Daftar Fenomena Alam Abnormal di Arab Saudi, Pegunungan Tandus Menghijau sampai Mawar Gurun

Baru-baru ini, publik dibuat kaget dengan pemandangan pegunungan tandus di kota Makkah, Arab Saudi, yang menghijau.

oleh Asnida Riani diperbarui 10 Jan 2023, 11:02 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 11:02 WIB
Pegunungan di Arab Saudi yang menghijau akibat hujan deras.
Pegunungan di Arab Saudi yang menghijau akibat hujan deras. Dok: Twitter @Mal_hothaly

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena alam tidak biasa di Arab Saudi sedang berada di tengah lampu sorot atensi publik. Bagaimana tidak, kawasan yang terkenal akan tanah tandusnya itu mendadak berubah menghijau setelah diguyur hujan lebat, belum lama ini.

Menurut laporan Arabia Weather, Minggu, 7 Januari 2023, dikutip dari mStar, 9 Januari 2023, tangkapan satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika (NASA) mengabadikan pemandangan hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau terlihat muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Curah hujan tercatat tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Akibat curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, beberapa daerah jadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa. Foto-foto pegunungan tandus berubah jadi penuh rumput di kota Makkah pun dibagikan akun Twitter @theholymosques, akhir pekan kemarin.

Kendati mengherankan, ini sebenarnya bukan fenomena alam tidak biasa pertama yang dilaporkan di Arab Saudi. Pada 2021, fenomena awan menggantung rendah di bawah pegunungan telah menarik ratusan pejalan kaki dan turis lokal di wilayah Asir Arab Saudi di musim panas tahun itu, lapor Alarabiya News.

Pakar iklim Prof. Abdullah Al-Misnad mengatakan pada Saudi Press Agency bahwa penjelasan ilmiah atas fenomena alam ini berkaitan dengan mekanisme pembentukan kabut dan awan.

Awan Rendah

Ilustrasi langit, awan mendung
Ilustrasi fenomena awan menggantung rendah di bawah pegunungan di Arab Saudi. (Photo by stephan cassara on Unsplash)

Al-Misnad menjelaskan, "Mekanisme pembentukannya hampir sama, tapi kabutnya langsung di atas permukaan bumi, sedangkan awannya tinggi di langit, dan karena puncak Pegunungan Sarawat berada di atas dua ribu meter di atas permukaan laut, sebagian tingginya 2,5 ribu meter, dan beberapa di antaranya sekitar tiga ribu meter."

"Puncak-puncak ini dikelilingi lembah-lembah yang dalam yang terkadang terbentuk di atasnya awan rendah, jika kondisinya terpenuhi, yang terkadang menyentuh puncak gunung tinggi, seperti Al-Sawdah Park," imbuhnya.

Al-Misnad mengatakan bahwa kabut adalah tetesan air kecil yang terlihat tersuspensi di udara, dan dianggap awan rendah langsung di atas permukaan Bumi. Kabut terbentuk dari kondensasi uap air yang tersuspensi di atmosfer saat suhu turun ke (atau) di bawah tingkat embun, dan kabut terjadi di lapisan bawah atmosfer, yaitu di atas permukaan Bumi dan meluas ke ketinggian yang terkadang mencapai seribu meter.

"Kabut meningkat di pedesaan dan dekat badan air, dan setelah hujan lebat, diikuti penurunan suhu ke tingkat embun atau titik kondensasi," paparnya.

Berselimut Salju

Pegunungan di Arab Saudi yang berada di wilayah Tabuk dekat perbatasan Yordania tertutup salju putih pada Hari Tahun Baru 2022. (SPA)
Pegunungan di Arab Saudi yang berada di wilayah Tabuk dekat perbatasan Yordania tertutup salju putih pada Hari Tahun Baru 2022. (SPA)

Awal tahun lalu, badai salju dan hujan es tercatat di wilayah gurun Arab Saudi. Fenomena alam ini mengubah pemandangan di sana yang kemudian menimbulkan kehebohan di antara penduduk setempat dan jadi sensasi di media sosial.

Melansir CNN, Selasa (10/1/2023), fotografer Osama Al-Habri, salah satu yang mengabadikan momen itu, mengatakan bahwa cuaca musim dingin dengan intensitas seperti itu di daerah gurun Badr adalah fenomena langka yang tidak terjadi selama bertahun-tahun.

Ia menggambarkannya sebagai "badai es bersejarah." Fotografer yang mendokumentasikan pemandangan tidak biasa pada 11 Januari 2022, mengatakan bahwa situs itu penuh dengan pengunjung, banyak yang telah melakukan perjalanan berkilo-kilometer untuk melihat pemandangan "daratan beku."

Di waktu kunjungan Al-Harbi, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi memperkirakan hujan sedang hingga lebat di wilayah Madinah, bersama angin, jarak pandang rendah, dan hujan es, lapor Saudi Press Agency. Kondisi musim dingin kembali dialami ketika salju turun di barat laut Arab Saudi, menutupi kota Tabuk dan pegunungan terdekat pada 16 Februari 2022.

Mawar Gurun

How To: Cara Simpel Mengaplikasikan Air Mawar Ke Wajah Untuk Hasil Kulit yang Lebih Sehat dan Glowing
Ilustrasi mawar tumbuh di gurun di Arab Saudi. (Sumber foto: Pexels.com).

Siapa bilang hanya kaktus dan "tanaman kering" serupa yang ditemukan di gurun? Di Arab Saudi, dijumpai fenomena "mawar gurun" yang biasanya ditemukan di sabkha alias dataran garam di wilayah gurun timur, lapor destinationksa.

Fenomena ini terjadi ketika cekungan garam dangkal menguap. Dalam prosesnya, kristal gipsum terbentuk dalam susunan pelat datar yang melingkar, membuat batu itu bebentuk mirip bunga mawar dan karenanya diberi nama "mawar gurun." Di gurun timur, mawar gurun sebagian besar terkubur di bawah pasir.

Fenomena mawar gurun ini telah jadi salah satu atraksi wisata di bagian timur negara itu, menurut situs web Visit Saudi. Turis diajak menggali untuk mencari mawar gurun dengan mengikuti ekspedisi berpemandu ke bukit pasir gurun sekitar 40 km sebelah barat Al Khobar.

Lokasi ini diyakini sebagai tempat formasi mawar gurun tumbuh subur di pasir. Mereka muncul dalam berbagai warna, dari pasir kemerahan hingga cokelat tua, dan merupakan "suvenir alami yang indah dari gurun pasir Arab Saudi yang luas."

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu
Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya