Bela Anak dan Istri, Pria Bertengkar dengan Pramugari sampai Diusir dari Pesawat

Pria yang cekcok dengan pramugari menyebut awak kabin itu berperilaku “menjijikan” karena sudah membuat istri dan anaknya menangis.

oleh Henry diperbarui 24 Okt 2022, 09:01 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 09:01 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Keributan antara penumpang dengan awak kabin pesawat kembali terjadi. Kali ini seorang penumpang pria bertengkar dengan pramugari di pesawat Qantas karena membela istri dan anaknya yang diduga dikasari oleh awak kabin. Akibat perilakunya tersebut, pria itu dikeluarkan dari pesawat.

Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial setelah videonya tersebar lewat akun TikTok @drewalden75 dengan judul ‘Penumpang Qantas bertengkar dengan awak kabin’. Momen itu diabadikan oleh seorang penumpang lainnya dalam penerbangan Qantas dari Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali menuju Sydney, Australia.

Pria yang cekcok dengan pramugari menyebut awak kabin itu berperilaku “menjijikan” karena sudah membuat istri dan anaknya menangis. "Mereka membuatnya menangis dan dia menangis karena mereka bersikap kasar padanya, dengan bayi yang baru lahir, " kata pria itu kepada pramugari, seperti diansir dari The Sun, Sabtu, 22 Oktober 2022.

"Anda marah pada istri saya karena mereka berdua (anak-anak mereka) tumbuh gigi ganda," lanjutnya. Di titik itu, seorang pramugari lainnya berusaha untuk menenangkan pria tersebut, dengan beberapa kali memintanya untuk berhenti saat pria itu menunjuk kepadanya.

Bukannya berhenti, amarah pria itu justru semakin menjadi-jadi. Pramugari itu segera menginstruksikan penumpang itu untuk meninggalkan pesawat, agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang lainnya selama penerbangan. Ia juga memperingatkan pria itu bahwa petugas keamanan akan mengeluarkannya dan keluarganya dari pesawat, jika ia tetap tidak menuruti instruksinya. "Kecuali Anda membawa anak-anak saya keluar, memaksa mereka keluar, kami tidak akan pergi," katanya.

"Beri tahu keamanan untuk datang, Anda tidak bisa mengecewakan istri dan anak saya," jawab pria tersebut. 

Tanggapan Qantas

FOTO: Boeing 747 Resmi Dipensiunkan dari Qantas
Pesawat penumpang jumbo Boeing 747 terakhir milik maskapai nasional Australia Qantas bersiap untuk lepas landas di Sydney, Australia, Rabu (22/7/2020). Dengan mengudaranya penerbangan QF7474, Boeing 747 resmi dipensiunkan dari Qantas. (Xinhua/Bai Xuefei)

Pramugari itu membalas perkataan si pria untuk tidak mengumpat pada salah satu krunya, karena itu juga mengecewakan krunya. Merasa sudah muak dengan penjelasan pramugari itu, pria itu lantas mengusirnya untuk menjauh dari kursinya. Video itu viral dan ramai dibahas di media sosial.

Hal itu membuat seorang juru bicara Qantas angkat bicara mengenai permasalahan tersebut. Ia mengatakan bukan tanpa alasan mengeluarkan keluarga itu dari pesawat, setelah melecehkan kru mereka beberapa kali sebelum keberangkatan penerbangan dari Bali.

Maskapai Australia ini juga akan memutuskan apakah perilaku pria itu perlu diberikan sanksi larangan bepergian. "Keamanan pelanggan dan kru kami adalah prioritas nomor satu kami dan kami tidak mentolerir segala jenis perilaku kasar," terang juru bicara itu.

"Kami meminta pelanggan untuk mengikuti arahan kru demi keselamatan dan kenyamanan semua orang di dalam pesawat," sambungnya. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib karena ada berbagai versi cerita baik dari pihak maskapai dan awak kabin maupun penumpangg pria dan keluarganya. 

Turkish Airlines

Diduga Tertular COVID-19, 132 Penumpang Turkish Airlines Dikarantina
Pesawat Turkish Airlines yang mengangkut 132 penumpang dan kru dari Teheran, Iran, tiba di Bandara Esenboga di Ankara, Turki (25/2/2020). Pesawat yang dijadwalkan mendarat di Istanbul, Turki, dialihkan ke ibu kota Ankara pada Selasa (25/2). (Xinhua/Mustafa Kaya)

Beberapa hari lalu juga terjadi keributan di pesawat Turkish Airlines yang mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu Medan. Melansir kanal Bisnis Liputan6.com, maskapai itu menerbangkan rute Istanbul-Jakarta, karena ada dugaan penyerangan fisik oleh salah satu penumpang kepada kru sehingga penerbangan dialihkan ke Bandara Kualanamu.

Pada kasus ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah mendapatkan laporan dan data dari berbagai pihak termasuk maskapai Turkish Airline dan penumpang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Selanjutnya, Kemenhub membahasnya secara internal yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Keselamatan dan Konektifitas Perhubungan, dan dihadiri  Biro Hukum, Direktorat Keamanan Penerbangan, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan.

"Kementerian Perhubungan telah menerima penjelasan pihak Turkish Airlines melalui surat dari Station Manager Turkish Airlines yang berada di Bandar Udara Soekarno Hatta. Kami juga telah menerima lampiran dokumen pendukung peristiwa tersebut, dan akan terus melakukan pendalaman," demikian disampaikan Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono dalam keterangannya, di Jakarta, ditulis Senin, 17 Oktober 2022.

Dari laporan dan informasi yang diterima, adanya dugaan unruly passenger (pelanggaran) dalam penerbangan pesawat Turkish Airline bermula dari keluhan penumpang (terduga pelaku atas nama M. Jhon Jaiz Boudewijn). Dia menanyakan terkait ketentuan membawa binatang peliharaan (pet) ke dalam kabin pesawat.

Karena keluhan tersebut belum ditanggapi, terduga pelaku kemudian disebut menunjukkan perilaku yang mengganggu kenyamanan penumpang maupun kru kabin selama penerbangan berlangsung. Ia lalu diamankan karena menimbulkan keributan dalam pesawat Turkish Airlines.

Klarifikasi Pihak Keluarga

Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)
Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)

Dalam kejadian ini, pihak Turkish Airlines menurunkan paksa penumpang yang diduga tidak bisa diatur di Bandar Udara Kualanamu. Menurut pihak maskapai, tindakan tersebut dilakukan agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan penumpang dan kru di dalam pesawat.

Pihak keluarga dan kerabat pilot Lion Air, Muhammad Jhon Jaiz yang terlibat keributan di atas pesawat Turkish Airlines terus berusaha meminta klarifikasi atau jawaban dari pihak maskapai internasional tersebut atas perlakuan kru pesawatnya. John Jaiz yang saat itu menjadi penumpang Turkish Airlines diturunkan dalam kondisi babak belur akibat diduga dikeroyok sejumlah orang di dalam pesawat.

"Apapun masalahnya di atas (pesawat), saya enggak peduli, tapi kenapa harus membuat orang itu, suami saya, teraniaya, bahkan beramai-ramai menyiksa dia. Ini yang mana saya sebagai seorang istri sangat menyesalkan," kata istri John Jaiz, Puti Intan Ageyani Boudewijn saat konferensi pers di rumahnya di Giri Loka Sektor 1.3 BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis malam, 13 Oktober 2022.

Dia merasa ada keanehan dalam peristiwa ini. Hingga sang suami dipulangkan ke Tangerang setelah mendapat perawatan intensif di Bandara Kualanamu, Medan, tidak ada pihak Turkish Airlines yang menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.

Infografis Ragam Tanggapan Tes PCR Jadi Syarat Penumpang Pesawat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Tes PCR Jadi Syarat Penumpang Pesawat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya