Liputan6.com, Jakarta - Seledri selama ini lebih dikenal sebagai sayuran untuk dimasak bersama sup atau jenis menu lainnya. Tapi tahukah Anda bahwa daun seledri sebenarnya juga merupakan tanaman obat?
Daun seledri termasuk tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri dengan nama latin Apium graveolens L. termasuk salah satu sayuran komersial yang bisa memberikan tambahan rasa dan aroma. Pemanfaatan secara umum sebagai sayuran, bagian daun, tangkai daun, dan umbi digunakan untuk campuran sup.
Daun seledri juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas makanan sebagai pelengkap masakan. Mengutip dari laman Budidaya Tanaman Kementerian Pertanian, Selasa (28/3/2023), seledri terutama bagian buahnya bisa sebagai bahan obat "penyejuk perut".
Advertisement
Seledri merupakan sayuran anti-hipertensi, fungsi lainnya yakni sebagai peluruh diuretika, anti-reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Sebagai tanaman yang sudah lama di kenal di Indonesia, seledri juga dapat di gunakan sebagai tanaman biofarmaka, yaitu untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, flu, gangguan pencernaan.
Usaha budidaya Seledri terhitung mudah dilakukan dan tidak memerlukan perawatan yang terlalu sulit. Disamping itu harganya relatif stabil, karenanya budidaya seledri ini bias dilakukan oleh siapa pun baik sebagai bisnis utama ataupun usaha sampingan.
Budidaya seledri tak hanya pada kebun yang luas, tetapi pada lahan yang sempit seperti pekarangan masih dapat diusahakan dalam pot atau polybag. Menanam seledri bisa dalam pot atau polybag, selain kondisinya lebih mudah dikontrol pun bisa difungsikan sebagai tanaman hias.
Morfologi Tanaman Obat Seledri
Tanaman seledri termasuk tanaman dikotil (biji berkeping dua) dan merupakan tanaman setahun atau dua tahun yang berbentuk rumput atau semak. Tanaman seledri tidak bercabang, susunan tubuhnya terdiri atas akar, batang, daun, bunga serta buah.
Bagian akar tanaman seledri yaitu akar tunggang dan mempunyai serabut akar yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5--9 cm dari pangkal batang dan akar dapat menembus tanah sampai ke dalaman 30 cm, berwarna putih kotor.
Batang seledri memiliki batang tidak berkayu, memiliki bentuk bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Adapun daun tanaman seledri merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3--7 helai, anak daun bertangkai yang panjangnya 1-- 2,7 cm.
Tangkai daun berwarna hijau keputih-putihan, helaian daun tipis dan rapat pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit, panjang 2--7,5 cm, lebar 2--5 cm, pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau muda sampai hijau tua. Sementara pada bagian bunga tanaman seledri merupakan bunga majemuk berbentuk payung berjumlah 8 - 12 buah kecil – kecil berwarna putih tumbuh dipucuk tanaman tua. Pada setiap ketiak daun dapat tumbuh sekitar 3 - 8 tangkai bunga, pada ujung tangkai bunga ini membetuk bulatan.
Setelah bunga dibuahi akan terbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda. Untuk buahnya, tanaman seledri berbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.
Advertisement
Dibuat Menjadi Jus Seledri
Mengutip kanal Health Liputan6.com, 18 Oktober 2022, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay, mengatakan setidaknya terdapat lima cara alami untuk turunkan darah tinggi tanpa obat. Kelima cara tersebut salah satunya adalah minum jus buah, seperti jus seledri yang dicampurkan dengan mentimun, atau sayuran lainnya.
Selain dijus, Vito mengatakan jika dimakan langsung pun boleh. "Ini benar bisa menurunkan tekanan darah, bahkan kalau minum jus buah pun itu bisa menurunkan tekanan darah,” kata Vito dalam video yang diunggah di YouTube DRV Channel.
"Karena memang buah-buahan dan sayuran misalnya seledri itu dapat membantu menetralisir hormon yang membuat tekanan darah semakin tinggi karena pembuluh darah yang menguncup. Jadi dia membantu melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah pun menjadi turun," sambungnya lagi.
Jus ini juga boleh digabung dengan bawang putih tunggal. Tetapi, sebelum meminum jus ini pasien perlu memberitahukan dokter supaya bisa berdiskusi terlebih dahulu.
Efek Samping Daun Seledri
Nutrisi yang terdapat pada daun seledri antara lain Vitamin C, Vitamin A, Vitamin K, Vitamin B, kalsium, fosfor, zat besi, Kalium, antioksidan, serat, folat, flavonoid, asam amino dan minyak esensial. Dengan kandungan tersebut, tetap saja ada aturan dan dosis yang harus diperhatikan serta perlu dikonsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsinya.
Mengutip dari kanal Hot Liputan6.com, 22 Januari 2023, beberapa orang mungkin mengalami efek samping dari konsumsi daun seledri. Berikut adalah efek samping yang dapat ditimbulkan dari konsumsi daun seledri.
1. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap daun seledri. Gejala yang bisa muncul termasuk gatal-gatal, ruam, sesak nafas, atau bahkan shock anafilaksis.
2. Perut Kembung
Daun seledri mengandung senyawa yang bisa menyebabkan perut kembung atau diare pada beberapa orang.
3. Mengganggu Kinerja Obat
Beberapa obat, seperti antikoagulan, dapat berinteraksi dengan daun seledri dan meningkatkan risiko perdarahan. Apabila sedang dalam masa penyembuhan dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi daun seledri.
4. Menyebabkan Kram Otot
Beberapa orang mungkin mengalami kram otot setelah mengonsumsi daun seledri, terutama kalau mereka memiliki masalah kesehatan seperti sindrom kram otot yang mendasar.
5. Menyebabkan Kesulitan Mencerna
Beberapa orang yang memiliki masalah pencernaan seperti IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau kolitis bisa mengalami masalah dalam mencerna daun seledri.
Meski demikian, efek samping yang disebutkan di atas sangat jarang terjadi dan bisa dihindari dengan mengonsumsi daun seledri dalam jumlah yang wajar. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan daun seledri dalam jumlah besar dalam diet kalau memiliki masalah kesehatan tertentu.
Advertisement