Liputan6.com, Jakarta - Vanessa Bryant, istri mendiang Kobe Bryant, jadi salah satu penerima ganti rugi sesuai keputusan juri federal usai perundingan selama lebih dari tiga jam. Pengadilan menemukan Sheriff County Los Angeles dan Departemen Pemadam Kebakaran setempat bertanggung jawab karena melanggar hak konstitusional Bryant dan rekan penggugat Christopher Chester.
Melansir CNN, Kamis (25/8/2022), mereka masing-masing kehilangan pasangan dan anak perempuan dalam kecelakaan helikopter pada Januari 2020. Bryant diberikan ganti rugi 16 juta dolar AS (sekitar Rp237 miliar), sementara Chester menerima 15 juta dolar AS (Rp222 miliar).
Advertisement
Baca Juga
Segera setelah putusan dibacakan, Vanessa Bryant memeluk pengacaranya. Sambil terus menangis, ia pun memeluk putrinya Natalia di barisan depan. Perempuan berusia 40 tahun itu meninggalkan gedung pengadilan tanpa membuat pernyataan.
"Meski kami tidak setuju dengan temuan juri mengenai kewajiban County, kami percaya penghargaan moneter menunjukkan bahwa juri tidak percaya bukti mendukung permintaan penggugat sebesar 75 juta dolar AS untuk tekanan emosional," kata pengacara County Mira Hashmall, yang memimpin penasihat luar untuk L.A. County.
Ia menyambung, "Kami akan mendiskusikan langkah selanjutnya dengan klien kami. Sementara itu, kami berharap keluarga Bryant dan Chester terus pulih dari kehilangan tragis mereka."
Juri federal menemukan, baik sheriff maupun pemadam kebakaran tidak memiliki kebijakan dan pelatihan tepat, yang kemudian menyebabkan pelanggaran hak. Satu-satunya klaim penggugat yang tidak didukung juri adalah temuan bahwa pemadam kebakaran daerah tidak bertanggung jawab atas praktik atau kebiasaan lama mengambil foto ilegal.Â
Tekanan Emosional dan Melanggar Privasi
Departemen sheriff ditemukan bertanggung jawab atas masalah yang sama. Yang dipermasalahkan dalam persidangan adalah foto-foto yang diambil para deputi dan petugas pemadam kebakaran L.A. County yang mencakup tidak hanya puing-puing dari helikopter, tapi juga mayat-mayat dari mereka yang tewas secara tragis.
Foto itu merekam jenazah bintang NBA Kobe Bryant, putrinya Gianna, istri Chester Sarah, putrinya Payton dan lima lainnya. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menetapkan pilot helikopter itu melanggar batas aturan terbang cuaca buruk sebelum menabrak lereng bukit di Calabasas, California.
Bryant dan Chester berpendapat bahwa foto orang yang mereka cintai menyebabkan tekanan emosional dan melanggar privasi mereka. Masing-masing bersaksi "hidup dalam ketakutan foto-foto itu mungkin muncul," meski L.A. County menyatakan setiap foto telah dihapus.
Juri mendengarkan kesaksian grafis selama 11 hari. Saksi-saksi selama persidangan, termasuk seorang deputi yang mengatakan ia menunjukkan gambar grafis dari tempat kejadian saat berada di sebuah bar, seorang deputi lain yang mengatakan ia berbagi foto saat bermain gim video, seorang deputi yang mengirim lusinan foto ke seseorang yang tidak ia kenal, dan seorang petugas pemadam kebakaran yang menunjukkan gambar tersebut pada personel lain selama acara koktail.
Advertisement
Hari Kobe Bryant
Pada September 2020, Gubernur California Gavin Newsom menandatangani undang-undang invasi privasi yang disebut "Undang-Undang Kobe Bryant" yang membuatnya ilegal bagi responden pertama untuk membagikan foto orang meninggal di TKP "untuk maksud apa pun, selain pejabat tujuan penegakan hukum." Kejahatan ringan dapat dihukum hingga seribu dolar AS per pelanggaran.
Secara bersamaan, Los Angeles telah menetapkan 24 Agustus sebagai "Hari Kobe Bryant" untuk menghormati dua nomor punggung bintang Los Angeles Lakers, 8 dan 24, yang ia kenakan selama karier NBA-nya. Lakers pun telah memensiunkan kedua nomor tersebut.
Perundingan pengandian sendiri dimulai Rabu, 24 Agustus 2022, tidak lama setelah seorang pengacara untuk Los Angeles County berpendapat bahwa persidangan adalah "kasus gambar tanpa gambar," mencatat bahwa foto-foto mengerikan dari sisa-sisa manusia tidak pernah benar-benar dilihat oleh publik, bahkan penggugat.
"Tidak ada gambar berarti tidak ada penyebaran publik ... tidak ada risiko orang lain membuat kesalahan," kata jaksa wilayah Mira Hashmall dalam argumen penutup persidangan.
Dalam bantahan yang emosional, pengacara Bryant, Luis Li, berpendapat bahwa tindakan County dalam mengambil foto semacam itu adalah sembrono, tidak manusiawi, dan menyebabkan tekanan emosional. "Mereka menuangkan garam ke luka yang tidak bisa disembuhkan dan itulah mengapa kita semua ada di sini hari ini," katanya.
Argumen dalam Persidangan
Selama argumen penutup pada persidangan Rabu, 24 Agustus 2022, pengacara untuk Los Angeles County berusaha memisahkan kesaksian emosional Vanessa Bryant dari masalah hukum yang harus dipertimbangkan juri. Hashmall berpendapat tindakan County menghapus foto mengakibatkan mereka tidak pernah didistribusikan secara publik.
Ia berpendapat lebih lanjut bahwa responden pertama yang mengambil foto tidak melanggar hak Bryant. Pengacara itu mendesak juri untuk mempertimbangkan undang-undang, yang hanya memungkinkan vonis terhadap County jika dapat dibuktikan kebijakan County cukup kurang untuk mencegah penyebaran foto atau jika ada kebiasaan lama perilaku seperti itu di dalam sheriff dan departemen pemadam kebakaran.
Juri juga bergulat dengan apa yang dimaksud dengan "publik" dalam kasus ini. Para penggugat berpendapat bahwa setiap deputi tanpa alasan penyelidikan memiliki foto-foto itu harus dianggap publik.
Dalam bantahan mereka, pengacara Bryant berpendapat foto-foto itu mungkin masih ada karena salah satu deputi diduga mengirimnya ke petugas pemadam kebakaran yang belum diidentifikasi. Mereka juga berpendapat bahwa departemen tersebut tidak menyelidiki insiden tersebut secara memadai, yang memungkinkan foto-foto sisa-sisa tubuh manusia berpotensi muncul ke permukaan.
Bantahan itu membuat Vanessa Bryant dan manajer umum Lakers Rob Pelinka menangis di ruang sidang. Li, pengacara Bryant, mengatakan keputusan juri "penting bagi keluarga di seluruh Amerika Serikat yang mungkin menderita tragedi suatu hari nanti."
Advertisement