Liputan6.com, Jakarta - Saat libur lebaran berbagai tempat wisata dipadati warga yang ingin berekreasi dengan keluarga. Tak terkecuali Pantai Anyer di Banten yang jadi lokasi wisata favorit keluarga lantaran tak terlalu jauh dari Jakarta.
Sempat mengalami kejadian tsunami pada Desember 2018, kawasan wisata di Pantai Anyer kini sebagian besar telah pulih. Hal inilah yang membuat para pelancong kembali menyambanginya bersama keluarga di momen libur lebaran idul fitri kali ini.Â
Baca Juga
Namun wisatawan yang menuju lokasi tersebut harus kecewa. Tak sekali atau dua kali saja, sebelumnya banyak kejadian yang merugikan wisatawan di Pantai Anyer, berikut yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (25/4/2023).Â
Advertisement
1. Pemberlakuan One Way ke Pantai Anyer
Mengutip dari kanal News, Liputan6.com, wisatawan yang menuju Pantai Anyer membeludak. Hal ini membuat polisi menutup dan memutar-balikkan kendaraan. Penutupan dilakukan sejak Senin 24 April 2023, pukul 12.00 WIB.
"Seperti dilihat sendiri ada putar balik, karena kami lihat mulai pukul 12.00 wib Pantai Anyer sudah mulai penuh, sehingga orang yang mau ke Anyer kami setop dulu, kami putar balik dulu," sebut Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, dikutip dari akun resmi Instagram @polres_cilegon.Â
Sebelum Pantai Anyer dipadati wisatawan dan ditutup, Polres Cilegon sempat memberlakukan sistem one way atau satu arah, agar menarik wisatawan dari arah Kota Cilegon. Tapi setelah padat, semua kendaraan diputar-balikkan dan objek wisata Pantai Anyer ditutup sementara.
"Belum padatnya wisata kita berlakukan one way, sekarang sudah mulai penuh, jadi kami berlakukan pemutarbalikan," ungkapnya.
Hanya masyarakat lokal, karyawan yang bekerja, serta tamu hotel yang sudah reservasi yang boleh melintas ke wilayah Anyer, Banten. Penduduk setempat wajib menunjukkan KTP supaya tidak diputar-balikkan polisi.
2. Pungutan Parkir Liar di Pantai Anyer
Selain harus memutarbalik kendaraan dari lokasi wisata, belum lama ini Polres Cilegon menangkap tiga juru parkir ilegal diduga melakukan pungutan liar parkir motor di atas trotoar. Target mereka menyasar para wisatawan yang hendak isi waktu libur lebaran di Pantai Anyer, Serang, Banten.
"Juru parkir ilegal yang diamankan telah melakukan pemanfaatan jalan trotoar yang difungsikan sebagai lahan parkir," kata Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Mochmad Nandar kepada wartawan, Senin, 24 April 2023, dikutip dari kanal News Liputan6.com.Â
Para juru parkir liar ini diciduk di Jl. Raya Anyer Bandulu tepatnya di depan Hotel Marbella, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, sekitar pukul 15.00 Wib, Minggu, 23 April lalu. "Mereka memasang tarif tiket Rp10.000 kepada pengunjung wisata pantai untuk parkir motor. Padahal, pengelola parkir tidak memiliki izin parkir dari pemerintah daerah dan dari tiket Rp10.000 kendaraan tidak membayarkan pajak daerah," jelasnya.
Apalagi menurut Nandar, jalan trotoar yang berada di seberang Hotel Marbella merupakan fasilitas umum milik pemerintah diperuntukkan untuk pejalan kaki. "Dan hasil dari parkir digunakan untuk kebutuhan pribadi antara pengelola dengan juru parkir dan belum ditemukan fakta adanya uang yang disetorkan kepada oknum ASN maupun pejabat desa," tambahnya.
Advertisement
3. Wisatawan Terseret Ombak
Pada Februari 2023 lalu, wisatawan asal Solo diberitakan hilang terseret arus di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Mengutip dari Antara, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) melakukan penyisiran. "Kami berharap hari ketiga korban bernama Agus Sutiono (27) wisatawan asal Solo, Jateng, bisa ditemukan," kata Kepala Operasi Basarnas Banten Hairoe Amir Abyan di Pandeglang saat itu.
Korban Agus Sutiono bersama rombongan wisatawan dari Solo, Jateng, diketahui tiba di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Rabu, 15 Februari 2023 Pukul 13.45 WIB. Tetapi, korban berenang di Pantai Anyer, dan terbawa ombak hingga menghilang Pukul 14.00 WIB. Rekan-rekan korban sempat melakukan pencarian tapi korban belum ditemukan.Â
Tim SAR gabungan terdiri atas Basarnas Banten, Koramil Anyer, Polsek Anyer, Polairud Banten, Lanal Banten, BPBD Kabupaten Serang, BMKG Serang, Balawista Kabupaten Serang, dan masyarakat. Tim SAR Banten melakukan pencarian dengan sistem penyisiran laut di sekitar kawasan pantai dan darat.
Pencarian dilakukan terbagi tiga, pertama dengan menggunakan rubber boat menyusuri area perairan radius 3 kilometer dari lokasi kejadian perkara (LKP). Sebelumnya, banyak juga wisatawan yang diketahui hilang dan diduga terseret arus di Pantai Anyer.
4. Hoaks Gunung Krakatau Meletus
Pantai Anyer yang berdekatan dengan Gunung Krakatau juga rawan dengan isu bencana di kawasan wisata. Pada akhir 2022 lalu Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengimbau operator penyeberangan dan masyarakat agar mewaspadai cuaca buruk hingga 2023.
BMKG memprediksi akan terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di hampir seluruh perairan Indonesia, terutama Laut Natuna Utara, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dan Tengah. Tetapi, muncul pula imbauan berupa pesan berantai di WhatsApp agar masyarakat tidak berlibur ke Pantai Anyer di Banten.
Pesan berantai itu menyebut Gunung Anak Krakatau mulai mengeluarkan asap yang cukup besar, sehingga masyarakat diminta menghindari bepergian ke Pantai Anyer. Namun pesan yang diunggah di WhatsApp tersebut ternyata hoaks atau palsu.
Mengutip dari Antara, faktanya PVMBG menyatakan pantai Anyer termasuk radius aman untuk dikunjungi. Merujuk akun resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM RI, di Twitter, pesan berantai berisi imbauan agar masyarakat tidak berlibur ke Pantai Anyer merupakan kabar keliru.
Gunung Anak Krakatau terakhir kali mengalami erupsi pada 15 Desember 2022. Sesuai rekomendasi PVMBG, masyarakat diminta tak mendekati Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer. Adapun, Pantai Anyer di Banten berjarak sekitar 40 km dari Gunung Anak Krakatau dan dinyatakan aman untuk berlibur.Â
Advertisement