Liputan6.com, Jakarta - Sudah tidak asing, berjalan kaki singkat setelah makan dapat membantu melancarkan pencernaan. Hal itu karena organ tubuh masih aktif bekerja mencerna makanan saat itu. Gerakan berjalan dapat menstimulus lambung dan usus.
Aktivitas fisik yang rendah hingga sedang setelah makan berefek melindungi saluran gastrointestinal. Dengan begitu, dapat membantu mencegah penyakit seperti tukak lambung, mulas, sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit divertikular, sembelit, dan kanker kolorektal, dikutip dari kanal Hot Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Hasil riset memaparkan, berjalan kaki selama 15 menit setelah makan dapat mengurangi kadar gula darah, yang dapat membantu mencegah komplikasi seperti diabetes tipe 2. Namun, ternyata berjalan kaki beberapa menit saja bisa juga mengaktifkan manfaat ini.
Mengutip CNA Lifestyle, dalam sebuah meta-analisis, baru-baru ini diterbitkan jurnal Sports Medicine, para peneliti melihat hasil dari tujuh penelitian yang membandingkan efek duduk versus berdiri atau berjalan pada ukuran kesehatan jantung. Hal tersebut termasuk insulin dan kadar gula darah.
Berolahraga setelah makan, seperti berjalan, dapat mencegah lonjakan gula darah berlebihan. Mereka menemukan bahwa berjalan kaki ringan setelah makan, sedikitnya dua sampai lima menit, berdampak signifikan dalam memoderasi kadar gula darah.
"Setiap hal kecil yang Anda lakukan akan memiliki manfaat, bahkan jika itu adalah langkah kecil,” kata Dr. Keshaw Patel, spesialis jantung di Rumah Sakit Houston Methodist yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Kadar Gula Darah
Dalam lima studi yang dievaluasi oleh jurnal Sports Medicine, tidak ada peserta yang mengidap pradiabetes atau diabetes tipe 2. Dua studi yang tersisa mengamati orang-orang dengan dan tanpa penyakit seperti itu. Peserta lalu diminta untuk berdiri atau berjalan selama dua sampai lima menit setiap 20-30 menit selama sehari penuh.
Ketujuh penelitian menunjukkan bahwa hanya beberapa menit berjalan dengan intensitas ringan setelah makan sudah cukup untuk memperbaiki kadar gula darah secara signifikan, dibandingkan dengan mereka yang duduk di kursi atau berbaring di sofa. Ketika peserta berjalan-jalan sebentar, kadar gula darah mereka naik dan turun secara bertahap.
Kadar glukosa memuncak 30 menit setelah makan. Saat berjalan-jalan sekitar waktu ini, tubuh akan lebih mudah mengontrol gula darah. Dengan demikian, berjalan kaki setelah makan menjaga gula darah tetap terkendali dan menghilangkan risiko hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
Bagi penderita diabetes, menghindari fluktuasi tajam kadar gula darah merupakan komponen penting dalam mengelola penyakit mereka. Diperkirakan juga bahwa lonjakan tajam dan penurunan kadar gula darah dapat berkontribusi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Advertisement
Berjalan 60 hingga 90 Menit Memberikan Hasil Terbaik
Berdiri juga membantu menurunkan kadar gula darah, meskipun tidak seperti berjalan ringan. "Berdiri memang memiliki manfaat kecil," kata Aidan Buffey, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Limerick di Irlandia dan penulis makalah tersebut. Dibandingkan dengan duduk atau berdiri, "berjalan dengan intensitas ringan adalah intervensi yang lebih baik," katanya.
Itu karena berjalan ringan membutuhkan keterlibatan otot yang lebih aktif daripada berdiri dan menggunakan bahan bakar dari makanan pada saat ada banyak makanan yang beredar di aliran darah. "Otot Anda akan menyerap sebagian dari kelebihan glukosa itu," kata Jessie Inchauspe, penulis buku Glucose Revolution: The Life-Changing Power of Balancing Your Blood Sugar.
Meskipun berjalan ringan kapan saja baik untuk kesehatan, berjalan kaki singkat dalam waktu 60 hingga 90 menit setelah makan dapat sangat berguna dalam meminimalkan lonjakan gula darah. Hal tersebut karena saat itulah kadar gula darah cenderung memuncak. Inchauspe juga merekomendasikan bangun untuk melakukan pekerjaan rumah atau mencari cara lain untuk menggerakkan tubuh.
Mini-Walks Lebih Praktis selama Hari Kerja
Aktivitas singkat ini juga akan meningkatkan perubahan pola makan lain yang mungkin dilakukan orang untuk membantu mengontrol kadar gula darah mereka. "Bergerak sedikit saja bermanfaat dan dapat menyebabkan perubahan terukur, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ini, pada penanda kesehatan Anda," kata Dr Euan Ashley, ahli jantung di Universitas Stanford yang tidak terkait dengan penelitian ini.
Aidan Buffey, yang penelitiannya berfokus pada intervensi aktivitas fisik di lingkungan tempat kerja, mencatat bahwa berjalan kaki selama dua hingga tiga menit lebih praktis selama hari kerja. Orang-orang 'tidak akan bangun dan berlari di atas treadmill atau berlari di sekitar kantor,' katanya, tetapi mereka bisa mendapatkan kopi atau bahkan berjalan-jalan di lorong.
Untuk orang-orang yang bekerja dari rumah, dia menyarankan berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah, antara rapat Zoom atau setelah makan siang. Semakin kita menormalkan jalan-jalan mini selama hari kerja, akan semakin mudah melakukannya, kata Buffey.
"Jika Anda berada di lingkungan yang kaku, saat itulah kesulitan mungkin datang," ujarnya.
Patel mengingatkan bahwa optimalisasi manfaat aktivitas fisik itu terletak pada sebuah rangkaian. "Ini efek bertahap dari lebih banyak aktivitas, kesehatan akan lebih baik," katanya. “Setiap langkah tambahan, setiap berdiri tambahan atau jalan cepat tampaknya memiliki manfaat," sambungnya.
Advertisement