Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan perawatan wajah berjalan seiring dengan inovasi-inovasi teranyar yang ditawarkan saat ini. Salah satu fokus dalam merawat kulit wajah adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam mencegah penuaan dini.
Estetika dr. Affandi turut ambil bagian dalam menyuguhkan skincare, termasuk mencegah penuaan dini dengan merilis retinol liposome atau yang disebut juga dengan agelock. Wakil Ketua Komite Medis Estetika dr. Affandi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Yetti N Affandi, Sp.KK mengklaim krim ini berfungsi mengunci tampilan kulit agar tampak lebih muda dari usia.
Advertisement
Baca Juga
"Krim yang mengandung retinol dalam bentuk liposome yang terbukti sangat efektif dan tepat sasaran dalam memperbaiki sel kulit hingga mampu mencegah tanda-tanda penuaan," kata dr. Yetti dalam peluncuran Eksotika Retinol Liposome Anti Aging Overnight Cream, beberapa waktu lalu.
dr. Yetti melanjutkan bahwa skincare ini mengandung retinol yang berbentuk liposome. Sedangkan, liposome sendiri dikatakannya adalah suatu teknologi membran yang akan melapisi zat aktif.
"Membrannya ini ukurannnya skala kecil atau nano dan akan mengantarkan zat aktif retinol masuk ke lapisan epidermis kulit yg lebih dalam," terangnya.
Ia menjelaskan zat aktif retinol menembus kulit lebih efektif, tidak ada yang hilang di perjalanan sehingga ketika overnight, krim ini diaplikasikan akan bekerja maksimal di area-are yang ditargetkan, dalam hal ini adalah sel yang mengalami penuaan. dr. Yetti juga mengungkapkan perbedaan krim retinol ini dengan produk lainnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Manfaat Retinol
"Dapat disimpulkan krim ini adalah dibentuknya liposome membuat lebih efektif masuk ke lapisan kulit paling dalam, cukup aman dan torelable utk kulit, retinol suatu bahan yang sifatnya pada sebagian orang iritatif, tapi untuk agelock kandungan retinolnya sekitar 0,009 persen," jelasnya.
dr. Yetti menyebut, "Retinol ini sifatnya meningkatkan turnover kulit kita, jadi bisa mengangkat sel-sel kulit mati tampil lebih cerah tidak ada noda-noda hitam yang muncul awal tipis-tipis bisa memudar dan hilang."
Ia menambahkan mengenai manfaat lain dari retinol ini adalah membuat kulit terasa lembut karena sel-sel kulit mati terlepas. "Karena sifatnya bisa bisa stimulasi kolagen tentu membuat kulit lebih kenyal mengurangi garis halus dan kerutan-kerutan dan mengencangkan kulit dan kulit jadi lebih lembap," lanjutnya.
"Untuk retionol sendiri manfaatnya sebagai penunda penuaan, anti-jerawat, kulit kenyal tapi efek sampingnya juga cukup sifatnya pada sebagian kulut iritatif," kata dr. Yetti.
Ia mengungkapkan untuk kulit-kulit sensitif, perlu sedikit berhati-hati menggunakan retinol. "Namun jangan khawatir. Kalau retinol itu konsentrasinya dari 0,015 sampai di atas satu persen yang dijual, tapi konsentrasi agelock 0,009 persen," terangnya.
Advertisement
Pakai Sunscreen
Dermatolog Claudia Christin, MBBS, Dermatology Ph.D. menyampaikan, peranan utama sunscreen dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk alasan kesehatan. Mengingat sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan kulit hingga kanker kulit.
"Jadi dengan kita mengaplikasikan sunscreen, kita melindungi diri kita dari risiko terkena kanker kulit. Sunscreen juga bisa membantu mencegah penuaan dini di kulit kita," kata Claudia dalam peluncuran virtual Base Sunscreen, Senin, 26 April 2021.
Claudia menambahkan, penuaan dini tak hanya keriput, namun juga dapat ditandai dengan hyperpigmentation, kulit yang terasa kering, begitu pula dengan kulit yang mudah dehidrasi. Hyperpigmentation merupakan kondisi munculnya flek atau noda hitam di kulit.
"(Sunscreeen) bisa mengurangi peradangan di kulit dan mencegah sensitivitas kulit terhadap matahari," lanjutnya.
Lantas, mengapa matahari dapat mengakibatkan dampak pada kulit seperti di atas? Dikatakan Claudia, matahari memancarkan tiga gelombang cahaya, yakni UVA, UVB, dan UVC, di mana UVC memiliki panjang gelombang paling pendek dan terfilter oleh ozon di Bumi.
"Tapi masih ada dua gelombang lainnya, yaitu UVA dan UVB yang bisa menembus ke Bumi kita dan memberikan dampak negatif kepada kulit kita. UVA itu dampaknya lebih terhadap aging, jadi kalau misalnya keriput, hyperpigmentation itu lebih ke UVA," ungkap Claudia.
Claudia melanjutkan, jika UVB berdampak biasanya pada kulit yang terbakar setelah berjemur tanpa menggunakan sunscreen atau perlindungan sama sekali Kondisi ini dapat mengakibatkan kemerahan pada kulit hingga terjadi pembengkakan di daerah kulit tersebut karena peradangan.
Aplikasi Ulang Sunscreen
Penggunaan sunscreen wajib masuk dalam rangkaian perawatan kulit karena sunscreen dapat melindungi kulit dari beragam permasalahan, sebut saja mencegah penuaan dini hingga kanker kulit. Penting untuk mengetahui pemakaian sunscreen yang benar.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Litya Ayu Kanya Anindya, SpKK, menyampaikan, menggunakan sunscreen diusahakan 15--30 menit sebelum terpapar matahari atau sebelum ke luar rumah karena membutuhkan minimal 15 menit untuk dapat bekerja.
"Untuk sunscreen yang dioleskan di kulit itu sebenarnya takarannya 2 miligram per sentimeter persegi, rata rata untuk wajah itu butuh setengah gram itu sama dengan satu fingertip unit," kata dr. Litya dalam peluncuran virtual L'Oreal Paris UV Defender, Kamis, 15 April 2021.
Takaran itu, dikatakan dr. Litya, jika mengeluarkan produk dari botol yang lubang tutupnya 0,5 sentimeter. Standarnya, mengeluarkan produk sunscreen sepanjang ruas jari telunjuk cukup untuk satu wajah pengguna sunscreen tersebut.
"Setelah dipakai bertahannya rata-rata untuk patokan ditetapkan apply ulang tiga jam setelah aplikasi pertama," lanjutnya.
Namun dr. Litya mengingatkan, sebelum mengaplikasikan ulang sunscreen, sebaiknya membersihkan dan mencuci wajah terlebih dahulu. Setelah itu baru mengaplikasikan kembali sunscreen yang baru.
"Waktu tiga jam ini bisa berubah tergantung banyak hal, misalnya intensitas matahari. Tentunya kalau kita pakai di pagi dan siang, lebih bertahan lama di pagi hari karena intensitas matahari yang kuat itu akan memengaruhi juga perlindungan dari sunscreen," ungkapnya.
Selain itu, ada pula kondisi tertentu yang membuat sunscreen harus lebih cepat diaplikasikan. "Kalau berkeringat atau berenang itu harus lebih cepat diaplikasikan ulang," tutur dr. Litya.
Advertisement