Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle telah merilis film dokumenter Netflix baru mereka Harry & Meghan Kamis, 8 Desember 2022. Melalui tiga episode pertama, seorang ahli bahasa tubuh pun menganalisis momen-momen penting di antara pasangan tersebut.
Melansir New York Post, Jumat (9/12/2022), pakar bahasa tubuh Darren Stanton, atas nama Betfair Casino, menunjukkan "tanda-tanda" Duke dan Duchess of Sussex yang membuktikan bahwa mereka menunjukkan "emosi yang sebenarnya" di depan kamera.
Advertisement
Baca Juga
Ketika Harry membahas kencan pertamanya dengan Meghan, ia menunjukkan tanda-tanda "gugup" dan "memalukan," kata Stanton. Pasangan itu mengungkap bahwa mereka bertemu melalui Instagram, dan Harry terlambat setengah jam karena lalu lintas saat keduanya pertama kali bertemu.
"Saya panik, saya gugup, saya berkeringat," kata Harry di dokumenter. "Sementara berbicara tentang kencan pertama mereka, Pangeran Harry mulai sedikit memerah, yang selaras dengan rasa malu. Ia kemudian mulai menyentuh wajah dan hidungnya, sinyal yang disebut sebagai gerakan menenangkan," kata Stanton.
Isyarat ini memberi dorongan rasa percaya diri saat berbicara tentang sesuatu yang mungkin membuat orang tersebut tidak nyaman. Harry menyentuh wajahnya, menunjukkan bahwa ia tidak sepenuhnya nyaman mendiskusikan hubungannya dengan Meghan Markle dan "memiliki keinginan untuk menghindarinya."
"Ketika berpikir tentang ingatan, pikiran bawah sadar percaya bahwa kita menghidupkannya kembali. Jadi, itu membangkitkan semua emosi yang dirasakan orang tersebut dalam ingatan tersebut," paparnya.
Kencan Pertama
Stanton menyambung, "Meski Meghan dan Harry saat ini berbicara tentang kencan pertama mereka, pikiran bawah sadar Harry memicu semua perasaan masa lalu itu dan itulah mengapa kita melihatnya memerah dan gelisah."
Tapi, sementara Harry tampak gugup saat mendiskusikan kencan pertama mereka, Meghan adalah "yang paling percaya diri." "Dalam hal bahasa tubuh dalam klip ini, Harry terlihat gelisah dan cukup gugup, namun Meghan benar-benar tenang dan terkendali," kata Stanton.
"Jangan lupa bahwa ia sangat terbiasa melakukan hal-hal di depan kamera selama karier aktingnya. Ia tahu bagaimana menampilkan yang terbaik," tuturnya. "Dalam klip ini, ia adalah orang yang paling percaya diri karena bahasa tubuhnya menunjukkan ketenangan."
Ketika pasangan itu bercanda tentang daftar kualitas yang Harry cari dalam diri seorang pacar, mereka bertingkah "sangat nakal." "Jelas bahwa mereka memiliki selera humor yang tinggi satu sama lain dan keduanya bersedia menunjukkannya di depan kamera," ungkapnya.
"Meghan cukup lucu ketika Harry berbicara tentang ia melihatnya dengan filter anjing di media sosial saat pasangan itu tertawa,"Â imbuhnya.
Advertisement
Yang Menarik Harry ke Meghan
Saat mereka bercanda tentang daftar itu, Harry berkata "jangan membahas itu," menunjukkan bahwa ia masih sensitif untuk membicarakan hubungan masa lalu. "Ia jelas ingin menyimpan itu di masa lalu dan fokus pada saat ini. Namun, ia menepis percakapan dengan semangat yang baik, melakukannya dengan bercanda dan nakal," kata Stanton.
Dalam film dokumenter itu, Harry membandingkan istrinya dengan mendiang ibunya Putri Diana, dan ia benar-benar percaya kesamaan itu benar. "Begitu banyak tentang Meghan dan bagaimana ia sangat mirip dengan ibu saya," kata Harry.
"Ia memiliki belas kasih yang sama, memiliki empati yang sama. Ia memiliki kepercayaan diri yang sama. Ia memiliki kehangatan tentang dirinya," imbuhnya.
Stanton percaya bahwa mungkin inilah yang menarik Harry ke Meghan sejak awal. "Ketika Harry berbicara tentang Meghan, saya tidak melihat tanda-tanda perilaku palsu atau ia memalsukan emosinya di depan kamera," katanya.
"Bahasa tubuh dan perilakunya tampak sangat sesuai dengan apa yang ia pikirkan. Dari komunikasi non-verbalnya, terlihat bahwa ia benar-benar percaya Meghan mirip dengan Diana," tutur Stanton.
Ia mengatakan bahwa Harry juga percaya apa yang ia katakan itu benar karena jadi lebih serius ketika membicarakannya di klip. Harry juga masih merasakan kehilangan untuk mendiang ibunya, tambah Stanton.
Pertemuan Pertama dengan Pangeran William dan Kate Middleton
Stanton menjelaskan, "Ketika kita berpikir tentang orang-orang yang sudah meninggalkan kita atau situasi traumatis tertentu, pikiran kita memicu beberapa perasaan dan pikiran tersebut. Jelas dari komunikasi non-verbal Harry bahwa ketika ia berbicara tentang ibunya, kami memang melihat beberapa ekspresi mikro kesedihan. Ini indikasi jelas bahwa ia masih sangat merasa kehilangan ibunya."
Stanton juga menunjukkan bahwa Meghan adalah orang yang "kinestetik" dan "taktil" yang suka menyentuh, merujuk pada klip cerita pertemuan pertamanya dengan Pangeran William dan Kate Middleton.
"Ketika Meghan berbicara tentang momen itu, saya melihat alisnya naik dan wajahnya turun. Ini adalah kombinasi dari perasaan malu," kata Stanton. "Ketika ia mengulang ingatan tentang pertemuan itu, pikiran bawah sadarnya melawan perasaan yang sama yang ia miliki saat itu."
Meghan mengungkap bahwa selama pertemuan pertamanya dengan calon ipar laki-laki dan perempuannya, ia pikir akan pantas untuk memeluk mereka, tapi tidak tahu bahwa berpelukan "benar-benar tidak umum bagi banyak orang Inggris."
Stanton mengatakan bahwa dari analisis William dan Kate sebelumnya, mereka juga cenderung jadi orang kinestetik. "Jelas dari tanggapan William dan Kate bahwa mereka masih harus mengenalnya sedikit sebelum itu (pelukan) bisa terjadi," ungkapnya.
"Dari analisis sebelumnya yang telah saya lakukan pada Pangeran William dan Kate, mereka juga tampil sebagai orang kinestetik, tapi mereka menjaga diri sebelum memutuskan ingin dekat dan terbuka pada seseorang, seperti kebanyakan orang,"Â tutupnya.
Advertisement