Donald Trump Tak Akan Deportasi Pangeran Harry karena Skandal Visa, Dikasihani karena Meghan Markle

Meski Donald Trump tak akan mendeportasi Pangeran Harry, sidang gugatan Heritage Foundation terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri AS terkait transparansi proses keimigrasian Harry masih terus berlanjut.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Feb 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 17:30 WIB
Pangeran Harry, Meghan Markle, Raja Charles, dan Permaisuri Camila dalam pemakaman Ratu Elizabeth II. (AP Photo/Martin Meissner, Pool, File)
Pangeran Harry, Meghan Markle, Raja Charles, dan Permaisuri Camilla dalam pemakaman Ratu Elizabeth II. (AP Photo/Martin Meissner, Pool, File)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kerap mengungkit skandal visa Pangeran Harry. Ia bahkan mengancam akan mempersulit Harry bila kembali menjabat sebagai Presiden AS. Namun, bapak lima anak itu rupanya berubah pikiran.

Dalam wawancara dengan NY Post, dikutip Minggu (9/2/2025), Trump menyatakan, "Saya tidak ingin melakukan itu (deportasi). Saya akan membiarkannya saja. Dia sudah cukup bermasalah dengan istrinya. Dia (Meghan Markle) mengerikan."

 

Status visa Harry di Amerika Serikat telah menjadi perdebatan sejak gugatan diajukan oleh Heritage Foundation terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS). Kelompok konservatif ini mendesak agar catatan imigrasi Pangeran Harry dipublikasikan, merujuk pada autobiografi Harry, Spare, yang berisi pengakuan tentang penggunaan kokain, ganja, dan obat-obatan psikedelik.

Menurut hukum imigrasi Amerika Serikat, penggunaan narkoba di masa lalu dapat memengaruhi kelayakan visa, memicu kekhawatiran apakah Harry telah jujur ​​dalam mengungkapkan informasi ini dalam permohonan visanya. Nile Gardiner dari Heritage Foundation mengatakan kepada The London Daily Telegraph, "Siapa pun yang mengajukan permohonan ke Amerika Serikat harus jujur ​​dalam aplikasi mereka, dan tidak jelas apakah itu terjadi pada kasus Pangeran Harry."

Heritage Foundation juga menyiratkan bahwa Harry mungkin telah mendapat perlakuan istimewa dari pemerintahan Joe Biden setelah dia dan Meghan pindah ke California pada 2020 menyusul mundurnya mereka sebagai anggota senior Kerajaan Inggris. Gugatan tersebut berlanjut karena kelompok tersebut berupaya untuk mendapatkan kejelasan tentang apakah proses visa Harry ditangani sesuai dengan peraturan standar Amerika Serikat.

 

 

Puji Pangeran William

Momen Akrab Donald Trump dan Pangeran William Usai Pembukaan Katedral Notre Dame Paris
Pangeran William dan Donald Trump bertemu di Paris jelang pembukaan kembali Katedral Notre Dame.(dok. Thibault Camus / POOL / AFP)... Selengkapnya

Saat membahas status Harry, Donald Trump juga sempat menyinggung Pangeran William. Anak sulung Raja Charles III itu sempat bertegur sapa dan berbincang dengan Trump saat pembukaan kembali Katedral Notre Dame pada Desember 2024.

"Saya pikir William adalah pemuda yang hebat," kata Trump kepada NY Post.

Donald Trump dan William juga bertemu secara pribadi di kediaman duta besar Inggris di Paris, pada Sabtu malam, 7 Desember 2024. "Sangat menyenangkan bertemu Anda," kata Trump sesaat bertemu dengan calon pewaris takhta Kerajaan Inggris itu. Pangeran William pun menanyakan balik kondisi Trump karena cuaca dingin dan hujan di Paris saat itu.

Mengutip The Sun, Minggu, 8 Deember 2024, mereka sempat berfoto bersama saat Trump menunjuk dengan ibu jari ke arah William dan berkata, "Dia melakukan pekerjaan luar biasa."

Keduanya lalu duduk di sofa berdampingan dan berbicara di Janue Room, kediaman duta besar. Mereka berbagi beberapa kenangan perihal mendiang Ratu Elizabeth II yang ditemuinya dalam kunjungan kenegaraan sebagai Presiden AS, beberapa tahun lalu, menurut Istana Kensington.  

Pangeran William sangat berterima kasih atas kata-kata hangat yang dibagikan Trump tentang mendiang Ratu. Sisa diskusi 40 menit mereka difokuskan pada hubungan antara Inggris dan AS, sambil juga membahas isu-isu global.

Dukungan Hakim atas Upaya Pengungkapan Dokumen Imigrasi Pangeran Harry

Meghan Markle di Perayaan Natal Kerajaan
Pangeran Harry dan sang tunangan, Meghan Markle menghadiri tradisi pelayanan gereja di hari Natal Kerajaan Inggris di Sandringham, Senin (25/12). Meghan tampil cantik dengan coat krem, dipadukan tas, topi, dan kaos tangan serba coklat. (AP/Alastair Grant)... Selengkapnya

Meskipun Trump telah menepis deportasi, pertempuran hukum mengenai status visa Harry tetap belum terselesaikan. Heritage Foundation terus mendesak transparansi dari DHS, dan kasus ini terus menarik perhatian publik. Sementara para ahli hukum menilai konsekuensi potensial, tempat tinggal Harry di Amerika Serikat tetap menjadi subjek perdebatan.

Seorang hakim bernama Carl Nichols menyatakan keinginannya untuk mengungkap sebanyak mungkin berkas rahasia terkait imigrasi Pangeran Harry ke Amerika Serikat. Keputusan ini diambil setelah lembaga pemikir konservatif, The Heritage Foundation, mempertanyakan bagaimana Harry bisa memperoleh visa masuk ke AS pada 2020, meski dalam memoarnya, Spare, ia mengaku pernah menggunakan kokain, mariyuana, dan jamur psikedelik.

Mengutip dari laman The Sun, Kamis, 6 Februari 2025, The Heritage Foundation menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) setelah permintaan mereka untuk mengakses dokumen imigrasi Harry ditolak. Gugatan ini menyoroti pentingnya transparansi dalam proses imigrasi, terutama bagi figur publik yang telah mengakui penggunaan narkoba.

Dalam sidang terbaru, Hakim Nichols menyatakan dukungannya untuk pengungkapan semaksimal mungkin dari dokumen imigrasi, meski tetap memperhatikan privasi individu. "Menurut saya, itu harus terjadi, ujarnya, menekankan bahwa ia mungkin akan meminta DHS untuk menyarankan penyuntingan dokumen agar dapat dirilis tanpa melanggar privasi," katanya.

Kemunculan Bersama Harry dan Meghan Setelah Sering Tampil Solo

Meghan Markle dan Pangeran Harry Kembali Tampil Bersama di Invictus Games 2025, Pamer Kemesraan hingga Ciuman di Depan Publik
Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadiri upacara pembukaan Invictus Games 2025 di Kanada, Sabtu, 8 Februari 2025. (dok. Aaron Chown/PA via AP)... Selengkapnya

Sementara itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali tampil bersama di depan umum saat menghadiri upacara pembukaan Invictus Games 2025 di Kanada pada Sabtu, 8 Februari 2025. Pasangan Sussex itu tak segan memamerkan kemesraan, bahkan berciuman, di depan umum.

Mengutip People, Minggu (9/2/2025), momen ciuman mereka terekam kamera saat Harry hendak turun untuk berpidato di depan para peserta dan undangan acara yang digelar untuk mendukung para veteran yang terluka. Seperti biasa, tangan Meghan memegang pipi suaminya saat mereka berciuman.

"Halo Kanada dan Bienvenue!" ujar Harry menyapa para penonton.

Sejumlah artis dunia tampil di pembukaan acara yang akan berlangsung hingga seminggu ke depan itu. Chris Martin dari Coldplay, Nelly Furtado, Noah Kahan, hingga Katy Perry hadir dalam barisan para penghibur.

Selama pertunjukan berlangsung, Pangeran Harry dan Meghan jarang melepaskan genggaman tangan mereka satu sama lain. Dalam kesempatan itu pula, Meghan terlihat merekam konten untuk Instagram pribadinya.

Kemunculan Harry dan Meghan di acara tersebut juga menjadi penampilan resmi pertama mereka secara bersama sejak tur ke Kolombia pada Agustus 2024. Keduanya juga sempat terlihat berdua pada Januari 2025 saat mengunjungi World Central Kitchen di Pasadena, California, untuk mendistribusikan makanan dan perlengkapan bagi korban kebakaran hutan Los Angeles.   

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur
Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya