Liputan6.com, Jakarta - Brotowali dengan nama latin Tinospora tuberculate merupakan salah satu bahan rempah untuk minuman jamu yang memiliki khasiat mengatasi demam, kencing manis, rematik, sakit perut, dan sakit kepala. Mengutip dari laman Litbang Kementerian Pertanian, Kamis (23/2/2023), bagian yang digunakan dari brotowali adalah batangnya.Â
Brotowali di berbagai daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda-beda. Di Sumatera browowali disebut bratawali, sementara di Jawa lebih dikenal sebagai andawali, daun gadel, dan putrawali.Â
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari laman Lindungi Hutan, Kamis (23/2/2023), brotowali termasuk dalam golongan tanaman merambat dan merupakan bagian dari genus tinospora. Tak cuma ada di Indonesia, jenis tanaman perdu ini pun banyak dibudidayakan di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, bahkan juga ada di Thailand.
Budidaya tanaman ini cukup mudah, karena umumnya dapat hidup di daerah yang kering dan panas. Brotowali bisa tumbuh dengan baik jika ditanam di lingkungan dengan paparan sinar matahari.
Di Nusa Tenggara tanaman herbal ini dinamakan antawali, begitu juga di daerah Bali masyarakat setempat menamainya sama. Meskipun memiliki banyak manfaat, disebutkan bahwa terdapat larangan bagi ibu hamil dan menyusui untuk meminum ramuan brotowali.
Selain itu ada peringatan mengalami gangguan fungsi hati jika konsumsi melewati dosis yang disarankan. Adapun dosis yang disarankan adalah 2 x 7,5 gram per hari. Cara pembuatan herbal jamu ini biasanya bahan direbus dengan air sebanyak 300ml sampai menjadi separuhnya, lalu dinginkan, saring dan diminum sekaligus.
Khasiat Brotowali
Terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tumbuhan ini begitu bermanfaat bagi manusia, terutama di bidang kesehatan. Khasiat yang dimiliki brotowali dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang bisa menumpas berbagai jenis penyakit.Â
Hal tersebut karena pada brotowali terdapat senyawa-senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pengobatan. Ditemukan lebih dari 65 jenis senyawa pada seluruh bagian brotowali, antara lain adalah senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, harsa, alkaloid berberin, palmatin, dan kolumbin.
Terdapat juga zat pahit pikroretin yang menjadi alasan kenapa brotowali sangat pahit. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan brotowali adalah gatal-gatal pada kulit, diare, kudis atau scabies, kutu air, rematik, demam kuning, hepatitis, dan diabetes.
Selain itu, brotowali berkhasiat melancarkan fungsi organ pernapasan, menambah nafsu makan, cacingan, serta batuk. Namun perlu diingat lagi, dalam pemakaiannya perhatikan dosis yang dianjurkan serta indikasi dan cara pengolahannya yang berbeda untuk setiap kegunaan.
Â
Â
Advertisement
Ramuan untuk Rematik
Salah satu khasiat rempah brotomoli adalah mengatasi rematik. Brotomoli dicampur dengan bahan jamu lainnya seperti rimpang kencur, biji seledri, serta daun jambu monyet. Berikut adalah ramuannya yang dikutip dari laman Litbang Kementerian Pertanian pada Kamis (23/2/2023).Â
- Batang brotowali segar 2 gram
- Rimpang kencur segar 7 gram
- Biji seldri 2 gram
- Daun jambu monyet muda (segar)
- 5 gramAir 110 ml
Cara pembuatan:
1. Bahan-bahan dicuci bersih lalu didihkan selama 10-15 menit, lalu saring menggunakan kain bersih dan diperas.
2. Bahan yang sudah halus kemudian diperas dengan menggunakan kain kasa, hingga diperoleh seperempat cangkir jamu, diminum 1 kali sehari sebanyak ¼ cangkir. Pengobatan diulang sampai rasa sakitnya sembuh. Sebagai pemeliharaan ramuan ini perlu rutin diminum seminggu 2 kali.
Aturan pakai:
Minuman herbal jamu brotomoli ini sebaiknya diminum 1 kali sehari sebanyak 100 ml atau dapat dilakukan dengan cara menghaluskan bahan dengan diberikan sedikit air.
Peringatan:
Ramuan herbal ini sangat tidak dianjurkan untuk wanita hamil.
Â
Â
Budidaya Brotowali
Budidaya brotowali juga cukup mudah yaitu dengan cara stek. Anda cukup menyiapkan batang berukuran 5 cm untuk ditaruh di tanah pekarangan rumah dan diamkan selama 2 minggu.
Setelah itu, batang akan bertunas, dan siap untuk ditanam. Perawatannya pun terbilang sangat praktis, penggunaan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah saja sudah cukup membuat tanaman ini tumbuh subur. Di samping digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit-penyakit tersebut, kandungan alkaloid, steroid, dan flavonoid pada brotowali bisa digunakan sebagai pestisida alami.
Sehingga memang sering ditanam dekat tanaman lain untuk mengusir tikus pada padi dan pembasmi kutu, berikut semua jenis hama pada tumbuhan cabe. Bagaimana setelah mengetahui begitu banyak manfaatnya, tertarik untuk mengonsumsi herbal jamu brotowali bukan?Â
Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
 Â
Â
Advertisement