5 Hidden Gems Anti Mainstream yang Wajib Dikunjungi Saat ke Bali

Liputan6.com, Jakarta Bali memang selalu memesona. Budaya hingga nuansa alamnya siap menghipnotis siapa saja yang berkunjung ke Pulau Dewata. Mungkin kamu bertanya-tanya, di Bali apakah ada tempat atau destinasi wisata anti mainstream? 

Jawabannya tentu saja ada! Jadi, buat kamu yang berencana liburan ke Bali tapi mau agenda vakansimu lebih istimewa, coba datang ke-5 hidden gems anti mainstream berikut ini: 

Lokasinya ada di ujung Pulau Bali. Untuk menuju ke lokasi ini, kamu memerlukan waktu sekitar dua jam dari pusat kota Denpasar. Taman Sukasada atau yang dikenal dengan nama Taman Ujung Karangasem ini menawarkan perpaduan wisata alam dan sejarah. Jadi ketika datang ke tempat ini, kamu akan melihat bangunan-bangunan peninggalan Kerajaan Karangasem. Selain itu, kamu juga dapat menikmati hijaunya bukit Bisbis dari kejauhan dan luasnya Samudera Hindia. Gimana, keren banget kan? 

Tempat wisata ini menawarkan pesona keindahan pada eksotisme pantainya. Lokasinya cukup tersembunyi, jika dipadukan dengan ombak pantai yang landai dan air pantai biru nan jernih tentu akan menenangkan sekali.

Memang sedikit sulit untuk mencapai tempat wisata ini tetapi keindahan surgawi yang dijanjikan tidak bisa dipungkiri. Pantai dengan pasir putih dan panorama laut biru yang membentang luas. 

Tebing Hijau ini berlokasi di Undisan Kelod, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali. Bangli adalah satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki pantai di Bali. Dalam peta wisata, Bangli termasuk kawasan Bali tengah. Tempat ini sangat cocok untuk kamu yang suka wisata anti mainstream.

Ya, Green Canyon Undisan adalah surganya tebing. Warna hijau tebing dari lumut yang menempel di seluruh permukaannya justru memberikan keunikan tersendiri. Aliran sungai yang membelah kedua tebing dengan bebatuan di sekitarnya berpadu serasi dan menambah daya pesona yang ditawarkan. Jika perhatikan, lekukan-lekukan di Green Canyon Undisan ini sekilas terlihat seperti bentuk wajah.

Lokasi Pantai Soka tidak jauh dari kota Denpasar karena terletak di pinggir jalan raya utama Denpasar-Gilimanuk, Kabupaten Tabanan, Bali. Pantai ini terkenal dengan pasir hitamnya serta area untuk berselancar. Pantai Soka ini juga akan memberikan sentuhan relaksasi alam yang lebih eksklusif karena kamu bisa lebih leluasa untuk bersantai, suasananya pun lebih privasi dibandingkan objek wisata di Bali lainnya seperti pantai Kuta, Legian ataupun Tanjung Benoa. 

Ingin menikmati makanan lezat khas Bali dengan suasana romantis tepi sungai? Maka datangnya ke restoran Swept Away dengan suasana sungai Ayung yang menenangkan.

Ini adalah restoran yang terbagi menjadi bagian outdoor dan indoor, dengan desain khas Bali. Nah, kamu yang memiliki dietary tertentu, tidak usah khawatir! Swept Away menyediakan menu khusus untuk vegetarian yang bisa kamu nikmati. 

Menariknya, restoran Swept Away yang berlokasi di The Samaya Ubud Villa. Kamu sekaligus bisa memesan penginapan di The Samaya Ubud Villa. Itu karena The Samaya Ubud Villa sudah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability).

Oh ya, setelah liburan rasanya tak lengkap jika tidak membawa pulang oleh-oleh khas Bali. Ya, kamu bisa ikut ambil bagian dalam #BeliKreatifLokal, seperti pie susu, udeng, kaos bali, dan batik. Dengan membeli produk ekraf setempat, secara tidak langsung kamu telah berkontribusi membantu pemulihan perekonomian, loh! 

Dalam setiap kesempatan, Menparekraf Sandiaga Uno mendorong masyarakat untuk bergerak bangkit dan tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata namun melihat peluang di sektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi pendorong kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja. 

Untuk meningkatkan bisnis ekonomi kreatif di Bali, Kemenparekraf juga aktif membekali para pelaku dengan pelatihan, misalnya berbagi strategi pitching yang efektif untuk menarik investor seperti dalam acara Pra Pitching WIDURI (Wirausaha Digital Mandiri) ekonomi kreatif di Bali pada akhir Mei 2022 lalu.

Sandiaga Uno mengatakan bahwa agar investor tertarik menanamkan modal pada pertemuan pertama, disarankan untuk menyampaikan pitching secara singkat namun berisi untuk meyakinkan investor. Menparekraf menjelaskan bahwa dalam melakukan pitching kepada investor diperlukan penekanan penawaran deal di awal pada investor.

"Kalau sedang pitching harus diringkaskan. Usul saya yang harus ditekankan pada investor itu deal-nya apa. Jadi, jangan langsung berbicara tentang inovasi dari produknya, namun beri tahu deal-nya apa, karena investor itu selalu nyarinya cuan," kata Menparekraf Sandiaga. 

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf menyampaikan pentingnya 4 AS dalam mengembangkan usaha atau lewat penerapan prinsip 4 AS. Yang dimaksud 4 AS adalah Kerja KerAS, CerdAS, TuntAS, dan IkhlAS.  

Jadi, jangan lupa ya untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M dengan memakai masker, mencuci tangan secara berkala, menjaga jarak. 

Nah, sekarang saatnya membuat list destinasi mana saja yang akan dikunjungi saat liburan ke Bali? Kamu bisa temukan berbagai referensi wisata #DiIndonesiaAja dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia. Juga jangan sampai enggak ikutan Pesona Punya Kuis (PUKIS) yang hadir setiap dua minggu sekali. Kamu bisa dapat hadiah berupa merchandise dan hadiah jutaan rupiah dari Wonderful Indonesia. Don't miss it!

(*)