Liputan6.com, Jakarta - Setelah ditutup sementara pada 8 Maret 2023, objek wisata Ranca Upas di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat resmi kembali dibuka untuk umum per hari ini, Selasa (14/3/2023). Informasi tersebut dikonfirmasi Ronald, sekper Econique selaku pengelola Perhutani Alam Wisata.
"Iya benar (Ranca Upas) dibuka kembali untuk umum (Selasa)," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Selasa (14/3/3023).
Advertisement
Baca Juga
Salah satu agenda pembukaan kembali Ranca Upas adalah penanaman lima ribu bibit tanaman, termasuk edelweiss rawa yang kebunnya sempat rusak karena acara balap motor trail, awal bulan ini.
Diberitakan sebelumnya bahwa penutupan sementara Ranca Upas diumumkan setelah kebun edelweiss rawa di kawasan itu rusak akibat kegiatan motor trail, Minggu, 5 Maret 2023. "Demi kelancaran proses perbaikan dan pemulihan lokasi savana. Mohon maaf untuk para wisatawan, (Ranca Upas) ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan, mulai dari 8 Maret 2023," tulis akun Instagram @ranca_upas, pekan lalu.
Informasi itu juga disampaikan Perhutani selaku pengelola Ranca Upas melalui keterangan tertulis pada Liputan6.com, Minggu, 12 Maret 2023. Berikut beberapa poin dari keterangan tertulis yang dimaksud:
- Kami memohon maaf dan prihatin atas kejadian yang berdampak terhadap lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar.
- Sebagai pengelola lokasi, kami akan melakukan perbaikan SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan di dalam kawasan hutan untuk memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.
- Sebagai tindak lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan memastikan setiap event yang dilaksanakan dilakukan secara profesional dan memenuhi ketentuan, serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
- Untuk selanjutnya, segala bentuk kegiatan event berupa Motor Trail & Offroad di dalam kawasan hutan, DILARANG untuk dilaksanakan.
Menparekraf Menyayangkan Insiden Balap Motor Trail di Ranca Upas
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga sempat mengomentari insiden kerusakan kebun edelweis di Ranca Upas karena ulah komunitas trail, beberapa waktu lalu.
"Kami sangat menyayangkan event motor trail yang merusak di Ranca Upas, dan ini adalah penyelenggaraan event yang tidak bertanggung jawab, merusak lingkungan, dan merugikan bukan hanya masyarakat sekitar, tapi seluruh ekosistem pariwisata kita," katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023.
Menparekraf mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat mengusut kasus tersebut. Apresiasi juga diberikan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Barat yang segera mengukur kadar kerusakan lingkungan yang terjadi. "Juga, menentukan dukungan semua pihak dan bagaimana mengusut dugaan pelanggaran ini," sambung Sandi.
Kasus tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa digitalisasi proses perizinan event sangat diperlukan. Dengan begitu, pemberian izin acara bisa berbasis penilaian risiko dan kompetensi penyelenggaraan event tersebut.
"Kita akan pastikan digitalisasi event. Ini akan kita zonasi dan kita awali dan pastikan penyiapan digitalisasi sisi perizinan diuji coba tepat waktu," ia menyebut.
Advertisement
Tanggapan Ridwan Kamil
Terkait insiden ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun buka suara. Melalui cuitan di akun Twitter-nya, 9 Maret 2023, ia menulis, "Jika tidak profesional, event seperti ini jangan diberi izin. Semoga tidak terulang ke depannya. Jika panitia penyelenggara acara apa pun tidak bisa memberi keyakinan akan penyelenggaraan yang profesional, sebaiknya jangan diizinkan oleh pengelola kawasan (Ranca Upas)."
"Kelestarian alam lingkungan adalah yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apa pun," imbuh Emil, sapaan akrabnya. "Kepada panitia dan peserta sebaiknya gotong royong memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan ini. Hatur Nuhun."
Beberapa di antara warganet merasa tidak puas dengan tanggapan Gubernur Jabar itu. Salah satunya menulis, "Gitu doang pak? Kasih efek jera apa gitu." Sementara yang lain berkomentar, "Tuntut minta ganti rugi (Rp)500 juta kang. Rombongannya kan banyak, bisa patungan itu."
"Semoga. Sebaiknya. Pilihan kata yang loyo," kritik seorang warganet. Ada juga yang menyarankan, "Mohon maaf kang, tapi lebih baik lagi memang event trail itu DILARANG di lokasi KWA atau TN karena mau seprofesional apapun panitianya, suka tidak suka, terima tidak terima, motor trail itu pasti merusak, apalagi kalo yang ikutan sebanyak itu."
Janji Perhutani Tangani Insiden Motor Trail di Ranca Upas
Sebagai pengelola lokasi, Perhutani berjanji akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan dalam kawasan hutan. Hal tersebut guna memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.
"Sebagai tindak lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan memastikan setiap event yang dilaksanakan secara profesional dan memenuhi ketentuan, serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan," demikian bunyi keterangan unggahan yang dibagikan pada 8 Maret 2023.
Pihak Perhutani juga bakal melarang segala bentuk event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan. Bersama berbagai pihak, rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kondisi kebun edelweis. Sebelumnya, penanaman kembali juga disampaikan di akun Instagram resmi Perum Perhutani.
"#SobatRimba, Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola Wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail," demikian bunyi keterangan unggahan yang dimaksud.
Advertisement