6 Fakta Menarik Bahrain, Negara di Teluk Persia Pusat Perdagangan Bangsa Sumeria Kuno

Bahrain merupakan negara Arab di pesisir barat daya Teluk Persia, penghasil utama minyak dunia.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 17 Jan 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi Bahrain
Ilustrasi Bahrain (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bahrain merupakan negara Arab kecil yang terletak di pesisir barat daya Teluk Persia. Negara kepulauan ini terdiri dari Pulau Bahrain dan sekitar 30 pulau kecil lainnya.

Namanya berasal dari istilah Arab al-baḥrayn yang berarti "dua lautan". Mengutip dari Britannica, Senin 16 Januari 2023, Arab Saudi terletak di sebelah barat melintasi Teluk Bahrain, sedangkan semenanjung Qatar terletak di sebelah timur dan King Fahd Causeway, sepanjang 15 mil (24 km) menghubungkan Bahrain ke Arab Saudi

Kota utama, pelabuhan, dan ibu kota negara yaitu Manama (Al-Manāmah) berada di ujung timur laut Pulau Bahrain. Sebuah kota yang sangat modern, Manama santai dan kosmopolitan dan merupakan tujuan favorit pengunjung dari negara tetangga Arab Saudi pada akhir pekan, kerumunan orang Saudi berkumpul di kota untuk menikmati restoran dan barnya.

Namun orang-orang Bahrain tetap konservatif dalam cara hidup mereka. Sentimen ini diabadikan dalam konstitusi negara yang menegaskan bahwa “keluarga adalah landasan masyarakat, yang kekuatannya terletak pada agama, etika dan patriotisme”. Masih banyak hal mengenai Bahrain, berikut enam fakta menarik Bahrain yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin, 16 Januari 2023.

1. Terkenal dengan Kebun Kurmanya

Bahrain terkenal dengan kebun kurmanya yang hijau sejak zaman kuno lantaran wilayahnya telah menjadi tempat pelabuhan perlintasan untuk perdagangan dan sumber sumber daya alam untuk daerah sekitarnya. Pulau Bahrain juga dipercaya secara luas sebagai situs kerajaan kuno Dilmun, sebuah pusat komersial yang berdagang dengan bangsa Sumeria kuno.

 

 

2. Didominasi Etnis Arab

20150705-Serunya Memanen Kurma di Bahrain 1
Seorang petani memetik kurma di sebuah perkebunan di Desa Bori, Manama, Bahrain, 5 Juli 2015. (AFP PHOTO/MOHAMMED AL - SHAIKH)

Kira-kira setengah dari populasi adalah Arab dan sebagian besar penduduknya adalah penduduk asli Bahrain, tetapi ada juga yang merupakan keturunan Palestina, Oman, atau Saudi. Penduduk kelahiran asing yang jumlahnya sekitar setengah dari populasi, sebagian besar berasal dari Iran, India, Pakistan, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara sekitar tiga per lima angkatan kerja adalah kelahiran asing.

Bahasa Arab adalah bahasa resmi Bahrain. Bahasa Inggris digunakan secara luas, bagaimanapun, dan merupakan bahasa kedua wajib di semua sekolah. Persia juga umum, meskipun kebanyakan diucapkan di rumah. Sejumlah bahasa lain digunakan di kalangan ekspatriat di Bahrain, termasuk bahasa Urdu, Hindi, dan Tagalog. Dengan populasinya tentu dapat ditebak, Islam adalah mayoritas agama penduduk Bahrain yang mencakup keduanya Sunni dan Sekte Syiah.

3. Penghasil Minyak Utama

Terletak di salah satu wilayah penghasil minyak utama dunia, impor utama Bahrain adalah minyak mentah yang dibawa melalui pipa bawah laut dari Arab Saudi untuk disuling. Tapi Bahrain sendiri hanya memiliki sedikit persediaan minyak bumi.

Sebaliknya, ekonominya telah lama bergantung pada pemrosesan minyak mentah dari negara-negara tetangga, dan baru-baru ini sektor keuangan, layanan komersial, dan komunikasi telah tumbuh secara nyata, seperti halnya pariwisata.

Negara ini telah dihuni dan dijajah oleh berbagai kelompok, termasuk keluarga Khalifah (Āl Khalīfah), sebuah dinasti Arab asli yang telah memerintah Bahrain sejak akhir abad ke-18. Menyadari kepentingan strategis pulau tersebut, Khalifah telah membuka fasilitas pelabuhan Bahrain untuk armada angkatan laut negara asing, termasuk Amerika Serikat.

4. Penghasil Mutiara

Bahrain terkenal sebagai negara penghasil mutiara laut terbaik di dunia. Mutiara laut di negara ini bahkan dibudidayakan secara tradisional hingga membuat Bahrain tercatat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2012 lalu. Tetapi sayangnya kini di era yang sudah canggih  mereka hanya ada sedikit penyelam yang masih mempertahankan tradisi ini untuk budidaya mutiara.

 

 

5. Pariwisata dengan Arsitektur Unik

Bahrain World Trade Center
Bahrain World Trade Center (sumber: bahrainwtc)

Bicara mengenai tempat wisata di Bahrain, maka salah satunya adalah Riffa Fort atau Benteng Riffa yang terletak di kota Riffa dengan jarak sekitar 25 kilometer dari Manama. Riffa Fort ini menurut sejarah dibangun di abad ke-19 lalu dipugar pada 1983.

Sebagai penghasil minyak terbesar di Teluk Persia, Bahrain juga memiliki Museum Minyak. Tempat itu dibangun pada 1992 yang bertujuan untuk memperingati 60 tahun penemuan minyak di Bahrain. Lokasi museum ini berada di kaki bukit Jebel Ad-Dukhan yang adalah puncak tertinggi Bahrain setinggi 134 meter di atas permukaan laut.

Tak jauh dari museum, wisatawan bisa menemukan sumur minyak pertama di Bahrain yang telah ada sejak 1932. Tak hanya Museum Minyak, Bahrain pun memiliki museum nasional yang bernama Bahrain National Museum.

Museum ini merupakan salah satu tempat wisata di Bahrain yang cukup populer karena di sini pelancong bisa mengetahui lebih dalam sejarah Bahrain. Selain itu, sebagai negara yang mayoritas muslim Bahrain memiliki masjid yang indah.

Masjid Al Fateh salah satunya yang termegah berdiri di atas tanah reklamasi pada 1984 dan menjadi masjid terbesar di Bahrain dan bisa menampung hingga 7000 jamaah. Masjid tersebut konon dibangun dengan material terbaik sehingga tak heran arsitekturnya pun unik.

Namun di era modern, Bahrain juga punya bangunan yang tampak gemerlapan di malam hari yaitu Bahrain World Trade Center. Bangunan yang sangat indah ini sekarang sangat identik dengan Bahrain. Estetika bangunan yang ramping menciptakan latar belakang ultra-modern, menjadikan gedung ini ikonik.

6. Kuliner Unik Negara Teluk

Kabsa, makanan khas di negeri Teluk Arab termasuk Bahrain
Kabsa, makanan khas di negeri Teluk Arab termasuk Bahrain. (Dok: Instagram @spiceup_jack)

Mengenai kulinernya, mengutip taste atlas, Senin 16 Januari 2023, Bahrain terpengaruh dengan kuliner negara sekitar kawasan Teluk seperti salah satunya adalah Khanfaroosh. Hidangan ini merupakan makanan penutup yang digoreng mirip dengan donat yang populer di negara-negara Teluk, yaitu Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Emirat. Kudapan dibuat dengan tepung terigu, tepung beras, telur, baking powder gula, kunyit, kapulaga, dan air mawar. Kue lembut dan kenyal ini biasanya dipasangkan dengan teh dan kopi.

Selain itu ada Kabsa, hidangan nasi yang dinikmati di seluruh Negara Teluk Semenanjung Arab. Sangat dipengaruhi oleh biryanis Persia dan India, kabsa memanfaatkan air yang digunakan untuk memasak ikan atau daging dan menggunakannya kembali untuk memasak nasi bulir panjang yang dibumbui di dalamnya, memadukan semua rasa dan bumbu dengan sempurna.

Hidangannya bisa dibuat dengan ayam, domba, daging unta, ikan, atau bahkan udang, truffle, atau daging bebek. Daging atau ikan biasanya diletakkan di atas nasi, dan seluruh hidangan disajikan di piring besar, dimaksudkan untuk dibagikan dan dimakan dengan tangan. Meskipun berasal dari Yaman, kombinasi nasi dan daging tradisional ini sangat populer di Qatar dan Arab Saudi, yang dianggap sebagai hidangan nasional.

 

Qatar Infografis
Pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara Arab terhadap Qatar memicu krisis Timur Tengah. (Liputan6.com/Infografis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya