi yang tidak jauh jalan. Tujuannya agar bisa dijangkau dengan mudah sehingga orang-orang dari seluruh penjuru kampung bisa mendatanginya untuk berkumpul.
Sebagai produk budaya, Sasadu tidak luput dari perubahan. Bagaimana perubahan ini eksis di antaranya terlihat dari atap rumah yang dulunya biasa dibuat dari atap daun sagu, kini berganti dengan material seng. Perubahan ini adalah dampak dari masuknya teknologi tahan api. Meski seng lebih aman dari api, tapi sangat mengurangi nilai estetis bangunan asli.
2. Festival Teluk Jailolo
Festival Teluk Jailolo atau FTJ merupakan salah satu festival tahunan yang digelar sejak 2009 di Kabupaten Halmahera Barat, Festival ini menampilkan beberapa kegiatan yang mengusung budaya di Halmahera Barat, seperti Sigofi Ngolo, yaitu ritual membersihkan laut yang diadakan di Teluk Jailolo, serta Orom Sasadu yaitu rangkaian ritual sebagai ungkapan syukur setelah musim panen bagi masyarakat Halmahera Barat
FTJ 22021 yang diadakan pada bulan Juni lalu, .mengangkat tema 'The Harmony of the Spice Island'. Tema tersebut bermakna bahwa keragaman suku, ras, dan agama di Halmahera Barat, khususnya di Teluk Jailolo, tak menghalangi hidup yang harmonis.
Acara itu menawarkan edukasi wisata kuliner dengan menampilkan materi makanan khas Halmahera Barat dilengkapi dengan deskripsi. Kegiatan diperkaya dengan pertunjukan masak oleh maestro kuliner secara online.
FTJ merupakan salah satu bagian dari program Kharisma Event Nusantara yang diluncurkan Kemenparekraf pada 2021. FTJ merupakan salah satu dari 10 event terbaik kategori event berbasis adaptasi dan inovasi
Advertisement
3. Pantai Galau
Ada banyak destinasi wisata alam yang menarik di Halmahera Barat. Salah satu yang jangan dilewatkan adalah Pantai Galau. Pantai yang mempunyai sebutan unik ini sebenarnya mempunyai nama Pulau Bobanehena. Begitu tiba di sini, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang indah dan berkesan.
Julukan “galau” kabarnya diberikan warga setempat kerena pantai ini dianggap mempunyai pemandangan cantik yang bisa menghilangkan kegalauan hati para pengunjung. Mengunjungi pantai ini tentu akan menjadi kenangan indah selama Anda berlibur di Halmera Barat.
Warga setempat juga kerap menyebut pantai ini dengan sebutan Tanjung Kenangan. Di Pantai Galau, Anda dapat menemukan dermaga yang cocok dijadikan tempat bersantai untuk mengamati keindahan Gunung Tidore, Ternate, dan Hiri. Semua pemandangan indah ini bisa dinikmati wisatawan dari pinggir pantai.
4. Pulau Pastofiri
Halmahera Barat juga mempunyai wilayah tak berpenghuni yang cocok dijadikan tempat untuk menenangkan pikiran, contohnya adalah Pulau Pastofiri. Di sini, Anda dapat menjajal berbagai aktivitas seru untuk melenyapkan penat seperti diving atau snorkeling. Pulau Pastofitri memiliki pemandangan asri yang bakal membuat siapapun jatuh hati.
Jika berangkat dari Teluk Jailolo, Anda bisa menempuh pulau ini dalam jarak 33 kilometer. Mengenai ukuran, Pulau Pastofiri kabarnya hanya memiliki luas kurang lebih sekitar 1 kilometer persegi. Meski tak begitu besar, pulau ini menawarkan pengalaman berlibur yang memuaskan kepada wisatawan.
Kondisi keanekaragaman hayati perairan ini cukup mengesankan. Saat menyelam di Pulau Pastofiri, Anda bisa puas melihat beragam spesies ikan serta terumbu karang. Pulau ini juga mempunyai air laut jernih sehingga membuat siapapun tergoda untuk bermain air di bibir pantai.
Advertisement
5. Pasar Teluk
Pasar Teluk Halmahera Barat (Halbar) resmi diluncurkan, pada 2018. Gaya kekinian, bersanding manis dengan indahnya Teluk Jailolo. Belum lagi sentuhan budaya lokal di setiap sudut pasar, semua menambah indahnya pasar ini.Bukan saja bentuk lapaknya yang keren.
Berbagai spot instagramable tak lupa ditampilkan. Berbagai kreasi ini membuat destinasi digital ini begitu diminati pengunjung. Didominasi oleh generasi milenia, pengungjung tampak asik berfoto di setiap spot yang ada. Tak heran kalau destinasi ini menjadi lokasi nongkrong anak-anak muda Halmahera Barat.
Berbagai penampilan tradisional mau pun modern menjadi sajian yang memukau. Tari-tarian daerah, live musik seolah memanjakan pengunjung. Para penampil ini pun merupakan para pemuda dari sekitar Kota Jailolo.Pasar Teluk juga menjual berbagai sajian kuliner yang yang menggoda lidah.
6. Kuliner khas Halmahera Barat
Ada berbagai makanan berat maupun ringan dengan cita rasa pedas, gurih, ataupun manis khas Halmahera Barat. Ada Ayam Bakar Rampa yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah andalan masyarakat setempat dan biasanya disajikan dengan lalapan yang berupa daun pepaya maupun kangkung serta sambal khas masyarakat timur.
Ayam bakar rampa ini biasanya dimasak tanpa tulang. Lalu ada Rica Rodo yang terbuat dari terung yang kemudian melalui proses penumisan dalam memasak. Rica Rodo biasanya juga ditambah dengan sedikit sayuran hijau di dalamnya.
Kuliner khas lainnya dari Halmahera Barat adalah Kue Singkong, Ikan Bakar Dabu-Dabu Manta, Ayam Garo, Sabeta, Bia, Sate Jantung Pisang, Kue Apang dan Sayur Bunga Pepaya.
Advertisement