China Larang Perempuan Jadi Model Pakaian Dalam, Sekarang Digantikan Pria

Para pria memodelkan pakaian dalam ini dilakukan demi menghindari hukuman undang-undang China terhadap penyebaran materi cabul secara online.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Mar 2023, 12:04 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 12:04 WIB
China
China larang perempuan jadi model pakaian dalam, sekarang digantikan pria. (dok. Twitter @xiaojingcanxue)

Liputan6.com, Jakarta - Alih-alih perempuan, dalam promosi pakaian dalam di platform siaran langsung di China, para model pria lah yang tampak mempromosikan berbagai potongan pakaian dalam, termasuk bra. Hal ini dilakukan setelah negara itu melarang wanita jadi model pakaian dalam secara online.

Melansir New York Post, Jumat (3/3/2023), perusahaan yang menampilkan wanita berpakaian minim ditutup karena melanggar undang-undang China terhadap penyebaran materi cabul secara online. Di sisi lain, produsen pakaian dalam tidak ingin kehilangan potensi pendapatan.

Karenanya, dalam beberapa waktu belakangan, video siaran langsung beberapa perusahaan telah menampilkan model pria yang mengenakan bermacam-macam lingerie. Ini termasuk bra push-up, korset ketat, dan baju tidur berpotongan renda.

"Secara pribadi, kami tidak benar-benar punya pilihan. Desainnya tidak dapat dimodelkan model perempuan kami, jadi kami menggunakan model laki-laki kami untuk memodelkannya," kata Xu, pemilik bisnis livestream pada Jiupai News.

Bisnis livestream China diperkirakan bernilai lebih dari 700 miliar dolar AS (sekitar Rp10,7 kuadriliun) pada 2023, lapor Statista. Menurut McKinsey, industri ini menyumbang 10 persen dari pendapatan e-niaga negara itu. Pasa Desember 2022, perusahaan Xu memperlihatkan model pria yang mengenakan jubah sutra perempuan.

Keterangan video berbunyi, "Kamar kerja istri dan orang dewasa yang ringan dan mewah," telah diunggah di Douyin, TikTok versi China. Klip tersebut mendapat lebih dari dua ribu likes dan banjir komentar membagikan pendapat mereka tentang "keputusan yang membengkokkan gender."

Pro Kontra

Fakta dan Mitos Seputar Bra dan Kesehatan Payudara, Cek yang Benar di Sini
Ilustrasi pakaian dalam. (dok. cottonbro/Pexels)

Salah satu komentator mengatakan mereka ingin model menanggalkan lebih dari jubahnya, "Mengapa Anda tidak menyelesaikannya," sementara orang lain yang mendukung, "Pria itu memakainya lebih baik daripada perempuan."

Yang lain berpendapat bahwa celah baru perusahaan justru menghilangkan peluang pekerjaan bagi para model perempuan. "Jika itu model wanita, siaran langsung akan dilarang. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini merampas kesempatan kerja sekelompok wanita," kata mereka.

Xu pun mengomentari keributan tentang model laki-laki yang diduga mengambil pekerjaan perempuan. "Banyak sutradara dari siaran langsung ini adalah perempuan, apakah mereka juga mencuri pekerjaan laki-laki?" Xu memberi tahu Jiupai News.

Tidak diketahui berapa lama celah itu akan terus bekerja karena China juga menindak penggambaran laki-laki "banci" di media. Sementara itu, produsen pakaian dalam Jepang, Wacoal, seolah ingin mengatakan, "Memang perempuan saja yang boleh memakai pakaian dalam berenda?"

Pihaknya disebut telah berkecimpung dalam "bisnis yang membuat orang merasa cantik" sejak 1949, mengutip SoraNews24, 27 Januari 2022.

Pakaian Dalam Berenda untuk Pria

Ilustrasi
Ilustrasi pakaian dalam dengan detail renda. (dok. unsplash @the_modern_life_mrs)

Perusahaan ini terus mengadaptasi produk mereka agar tetap sesuai dengan perubahan zaman. Yang berbaru, ketika dunia melepaskan diri dari norma-norma tradisional seputar maskulinitas dan feminitas, Wacoal pun merangkul gagasan itu.

Mereka mengembangkan Lace Boxer, pakaian dalam pria berupa bokser yang dibuat menggunakan detail renda. Produk ini pertama kali ditawarkan sebagai item potensial di situs penggalangan donasi Jepang, Makuake, pada November 2021.

Setelah melampaui target pendanaannya sebesar 300 ribu yen (sekitar Rp37 juta), malah menghasilkan 3,27 juta yen (sekitar Rp408 juta), jelas bahwa ada permintaan untuk produk tersebut. Karenanya, celana dalam renda untuk pria mulai diproduksi.

Produk ini hadir dengan tujuh pilihan warna: hitam, abu, biru dongker, maroon, biru muda, merah muda, dan kuning. Dua di antaranya, yakni bokser warna merah muda dan kuning, dijual terbatas di toko online Wacoal. 

Bahan yang digunakan adalah "renda asli" yang memberikan peregangan dan kekuatan lebih baik. Renda di pakaian dalam pria itu menampilkan pola bunga besar, elegan dengan gambar daun, dan motif geometris.

Fesyen Netral Gender

Ilustrasi
Ilustrasi pakaian dalam dengan detail renda. (dok. unsplash @courtneysmith)

Dengan meningkatkan kekuatan renda, bahan pakaian dalam pria ini dikatakan memiliki tingkat kekuatan yang sama dengan celana bokser pria reguler Wacoal. Selain itu, transparansi dan daya serap renda juga membantu meningkatkan aliran udara.

Bagian depannya "dibentuk dengan hati-hati," dirancang untuk menahan penggunanya dengan aman. Fitur tersebut membuat pakaian dalam pria produksi mereka diklaim nyaman dipakai untuk waktu yang lama.

Lace Boxer meningkatkan "keindahan tubuh pria," sementara kemampuan bernapasnya memberi kenyamanan bagi pemakai. Selain itu, ikat pinggang satin juga menarik perhatian saat mengintip dari balik celana pemakainya. Produk ini dibanderol 3.960 yen (Rp370 ribu) dan tersedia di stokis Wacoal, Wacoal online, dan Amazon.

Secara umum, memang banyak pelaku sektor fesyen yang mulai menembus batas feminin dan maskulin, dengan salah satunya dilakukan melalui perilisan koleksi netral gender. Fesyen netral gender disebut tidak terdefinisi secara konvensional, juga tidak memiliki konstruksi tunggal yang mapan.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya