Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle dan Pangeran Harry dilaporkan akan menerima Robert F. Kennedy Ripple of Hope Award, bulan depan. Kerry Kennedy, yang merupakan anak ketujuh Robert F. Kennedy, pun mengungkap alasan organisasi nirlaba hak asasi manusia tersebut memilih pasangan itu.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita online Spanyol Vanitatis El Confidencial, dilansir dari People, Selasa (22/11/2022), Kerry mengatakan bahwa Harry dan Meghan mencontohkan "keberanian moral" melawan ketidakadilan yang disebut ayahnya dalam pidato ikonis Ripple of Hope di Universitas Cape Town, Afrika Selatan, lebih dari 50 tahun lalu ketika apartheid berkuasa.
Advertisement
Baca Juga
"Ketika ayah saya pergi ke Afrika Selatan pada 1966, ia berbicara di depan audiens kulit putih dan mengatakan bahwa masalah di generasi ini adalah berbicara tentang keadilan rasial," Kerry mengatakan.
Perempuan berusia 63 tahun itu menyambung, "Ia juga berbicara tentang keberanian moral, mengatakan bahwa hanya sedikit orang yang mempertanyakan rekan kerja, keluarga, dan komunitas mereka tentang struktur kekuasaan yang dipertahankan, dan inilah yang telah dilakukan Meghan Markle dan Pangeran Harry."
"Mereka pergi ke institusi tertua dalam sejarah Inggris dan memberi tahu bahwa apa yang mereka lakukan salah, bahwa mereka tidak boleh memiliki rasisme struktural di dalam institusi; bahwa mereka tidak dapat mempertahankan kesalahpahaman tentang kesehatan mental," lanjutnya, merujuk pada Kerajaan Inggris.
"Mereka tahu bahwa jika mereka melakukan ini akan ada konsekuensinya, bahwa mereka akan dikucilkan, mereka akan kehilangan keluarga mereka, posisi mereka dalam struktur ini, dan bahwa orang-orang akan menyalahkan mereka untuk itu. Mereka tetap melakukannya karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat 'hidup' dengan diri mereka sendiri jika tidak mempertanyakan otoritas ini. Saya pikir mereka telah heroik dalam mengambil langkah ini," imbuhnya.
Pengumuman Pemenang
Bulan lalu, Robert F. Kennedy Human Rights mengumumkan bahwa Harry dan Meghan adalah pemenang Ripple of Hope tahun ini untuk pekerjaan mereka dalam keadilan rasial, kesehatan mental, dan tindakan berdampak sosial lain melalui Archewell Foundation.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menerima penghargaan Ripple of Hope atas kepemimpinannya yang berani di tengah invasi Rusia. Pemenang Ripple of Hope sebelumnya termasuk Dr. Anthony Fauci, Colin Kaepernick, Nancy Pelosi, mantan Presiden AS Barack Obama, dan Presiden AS Joe Biden.
Harry dan Meghan diperkirakan akan menghadiri gala penghargaan Ripple of Hope tahunan di New York City pada 6 Desember 2022. Acara ini akan dipandu oleh Alec Baldwin.
Kerry sebelumnya menekankan keberanian Harry dan Meghan dalam keputusan bersejarah mereka untuk mundur dari peran senior Kerajaan Inggris. "Ketika Duke dan Duchess menerima undangan pemenang penghargaan kami pada Maret (2022), kami sangat senang," katanya.
"Pasangan ini selalu menonjol karena kesediaan mereka untuk berbicara dan mengubah narasi tentang keadilan rasial dan kesehatan mental di seluruh dunia," Kerry menyambung dalam sebuah pernyataan bulan lalu.
Advertisement
Tuduhan Rasisme
Lebih lanjut Kerry berkata, "Mereka mewujudkan jenis keberanian moral yang ayah saya pernah sebut 'satu kualitas penting dan vital bagi mereka yang berusaha mengubah dunia yang menghasilkan perubahan paling menyakitkan.'"
Sebagaimana diketahui, Harry dan Meghan mundur dari peran senior Kerajaan Inggris pada Maret 2020, dan blak-blakan tentang dugaan rasisme yang mereka hadapi dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, satu tahun kemudian.
Yang paling mengkhawatirkan, Meghan mengatakan bahwa ada "kekhawatiran dan percakapan tentang betapa gelapnya kulit (Archie) ketika ia lahir" yang disuarakan anggota keluarga kerajaan. Harry kemudian mengatakan bahwa, baik Ratu Elizabeth II maupun Pangeran Philip, tidak berkomentar.
Segera setelah itu, Istana Buckingham merilis pernyataan atas nama Ratu Elizabeth untuk mengatasi masalah yang diangkat selama wawancara pasangan Sussex. "Seluruh keluarga sedih mengetahui betapa menantangnya beberapa tahun terakhir bagi Harry dan Meghan," katanya.
"Isu-isu yang diangkat, terutama ras, sangat memprihatinkan," lanjutnya. "Meski beberapa ingatan mungkin berbeda, mereka ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi. Harry, Meghan, dan Archie akan selalu jadi anggota keluarga yang sangat dicintai."
Ternyata Ulah Camilla?
Dalam sebuah buku baru berjudul Revenge: Meghan, Harry, and the War Between the Windsors karya Tom Bower dituliskan bahwa Camilla diduga telah membuat lelucon rasis tentang seperti apa rambut anak Meghan dan Harry di masa depan.
"Selama minggu-minggu itu, Harry bertemu Charles dan Camilla di Clarence House. Dalam versi Harry, percakapan berganti-ganti antara serius dan bercanda dan menyentuh tiga topik," tulis Bower dalam kutipan yang diperoleh Page Six.
Pertama, sambung Bower, Harry diberitahu bahwa Meghan semestinya melanjutkan karier aktingnya. Kedua, Scotland Yard seharusnya tidak dibayar untuk menjaga pasangannya, yakni Meghan, selama 24 jam.
"Dan ketiga, menurut Harry, seseorang berspekulasi tentang seperti apa calon anaknya akan 'terlihat.' Salah satu versi menyebut, Camilla berkata, 'Bukankan akan lucu bila anakmu memiliki rambut Afro warna merah?'" tulis Bower.
Harry saat itu disebut tertawa mendengar komentar tersebut, tapi menurut Bower, reaksi Meghan terhadap percakapan itu mengubah kegelian Harry jadi kemarahan. "Kecurigaan Pasangan Sussex bahwa Duchess of Cornwall telah membuat komentar rasis tentang (anak mereka yang belum lahir) Archie telah menyulut kecaman menakutkan terhadap seluruh keluarga kerajaan," klaim Bower.
Advertisement