Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugari telah memperingatkan penumpang untuk tidak memakai sandal jepit atau crocs di pesawat tidak peduli seberapa nyamannya alas kaki itu. Menurut pramugari tersebut, Anda tidak boleh mengenakan sepatu berujung terbuka atau tipis dalam penerbangan.
Dikutip dari The Sun, Senin, 1 Mei 2023, Andrea Fischbach, seorang pramugari American Airlines, menjelaskan alasan sandal jepit dan crocs perlu ditinggal di dalam koper. Sepatu hak tinggi juga harus disimpan karena dapat menyebabkan kerusakan saat keluar darurat.
Baca Juga
Ia mengatakan kepada whattowear, "Sepatu hak tinggi mungkin dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada pintu keluar darurat atau melukai orang lain jika mereka terbang ke suatu tempat."
Advertisement
"Saya benar-benar akan menyarankan untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi atau sandal jepit atau slide (selop) apa pun, terutama untuk tujuan keamanan," lanjut Andrea.
"Jika ada evakuasi dan perosotan diperlukan, sepatu hak tinggi Anda harus dilepas, karena dapat melubangi perosotan. Siapa yang tahu, di mana dan dalam kondisi apa Anda akan mendarat. Ditambah lagi, mereka tidak terlalu praktis berlari dari gerbang ke gerbang," ungkapnya.
Sepatu hak tinggi juga dapat memperlambat penumpang sebelum mencapai pesawat, karena detektor logam sering mendeteksi paku di sepatu. Pramugari menjelaskan bahwa awak kabin berganti menjadi sepatu flat setelah lepas landas sementara sepatu hak tinggi hanya dipakai untuk menyambut penumpang di pesawat dan saat mendarat.
Â
Suhu Dingin di Pesawat
Andrea menyoroti bahwa di pesawat juga sering menjadi sangat dingin, maka sandal jepit dan sepatu backless bukanlah pilihan yang praktis. Ia juga menyarankan untuk membawa sepasang atau kaus kaki hangat dan lembut saat di pesawat karena alasan ini.
Suhu kabin yang rendah juga mendorong pramugari mengimbau penumpang untuk tidak mengenakan pakaian minim atau bra olahraga dan legging, melainkan membawa pakaian berlapis. Dengan catatan yang sedikit lebih menjijikkan, Andrea juga memperingatkan calon penumpang tentang realitas toilet pesawat.
"Hati-hati memakai sandal jika Anda berencana ke kamar kecil", katanya. "Itu bukan air di lantai (ya, gunakan imajinasimu), dan sandal mengundang cairan apa pun itu untuk memercik ke kakimu", tambahnya.
Mengenai pakaian, karyawan American Airlines itu juga menyarankan untuk menghindari pakaian ketat. Ia menjelaskan pakaian ketat dapat menyebabkan pembengkakan di perut atau bahkan trombosis vena dalam (DVT), yang dapat menyebabkan masalah besar saat gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah.
Advertisement
Bila Ada Keadaan Darurat
Rekomendasi utama dari analis penerbangan CNN, Mary Schiavo saat bepergian juga untuk selalu menghindari penggunaan sandal jepit. Ia berkata, "Tolong kenakan sepatu yang masuk akal dan biarkan sampai setelah lepas landas," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Saya melihat orang naik dengan sandal jepit dan saya pikir jika Anda harus bangun dan berlari dan Anda jatuh atau Anda tidak dapat berlari, Anda tidak hanya akan melukai diri sendiri, Anda juga akan melukai puluhan orang lainnya. di pesawat ini. Kalau begitu belilah sepatu."
Tony Kuna yang dulu bekerja sebagai awak kabin menjelaskan bahwa hal itu bisa menimbulkan masalah jika terjadi keadaan darurat selama penerbangan. Ia menulis di Quora, "Selama keadaan darurat, segala macam puing dan permukaan tanah yang tidak menyenangkan akan menghalangi jalan Anda menuju pintu keluar, serta di luar pesawat."
"Jika kaki Anda (tidak) tertutup dengan baik, Anda akan kesulitan mencari jalan yang aman," lanjutnya. Ia juga mengatakan inilah alasan Anda juga tidak boleh bertelanjang kaki.
Pramugari Selalu Menyapa Penumpang Saat Naik ke Pesawat
Seorang pramugari memberi tahu alasan mengapa pramugari menyambut penumpang saat naik pesawat. Mereka tidak hanya memberi senyuman, tetapi juga menyapa penumpang yang baru tiba.
Pramugari Kat Kamalani mengunggah video TikTok yang menjelaskan apa yang sebenarnya dilakukan pramugari saat mereka menyambut penumpang di dalam pesawat, seperti melansir dari laman Fox News, Senin, 26 April 2021. "Pernahkah Anda naik pesawat dan melihat pramugari berdiri menyapa Anda?" tanya Kamalani, yang berasal dari Salt Lake City, berkata di awal video.
"Atau pramugari yang berjalan mondar-mandir di lorong pesawat. Nah, saya akan memberi tahu Anda apa yang sebenarnya kami lakukan," tambahnya.
Menurut Kamalani, saat-saat pramugari menilai penumpang dan mencari orang yang dapat membantu dalam keadaan darurat. "Jadi, saat Anda naik ke dalam pesawat dan Anda melihat wajah kami yang bahagia dan tersenyum, kami sebenarnya sedang melihat Anda dari atas ke bawah dan kami mencoba menemukan ABS (Anti-lock Braking System) kami dan yang disebut sebagai Orang Siaga," jelas Kalamani. "Jadi, inilah orang-orang yang akan membantu Anda dalam keadaan darurat."
Â
Advertisement